Part 08

18.2K 727 52
                                    

Linggar melangkah menuju kamar Lili. Semenjak kejadian kemarin, Linggar menjadi posesif terhadap Lili. Linggar mendengar kabar tentang itu dari Jefan, untung saja Linggar sedang menuju perjalanan pulang.

Linggar melihat Lili yang masih tertidu "Bangun udah siang, ayo makan bareng gua."

Lili membuka matanya perlahan saat mendengar suara Linggar, Lili langsung memeluk Linggar.

"Gua kangen." Ucap Lili

"Gua lebih kangen lo." Linggar mengacak rambut Lili

"Aww!!" Ringis Lili saat menuruni tempat tidurnya

Linggar menoleh "Kaki lo sakit, gua yang bakal tuntun lo."

Linggar menopang tubuh Lili untuk membawanya masuk kedalam kamar mandi. Ia langsung kembali keluar dari kamar Lili, saat Linggar sudah sampai dilantai bawah. Ia mendengar ada suara bel, Linggar melangkah menuju ruang tamu untuk membuka pintu.

"Cari siapa ?" Tanya Linggar

"Kenalin, Bang. Gua, Yovan Stanteor, temen, Lili." Yovan menggulurkan tangannya kepada Linggar dengan sopan

"Gua, Linggar Mahesa. Gua kaya pernah liat lo tapi dimana." Linggar mencoba mengingat-ingat

"Di sirkuit, Bang." Ucap Yovan

"Sirkuit ? Gua inget, lo anak komunitas mobil sport." Kata Linggar

Yovan mengangguk, "Bener, Bang."

"Lo cari adik gua ?" Tanya Linggar

"Gua cari Lili, dia ada, Bang ?"

"Ada, masuk aja, adik gua lagi mandi. Lo kenapa nggak sekolah, lo bolos ?"

"Gua sengaja nggak berangkat, karna gua mau jagain adik lo." Ucap Yovan

"Boleh, tapi lo nggak papa nggak sekolah ?" Tanya Linggar

"Gua udah izin, gua juga baru pindah kemarin." Kata Yovan

"Lo baru balik lagi dari Spanyol ?" Tanya Linggar

"Gua balik lagi kesini, karena gua mau jalani misi gua." Ucap Yovan

"Misi ? Misi apa."

"Nggak papa, Bang. Oh iya mana Lili."

"Sebentar gua, keatas dulu."

Linggar meninggalkan Yovan diruang tamu. Yovan menghela nafas, karena ia hampir saja keceplosan.

•••••

Rivan baru saja keluar dari kamarnya, hari ini ia tidak masuk sekolah karena ingin menjaga Lili yang sedang sakit. Bi Iyos yang melihat Rivan sudah rapih dengan baju santainya mengerutkan dahinya.

"Aden, mau kemana, nggak masuk sekolah ?" Tanya Bi Iyos

"Bibi, Rivan mau jagain calon masadepan Rivan, Bi." Ucap Rivan seraya menoel pipi Bi Iyos

"Pasti, Den. Bibi doain, semoga kalian jadi satu." Ucap Bi Iyos

"Semoga, Bi." Seru Rivan

"Aden mau kerumah, Non Lili ? Bibi titip makanan buat dia, sebentar diambil dulu." Bi Iyos berlari kecil masuk kedalam dapur

Rivan terkekeh melihat Bi Iyos. Sejak kecil yang merawat dirinya hanya Bi Iyos, orang tuanya selalu sibuk, bahkan untuk meluangkan waktu untuk dirinya saja tidak bisa. Tetapi Rivan hanya diam saja, baginya ada Bi Iyos sudah cukup.

Bi Iyos membawa sebuah rantang berwarna biru, Rivan menoleh kearah Bi Iyos.

"Ini bubur kacang sama ketan item buat, Non Lili." Ucap Bi Iyos

RIVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang