Hai hai guys balik lagiiii
Tenyata banyak yang pilih happy ending ya :v
Pengennya chapter ini aku up besok tapi kayaknya kelamaan
Oke happy reading guys
Seperti biasa jangan lupa vote dan comment. Itu aja udah buat author seneng
Hargai karya author yang geje ini
###################################
"Hyung?!" Tepuk Jungkook pada pundak Jin yang sedari tadi terlihat gelisah.
"Eoh, Jungkook-ah. Waeyo?"
"Hyung sedang ada masalah? Kenapa hyung terlihat gelisah?" Tanya Jungkook khawatir dan Jin menghembusankan nafas berat.
"Dua hari ini Hana tidak bisa dihubungi. Aku khawatir terjadi sesuatu dengan Hana" ucap Jin gelisah. Jungkook yang melihat Hyungnya seperti ini merasa tudak tega.
"Hyung sudah mencari ke rumah Hana noona atau ke kantornya?" Tanya Jungkook dan Jin menggeleng.
"Aku belum mencarinya karena dua hari ini kita sangat sibuk" gumam Jin menunduk.
"Kalau begitu ayo kita mencari Hana noona sekarang. Hari ini kita free sampai sore sebelum rehersal nanti" ucap Jungkook mencoba membantu Hyungnya.
"Terima kasih Jungkook-ah kau memang adikku yang pengertian walau sering jail padaku" ucap Jin terharu lalu memeluk Jungkook dan dibalas oleh Jungkook.
"Itu gunanya diriku sebagai adikmu hyung" ucap Jungkook.
.
.
.
.
.
Citttt...
Jin memarkirkan mobilnya di depan rumah Hana yang terlihat sepi. Jin bersama Jungkook keluar dari mobil dan melihat sekitar juga terlihat sepi padahal ini masih siang hari.
Tok... tok...
"Hana-ya" ucap Jin mengetuk pintu rumah Hana namun tidak ada sautan dari dalam rumah Hana.
"Tidak ada sautan hyung?" Tanya Jungkook dan Jin menggeleng.
"Coba lagi hyung" ucap Jungkook sekali lagi lalu melihat ke bawah terlihat lantai teras kotor sekali seperti tidak ditempati beberapa hari dan setau Jungkook Hana adalah orang yang suka menjaga kebersihan.
"Hana-ya, apa kau di dalam. Ini aku Seokjin" ucap Jin berulang kali mengetuk pintu naun tidak ada jawaban.
"Sepertinya dia tidak ada di rumah, kemana dia?" Ucap jin gelisah.
"Mungkin Hana noona ada di kantornya" ucap Jngkook berpikir positif meski benaknya merasa gelisah seperti Jin.
"Kau benar Jungkook-ah, kalau begitu kita ke kantornya" ajak Jin dan diangguki oleh Jungkook.
Mereka berdua pun bergegas masuk ke dalam mobil dan Jin langsung menancap gas pergi dari rumah Hana. Sesampainya mereka di kantor Hana, mereka tidak langsung keluar.
"Hyung" panggil Jungkook menahan Jin yang akan turun dengan menggelengkan kepalanya.
"Wae?" Tanya Jin bingung.
"Tidak mungkin kita mencari Hana noona secara langsung walaupun kita melakukan penyamaran pasti akan ada yang bisa mengenali kita. Itu terlalu berisiko hyung" ucapan Jungkook membuat Jin teesadar jika mereka sekarang bukanlah idol biasa mereka sangat terkenal terlebih perusahaan Hana yang pernah bekerjasama dengan Bangtan pasti akan tau mereka walau mereka nyamar. Seketika Jin memukul setir mobil lalu menghempaskan tubuhnya kebelakang meraup wajah kasar.
"Lalu kita harus bagaimana" ucap Jin frustasi dan juga khawatir dengan keadaan Hana. Jungkook yang melihat Jin yang membuat Jungkook merasa sedih.
"Kau tenang dulu hyung, aku akan menghubungi asistentku untuk datang ke sini dan menanyakan tentang Hana noona" ucap Jungkook mengusap bahu Jin agar Jin lebih tenang.
Cukup lama mereka menunggu di dalam mobil akhirnya asistent jungkook pun datang.
Tok... tok...
Jungkook membuka kaca mobilnya sedikit dan menampilkan asistentnya.
"Hyung, bisakah kau bantu kami untuk mencari tau keadaan Hana noona" ucap Jungkook pada asistentnya.
"Memang Hana kenapa?" Tanya Sinhyung asistent Jungkook mengernyit heran.
"Selama dua hari ini Hana tidak bisa di hubungi dan saat kami mencarinya ke rumahnya dia tidak ada di rumah" ucap Jin menghelah nafas berat.
"Aku sangat khawatir dengan keadaannya sekarang, bisakah kau bantu aku" ucap Jin lemah membuat Sinhyung tidak tega.
"Baiklah aku akan membatumu" ucap Sinhyung.
"Gumawo, Sinhyung-ah" ucap Jin tersenyum tipis.
"Tidak masalah hyung" ucap Sinhyung tersenyum lalu pergi ke kantor Hana.
Tidak membutuhkan waktu lama Sinhyung keluar dari kantor Hana lalu berjalan kearah mobil Jin.
"Tok... tok..." ketuk Sinhyung pada kaca mobil dan Jin membukakan pintu mobilnya. Sinhyung pun masuk ke dalam.mobil dan berada di jok belakang.
"Jadi gimana hyung?" Tanya Jungkook.
"Tadi saat aku masuk ke dalam kantor aku tudak sengaja bertemu dengan teman sekantor Hana dan aku pun bertanya padanya apakah Hana hari ini masuk"
"Tapi..." ucap Sinhyung terjeda.
"Tapi apa Sinhyung-ah" tanya Jin cemas.
"Teman sekantor Hana bilang jika Hana dua hari ini tidak masuk kerja dan tidak ada keterangan, teman Hana lain juga tidak ada yang tau dimana Hana berada" ucap Sinhyung menghelah nafas.
"Dimana kau Hana?! Kau membuatku gila!" Teriak Jin frustasi membuat Sinhyung dan Jungkook tersentak kaget.
"Hyung tenang jangan seperti ini" bujuk jungkook.
"Bagaimana aku bisa tenang sementara Hana tidak tau dimana. Aku takut terjadi sesuatu dengan Hana" ucap Jin lirih membuat Jungkook kehabisan kata-kata.
"Hyung, aku memiliki teman yang bisa melacak seseorang dari ponselnya. Aku akan meminta bantuan padanya tapi ini tidak bisa instan mungkin besok malam baru ada hasilnya. Apa hyung mau?" Ucap Sinhyung membuat Jin menoleh padanya dengan raut kacau lalu mengangguk.
"Kalau begitu beri aku nomor ponsel Hana noona, hyung. agar bisa melacaknya" ucap Sinhyung lalu Jin merogoh ponselnya dan mengirim nomor ponsel Hana.
"Aku sangat berharap padamu, Sinhyung-ah. Tolong temukan Hana" Lirih Jin.
"Ne, hyung. Kalau begitu lebih baik kita kembali ke agensi. Sebentar lagi kalian akan rehersal" ucap Sinhyung melihat ke arah jam tangannya dan diangguki oleh Jin dan Jungkook.
"Lebih baik aku saja yang menyetir, Hyung. Kondisimu sedang tidak baik" ucap Jungkook dan di turuti oleh Jin. Jin pun pindah ke tempat duduk belakang bersama dengan Sinhyung.
##################################
Ada yang penasaran gimana reaksi Jin pas Hana ternyata...
Okee see you next part guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Love Story [Kim Seokjin/Jin Bts] [End]
Fanfictiont-tolong..." "to..long..." Dengan mengumpulkan keberaniannya Hana menghampiri suara tersebut. Dan saat hampir sampai ternyata itu seorang laki-laki yang merintih kesakitan, laki-laki itu duduk bersandar di ruko yang sudah tutup. Hana menghampiri lak...