53

3.7K 294 49
                                    

Hai-hai balik lagi dengan author

Yang ngehate Nara banyak banget ya, kayak kalian bakalan seneng deh di part ini :v

Oke seperti biasa tinggalkan jejak

Jangan lupa vote dan commentnya ya author tunggu :)

Bisa gk ya dapet 90 vote ke atas :)

Sedih aja ngeliat yang baca banyaj tapi yang ngevote sedikit tapi terserah kalian sih :))

Happy reading

Sayang readers

##################################

Hani saat ini berada di kamarnya untuk beristirahat. Kakinya telah diobati oleh staf yang untungnya tidak terlalu parah. Namun, Hani alias Hana tidak benar-benar beristirahat karena dia sedang berkutat dengan laptopnya untuk memantau perusahaan cabang Hannan grup milik appanya yang dia pegang setahun ini. Selama Hana menjadi manager bangtan perusahaan tersebut di urus oleh sepupunya. Hana hanya terjun langsung jika keadaan penting saja.

Saat Hani alias Hana serius menatapnya layar laptopnya tiba-tiba seseorang masuk ke dalam kamarnya dengan segera Hani menutup laptopnya.

"Seokjin-ssi, ada apa?" Tanya Hani saat Jin masuk ke dalam kamarnya membawa semangkuk sup jagung.

"Bagaimana keadaan kakimu?" Tanya Jin yang sudah duduk disamping tempat tidur Hani.

"Sedikit sakit tapi sudah bisa untuk berjalan" ucap Hani tersenyum tipis.

"Syukurlah. Ah, iya ini aku bawakan sup jagung untukmu" Jin mengambil sup yang tadi Jin taruh di meja.

"Buku mulutmu" ucap Jin ingin menyuapi Hani.

"Aku bisa melakukannya sendiri, Seokjin-ssi" Hani mencoba mengambil sendok dari tangan Jin namun Jin menjauhkannya.

"Tidak, biar aku saja. Kau sedang sakit sekarang, buku mulutmu aaa" ucap Jin menggelengkan kepalanya.

"Yang sakit kakiku bukan tanganku, Seokjin-ssi"

"Ayolah buku mulutmu, aku memaksa" ucap Jin. Hani sedikit bingung dengan sikap Seokjin saat ini kenapa tiba-tiba dia sangat perhatian padanya. Dan akhirnya Hani mengalah dan membuka mulutnya menerima suapan dari Jin.

"Ada apa denganmu sebenernya?" Tanya Hani yang masih mengunyah makanan yabg ada di mulutnya.

"Denganku? Aku baik-baik saja, memangnya kenapa?"

"Hanya saja sikapmu tiba-tiba berubah" ucap Hani tidak enak sementara Jin menggaruk kepalanya.

"Ah, terlihat jelas sekali ya" ucap Jin mengaduk-aduk sup jagung yang ada di tangannya.

"Sangat jelas, ada apa denganmu?" Tanya Hani sekali lagi.

"Aku merasa bersalah padamu membuatmu kehujanan dan kakimu terluka juga. Aku minta maaf"

"Ah, itu. Kau tidak perlu merasa bersalah lagi pula aku jatuh karena kesalahanku sendiri yang tidak berhati-hati" kekeh Hani.

"Tapi tetap saja itu juga salahku" ucap Jin tak terima.

"Baiklah-baiklah, jika ini membuat rasa bersalahmu berkurang maka suapi aku lagi" ucap Hani mencoba mencairkan suasana.

"Ah, baiklaah" kekeh Jin.

"Emm, Hani-ssi" panggil Jin saat teringat sesuatu.

"Ne" balas Hani tersenyum.

"Soal ciuman tadi ..." ucap Jin menggangtung dengan telinganya yabg terlihat memerah.

Idol Love Story [Kim Seokjin/Jin Bts] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang