"Jangan merasa bersalah, aku melakukan ini semua karena aku mencintaimu Hana" ucap Jin tersenyum dan langsung memeluk Hana.
"Op-pa" Hana tidak bisa berkata-kata, dia terlalu bingung dengan semua ini.
"Iya Hana, aku mencintaimu. Aku tidak akan memaksamu untuk menerima perasaanku, aku akan menunggumu sampai hatimu terbuka untukku" kata Jin tulus.
"Tapi oppa, itu akan menyakitimu, aku tidak mencintaimu oppa" kata Hana bersalah.
"Bukan tidak tapi belum. Aku akan berusaha agar kau bisa menerima persaanku meski itu membutuhkan waktu yang cukup lama" kata Jin sambil menatap Hana dengan lembut.
Hana hanya diam, dia tidak harus berbuat apa.
"Sudah jangan dipikirkan, aku tau ini terlalu tiba-tiba untukmu. Lebih baik kita masuk kedalam untuk mengobati tanganmu" ucap Jin sambil memegangi tangan Hana yang memerah bekas cengkraman tangan Sinhyuk.
Saat ini mereka berada di ruang tamu rumah Hana. Jin mengobati tangan Hana dengan mengolesi salep di pergelangan tangan Hana dengan hati-hati sambil meniupinya. Jarak mereka cukup dekat, membuat Hana canggung dan gugup apalagi setelah pernyataan Jin tadi padanya.
"Nah, sudah selesai" ucap Jin sambil membereskan kotak obat yang ada di meja.
"Terima kasih oppa" kata Hana canggung.
"Sama-sama. jika dia menemuimu dan memaksamu lagi, hubungi aku" ucap Jin serius
"Ne" cicit Hana.
"Emm, oppa. Apa kau tidak ada jadwal?" tanya Hana menetralka kegugupannya.
" omo?!" Jin menepuk jidatnya.
"Kenapa?" Tanya Hana bingung.
"Maaf Hana, aku harus pergi. Satu jam lagi aku harus ada di agensi untuk latian. Sebenarnya aku masih ingin menjagamu " kata Jin murung. Hana yang mendengar perkataan Jin, jangtungnya berdegup kencang.
" aku baik-baik saja oppa. Sebaiknya oppa bergegas pergi untuk latian, jangan kecewakan penggemarmu" kata Hana lembut.
Jin menghelah nafas pelan " jika ada apa-apa segera hubungi aku" kata Jin sanbil mengusap rambut Hana pelan. Dan Hana mengangguk.
Jin pun berdiri diikuti Hana yang akan mengabtarkan Jin ke depan. Tidak lama kemudian, Jin telah pergi dan Hana menutu pintunya pelan dan bersandar sambil memegangi dadanya.
Di dalam sana terdengar degupan jantung yang terasa kencang. Hana bingung dengan dirinya saat ini. Apa dia mulai menyukai Jin.
"Huftt, mana mungkin aku menyukainya saat ini. Sementara, aku masih mencintai si brengsek itu" kata Hana menggeleng-nggelengkan kepalanya.
Hana pun memutuskan untuk mandi, mendinginkan kepalanya. Kejadian ini terlalu tiba-tiba untuknya.
..
.
.
.
Tiga minggu berlalu, kehidupan Hana sudah seperti biasa. Hana sudah melupakan mantan kekasihnya yang brengsek itu dan hubungannya dengan juga baik meskipun Hana masih belum bisa menbuka hatinya ubntuk Jin. Namun, Jin tidak pernah menyerah untuk mendapatkan hati Hana. Jin selalu menghubungi dan menemuinya saat sedang tidak ada jadwal.
Saat ini Hana sedang berada di kantornya dan sedang makan di kantin kantor yang kebetulan sedang istirahat. Hana di temani Soobin teman kantornya.
Soobin tahu tentang putusnya Hana dengan mantannya dan sejak itu, Soobin gencar menyodorkan foto-foto teman prianya untuk melakukan kencan. Dan Hana selalu menolak.
"Hana liat ini, apa kau menyukainya? Dia temanku Kang Hyechan. Dia tampan dan juga mapan, dia bekerja di perusahaan terkenal sebagai manajer. Apa kau mau kencan dengannya?" Soobin menyodorkan ponselnya dan Hana hanya menghelah nafas menerimanya.
"Aku tidak tertarik dengannya" Hana mengembalikan ponsel Soobin setelh mmelihat foto pria itu sekilas dan melanjutkan makannya.
"Ya! Kenapa kau selalu menolak. Apa kau sudah memiliki kekasih?" Dengus Soobin kesal dan Hana menggeleng atas pertanyaan Soobin.
Tidak lama kemudian, ponsel Hana berbunyi dan ada notif dari Jin. Hana pun membukanya dan tersenyum membaca pesan tersebut. Dalam pesan tersebut Jin menanyakan keadaan Hana.
Sementara disisi lain, Soobin melihat Hana tersenyum pada ponselnya pun penasaran dan melihat pesan tersebut. Sementara Hana yang asik membalas pesan Jin tudak mengetahui jika Soobin melihat pesan itu juga.
"Kau chattingan denga Jin BTS!" Pekik Soobin kaget dan pekikan Soobin juga membuat Hana reflek menoleh ke Soobin.
"Ahh kau melihatnya" kata Hana santai. Sementara Soobin mencoba menghilangkan kekagetannya.
"Pantas saja kau selalu menolak. Mana bisa foto-foto pria yang ku tunjukkan mengalahkan ketampanan Jin oppa" dengus Soobin, sebagai ARMY dia sangat iri dengan Hana. Tapi dia merelakan jika Jin dengan Hana.
"Apa kalian pacaran?" Tanya Soobin langsung.
"Mana mungkin, kami hanya berteman" elak Hana.
"Hmn, benarkah" kata Soobin mebcoba yakin dan Hana mengangguk.
"Apa kau sudah mendengar rumor Jin dengan Jiso blackpink. Katabya mereka sedang dekat" kata Soobin pada Hana. Dan perkataan tersebut membuat Hana terdiam.
#########################
Hai hai balik lagi dengan akuuu
Lama gk updet...
Miann, aku lagi sibuk ujian TT
Dan bakalan hiatus lagi
Oke happy reading guys
Jangan lupa vote and comment
See you next part 😘🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Love Story [Kim Seokjin/Jin Bts] [End]
Fanfictiont-tolong..." "to..long..." Dengan mengumpulkan keberaniannya Hana menghampiri suara tersebut. Dan saat hampir sampai ternyata itu seorang laki-laki yang merintih kesakitan, laki-laki itu duduk bersandar di ruko yang sudah tutup. Hana menghampiri lak...