Happy reading...
Jangan lupa vote and comment
Typo bertebaran :v
##################################
"Jadi bisa kita mulai sekarang Tuan?" ucap Hana sopan setelah mempersilahkan Tuan Lee untuk duduk.
"Baiklah" ucap Tuan Lee menganggukkan kepalanya tersenyum.
"Baik saya akan mulai. Jadi ini berkas yang berisi tentang kerjasama yang akan kita jalin. Tuan bisa membacanya terlebih dulu. Jika ada yang kurang tuan bisa bertanya pada saya" ucap Hana sopan menyodorkan berkas tersebut pada Tuan Lee.
Tuan Lee pun mengambil berkas tersebut dan membukanya. Namun beberapa saat kemudian Tuan Lee menutup berkas tersebut dan menaruhnya di meja yang membuat wajah Hana berkerut bingung.
"Bisa anda jelaskan secara langsung" ucap Tuan lee menyenderkan punggungnya ke kursi dengan kaki yang menyilang.
"O-eoh, baiklah" ucap Hana. Hana pun mulai menjelaskan perihal kerjasama yang akan perusahaan mereka jalin. Saat Hana menjelaskan Tuan Lee mendengernya dengan seksama sambil menatap. Namun beberapa saat kemudian Tuan Lee memotong penjelasan Hana.
"Apa Anda memiliki kekasih?" Tanya Tuan Lee tiba-tiba memotong penjelasan Hana.
"Nde?!" Pekik Hana bingung karena pertanyaan Tuan Lee yang menyimpang dengan pembahasan mereka.
"Ekhm, bisa saya lanjutan" ucap Hana mencoba untuk profesional dan tidak menjawab pertanyaan Tuan Lee.
"Jadi untuk masalah pembagian keuntung kami menwarkan untuk-..." ucap Hana yang tiba-tiba berhenti.
"Ah, pasti punya. Tidak mungkin wanita secantik anda tidak memiliki kekasih" ucap Tuan Lee tiba-tiba memotong penjelasan Hana sekali lagi.
"Em, maaf. Apa yang ada bicarakan?" ucap Hana pada Tuan Lee yang bingung dengan perkataan Tuan Lee. Hana ingin melanjutkan ucapannya terhenti karena makanan yang mereka pesan telah datang.
"Selamat menikmati" ucap pelayan tersebut sambil tersenyum sopan lalu pergi.
"Lebih baik kita makan terlebih dahulu" ucap Tuan Lee mulai memakan makanannya.
"Tapi pembahasan kita belum selesai tuan" Hana mencoba untuk seprofesional mungkin meski emosinya sedikit tersulut karena perkataan Tuan Lee yang sejak tadi menyimpang dari pembahasan.
"Nanti saja dilanjutkan sekarang lebih baik kita makan anda pasti laparkan. Ayo makan" Hana pun menghelah nafas lelah dan mulai memakan makanannya.
Beberapa menit kemudian mereka telah selesai. Hana ingin melanjutkan tiba-tiba Tuan Lee mendapatkan telpon jika dia harus segera pergi karena ada masalah. Mau tidak mau Hana mengizinkan Tuan Lee untuk pergi dan melanjutkan Lusa depan.
"Kenapa aku mendapatkan klien yang sangat menyebalkan" dengus Hana setelah Tuan Lee pergi. Hana merapikan berkas-berkas dan bergegas pergi kembali ke kantornya.
.
.
.
.
Saat ini Hana berada di lift menyenderkan tubuhnya pada dinding. Sesekali menghelah nafas menunggu lift berhenti di lantai 7.
Setibanya di lantai 7, Hana disambut oleh sora yang menampilkan senyum manis sebelum melayangkan pertanyaan pada Hana. Sora menggandeng lengan Hana dan berjalan bersama. Sementara Hana hanya memutar nola.matanya malas.
"Bagaimana?" Tanya Sora antusias.
"Begitulah" balas Hana malas.
"Begitu bagaimana? Pasti menyenangkan kan?" Tanya Sora kembali seakan tidak puas dengan jawaban singkat Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Love Story [Kim Seokjin/Jin Bts] [End]
Fanfictiont-tolong..." "to..long..." Dengan mengumpulkan keberaniannya Hana menghampiri suara tersebut. Dan saat hampir sampai ternyata itu seorang laki-laki yang merintih kesakitan, laki-laki itu duduk bersandar di ruko yang sudah tutup. Hana menghampiri lak...