Minuman Bersoda

92 2 4
                                    

"Tolong ambilkan minum, Nak," suruh mamaku.

Tanpa menjawab, aku beranjak dari tempat dudukku dan menghampiri lemari sayur. Lemari itu letaknya di sudut ruangan, tak jauh dari meja makan. Aku mengambil sebuah gelas porcelin, lalu menuanginya dengan air putih dari sebuah teko besi.

"Oh, iya. Aku semalam beli minuman soda," gumamku, teringat akan minuman kesukaanku.

Tentu saja aku segera menghampiri lemari es, terletak di samping lemari sayur, membukanya, kemudian meraih sebuah minuman kaleng bernama Soda A. Minuman soda ini sudah menjadi favoritku beberapa minggu. Bila tidak meminumnya setiap hari, rasanya ada yang kurang.

Setelah memberikan gelas minuman kepada mama, aku membuka kaleng soda sehingga menimbulkan suara desis yang cukup menyenangkan isi telingaku. Namun rupanya hal itu menarik perhatian mama. Kini dia menatapku dengan alis berkerut, seperti ada sesuatu yang salah.

"Kelihatannya kau minum soda setiap hari," kata mama. "Betul, kan?"

"Aku suka minuman soda ini, jadi aku ingin meminumnya setiap hari," jawabku.

"Kau sudah dengar cerita tentang Pak Akmar?"

"Bapak yang tinggal di ujung gang kita, kan? Kenapa?"

"Orang bilang organ pankreasnya rusak sehingga setiap kali makan harus disuntik."

Mataku melebar kaget. Bapak itu masih muda, suka berolahraga, dan makan sayur setiap hari, namun kenapa malah pankreasnya bisa rusak? Dan kenapa disuntik? Apakah memang sudah sangat parah? Pertanyaan-pertanyaan ini serta pertanyaan lain seketika membanjiri kepalaku.

"Bagaimana bisa?" tanyaku kaget.

"Karena dia minum soda setiap hari selama bertahun-tahun," ibuku berkata tegas. "Mama dengar suntikan-suntikan tersebut untuk membantu pencernaannya oleh sebab pankreasnya sudah tidak berfungsi."

"Yang benar, Bu? Aku jadi takut."

"Dan dia disuntik setiap kali makan, berarti tiga kali sehari. Kau mau seperti Pak Akmar?" tanya mama, kali ini lebih tegas.

Aku menelan ludah. Pandanganku beralih ke minuman kaleng sodaku, meski rasanya begitu nikmat, tak kusangka akibatnya begitu fatal. Keenganan menghiasi isi hatiku. Apakah aku harus minum? Apakah harus pensiun? Tidak, tidak. Aku tetap akan minum soda, tetapi porsinya akan sangat kukurangi.

"Baiklah, Bu. Akan kukurangi minum soda," kataku akhirnya. "Aku tidak ingin disuntik tiga kali sehari."

"Bagus, Pastikan kamu melakukannya."

Setelah makan, aku kembali ke kamar dan melakukan investigasi yang sungguh membuatku tertekan. Sumber informasi dari internet mengatakan bahwa selain minuman soda, minuman bir juga bisa merusak pankreas. Namun yang paling penting adalah apa akibatnya: merusak pankreas serta ginjal, memicu obesitas dan diabetes, serta penyakit-penyakit mengerikan lainnya. Sesaat aku terbengong, sebelum menutup laptop, dan memutuskan untuk tidak lagi minum banyak soda. Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Jadi aku akan minum seminggu sekali atau dua minggu sekali saja.

"Segala sesuatu yang berlebihan tidak baik."

-Anonymously

Cerpen KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang