"Belum puas memandangiku Hana? Aku tau aku memang sangat tampan" ucap Jin percaya diri seperti biasa sambil menaik turunkan alisnya menggoda Hana yang membuat Hana salah tingkah.
"Kenapa oppa bisa ada di sini?" Hana terdengar sedikit panik sambil menengok kanan kiri apakah ada orang di sekitar rumahnya.
"Tentu saja menemui kekasihku, apa aku salah?" Jawab Jin membuat semburat merah muncul di pipi Hana.
"Bukan salah hanya saja ini sudah tengah malam seharusnya oppa istirahat kenapa malah ke sini" omel Hana dengan pipi yang masih merah.
"Seharusnya kau menyuruhku masuk dulu kenapa malah mengomel" dengus Jin kesal. Dalam sekejap Hana merasa bersalah karena membiarkan Jin berdiri di depan pintu.
"Maafkan aku, mari masuk" ucap Hana melembut mempersilahkan Jin masuk lalu menutup pintu rumahnya.
"Oppa mau minum apa? Mau ku buatkan coklat panas" tawar Hana pada Jin yang sudah duduk di sofa ruang tamu Hana.
"Kedengarannya enak, aku mau tapi sedikit saja gulanya" balas Jin menyandarkan punggungnya di sofa membuat diri senyaman mungkin dan diangguki oleh Hana lalu pergi membuat coklat panas untuk mereka berdua.
Tidak membutuhkan waktu lama Hana telah mebuat coklat panas untuk mereka berdua yang berjalan ke arah Jin.
"Ini coklat panasnya" Hana memberikan coklat panas tersebut pada Jin setelah mendarat bokongnya ke sofa di saming Jin. Jin mengulurkan tangannya dan mengambil coklat panas tersebut dan menyereputnya.
"Ini sangat enak, terima kasih Hana" ucap Jin teesenyum tulus lalu mencubit pipi Hana gemas.
"Sama-sama, tapi tidak dengan mencubit pipiku juga" ucap Hana cemberut sedangkan Jin hanya tertawa gemas melihat raut mua Hana.
"Hehehe maaf habisnya kekasihku ini sangat menggemaskan" Jin mencubit pipi Hana kembali membuat Hana mendengus kesal sekaligus salah tingkah. Sementara Jin hanya tertawa ringan.
"Astaga oppa" pekik Hana tiba-tiba sambil memandang wajah Jin.
"Kau kenapa? Apa ada masalah" ucap Jin bingung.
"Apa oppa tidak membersihkan make up saat akan ke sini?" Tanya Hana yang masih memandang wajah Jin. Hana baru saja menyadari jika wajah kekasihnya ini masih tertutup make up.
"Ohh ini, aku tadi terburu-buru pergi untuk segera menemuimu" ucap Jin santai.
"Kenapa terburu-buru aku tidak akan kemana-mana?" Tanya Hana heran.
"Karena aku sangat merindukanmu dan aku tau kau juga pasti sangat merindukanku juga makanya aku setelah selesai aku langsung kesini" kelas Jin dan Hana hanya tersenyum lembut mendengar.
"Tapi oppa harusnya membersihkan make up oppa terlebih dahulu. Oppa tau kan jika tidak segera membersihkannya nanti bisa membuat kulit wajah oppa berjerawat. Wajah itu juga termasuk aset penting seorang idol" ceramah Hana panjang sementara orang yang diceramahi hanya senyum-senyum.
"Kenapa oppa malah senyum-senyum apa ada yang lucu?" Tanya Hana bingung.
"Tidak ada, hanya saja aku senang kau sangat perhatian padaku" Jin tersenyum lembut sambil menggenggam tangan Hana.
"Kalah begitu kau saja yang membersihkan make up di wajahku" lanjut Jin yang masih menggenggam tangan Hana.
"A-apaa?" Tanya Hana sekali lagi memastikan dia tidak salah dengar.
"Iya aku ingin kau membersihkan wajahku" jawab Jin sekali lagi.
"Baiklah, oppa tunggu sebentar di sini. Aku mau mengambil miscellar water milikku dan kapas di kamar" ucap Hana melepesakan genggaman tangan Jin dan pergi ke kamarnya.
Hana kembali sambil membawa miscellar water dan kapas di tangannya lalu mendaratkan dirinya di samping Jin. Hana menuangkan cairan tersebut ke kapas lalu memiringkan posisi duduknya menghadap ke Jin.
"Oppa liat ke sini" suruh Hana ada Jin. Jin langsung menuruti perintah Hana dan mendekatkan wajahnya agar Hana lebih mudah membersihkan wajahnya. Hana mulai membersihkan wajah Jin dengan perlahan. Sementara Jin hanya memandang lekat wajah Hana yang serius membersihkan. Jin baru sadar Hana memiliki mata yang sangat indah di tambah dengan bulu mata yang lentik lalu mata Jin turun ke arah bibir Hana yang pernah ia kecup rasanya manis dan itu menjadi candu baginya. Jin terus menatap bibir merah alami itu intens wajah Jin lama kelamaan semakin mendekat sampai hidung mereka bersentuh membuat Hana terkesiap karena tidak mmenyangka wajah mereka sangat dekat.
"O-oppa ke-kenapa k-kau melihatku begitu?" Tanya Hana gugup dengan tangan yang masih di wajah Jin. Sedangkan, Jin menghiraukan pertanyaan Hana malah menangkupkan tangannya ke pipi Hana lalu memiringkang wajahnya lalu mengecup bibir Hana lembut. Hana yang merasakan benda kenyal itu mendarat di bibir hanya terkesiap tidak melakukan apa-apa.
Awalnya Jin hanya mengecup saja namun lama kelamaan Jin mulai melumat bibir Hana dan entah dorongan dari mana Hana membalas ciuman Jin dengan tangannya berada di dada Jin. Beberapa menit mereka berciuman hingga Hana mendorong dada Jin karena kekurangan nafas dan ciuman mereka berakhir. Mereka berdua saling menatap dengan nafas yang terengah-engah.
Jin tersenyum lembut lalu mengecup sekelias kening Hana dan menjauhkan tubuh dari Hana. Sementara Hana hanya tersenyum tipis menutupi kegugupannya.
.
.
.
.
.
"Wa-wajah o-oppa sudah bersih a-aku akan mengembalikan ini dulu" ucap Hana terbata-bata sambil menujukkan miscellar dan kapas lalu di angguki oleh Jin. Hana pun berdiri lalu pergi dengan langkah lebar meninggalkan Jin yang terduduk di sofa. Hana menutup pintu kamarnya dengan sedikit keras namun Jin bisa mendengarnya dan tertawa ringan melihat tingkah Hana menurutnya itu sangat menggemaskan."Huftt.... Jantungku berdetak sangat kecang astaga" ucap Hana di balik pintu kamar sambil memegangi dadanya yang berdebar.
"Kenapa tiba-tuba Jin oppa menciumku pasti yadi aku sangat memalukan" rutuk Hana lalu berjalan ke arah cermin dan terlihat jelas pipi Hana yang memerah membuatnya semakin malu.
"Oppa tidak pulang?" Tanya Hana mencoba mengurangi kecanggungan.
"Nanti saja aku masih lelah" ucap Jin menatap Hana lembut sambil memeluk pundak Hana
"Hmm kalau begitu kita nonton film saja bagaimana" ucap Hana menagambil remot di depannya lalu menyalakan tv sementara Jin hanya tersenyum kecil melihat kegugupan Hana.
Cukup lama mereka menonton film tiba-tiba Jin merasakan sesuatu yang berat menimpa bahunya. Jin pun menoleh ke pundaknya ternyata kepala Hana yang bersandar di bahunya dan tertidur. Jin mengulas senyum tipis lalu membetulkan posisi Hana di bahunha agar lebih nyaman setelah itu Jin meneruskan menonton film yang kebetulan belum ia tonton karena sibuk.
Setelah film itu habis Jin mengangkat Hana dan menggendongnya menuju kamar Hana lalu menidurkannya sambil membenarkan posisi Hana. Jin kemudian memakaikan selimut hingga menutupi leher Hana dan mengusap rambut Hana pelan lalu mengecup kening Hana lembut.
"Haven nice dream and I love you Park Hana" ucap Jin di telinga Hana lirih.
##############################
Happy reading guysss
Love you 3000 💕💕
Jangan lupa Vote and comment
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Love Story [Kim Seokjin/Jin Bts] [End]
Fanfictiont-tolong..." "to..long..." Dengan mengumpulkan keberaniannya Hana menghampiri suara tersebut. Dan saat hampir sampai ternyata itu seorang laki-laki yang merintih kesakitan, laki-laki itu duduk bersandar di ruko yang sudah tutup. Hana menghampiri lak...