Lili dan Linggar baru saja sampai dilndonesia. Siang ini Linggar dan Lili baru kembali lagi dari London. Mereka hanya kembali berdua saja, orang tuanya masih sibuk disana. Lili menghela nafasnya, ia melihat jalanan ibu kota siang ini cukup ramai. Bahkan Lili dan Linggar dijemput oleh supir baru mereka.
"Dek. Gimana sama desain caffe lo nanti ?" Tanya Linggar
"Hmmm. Gua mah maunya ala asia klasik aja."
"Bagus. Jadi kita mau langsung pulang apa ke tempat caffe lo dulu ?"
"Ke caffe dulu aja yah bang. Gua belum liat tempatnya sama sekali, soalnya papah yang pilih tempatnya, biar strategisnya pas kata papah"
"Iyaudah. Pak Doni, jangan langsung pulang dulu yah, kita ke caffe Lili dulu" ucap Linggar kepada pak Doni supir barunya
"Siap den" jawabnya
Tidak butuh waktu lama. Lili dan Linggar sampai dicaffe milik Lili. Lili yang melihat sekitarnya cengang, karena tempatnya sangat pas dan tempat yang benar-benar Lili inginkan. Linggar menoleh kearah Lili.
"Dek! Ko diem, kenapa nggak pas sama yang lo mau ?" Tanya Linggar
"Ah!! Papah bener-bener the best bang!! Ini tempat yang gua inginin banget, ayo bang masuk gua mau liat dalemnya" Lili langsung berlari masu kedalam
Linggar yang melihat adiknya bahagia hanya diam membiarkan saja. Karena Linggar tahu, jika adiknya sangat ingin memiliki usaha sendiri yang dibangun olehnya sendiri. Dan sekarang impiannya terwujud.
"Bang gimana ? Baguskan" tanya Lili
"Bagus dek. Ini semua lo rancang sejak kapan ? Bukannya lo selama dua minggu lebih ada di london ?"
"Ini semua dibantu sama orang kepercayaan papah, gua mah tinggal kasih gambar desain aja. Terus yang rancang semuanya ini orang suruhan papah" jelas Lili
"Iyaudah nanti, abang bantu cari barista yah." Ucap Linggar seraya menggelus rambut Lili
"Oh iya. Btw kapan pembukaan ?" Tanya Linggar
"Sore minggu bakal pembukaan bang. Sekalian malem mingguan" ucap Lili
"Oke deh. Terus sekarang apa yang lo butuhin lagi ?"
"Umm udah pas semua bang. Tinggal beli bahan-bahan aja buat menu makanan juga minuman"
"Iyaudah balik rumah aja dulu yah. Malem kita belanja, lo harus istirahat dulu"
Lili mengangguk. Lili dan Linggar keluar dari caffe, Lili tampak bahagia siang ini karena caffe impian ia bakal terwujud dan ia memiliki usaha sendiri.
✡✡✡✡✡
Dayna berjalan masuk kedalam area sekolah Cendrawasih. Dayna melihat kearah parkiran motor ternyata ada Rivan dan juga anak yang lainnya. Dayna langsung berlari menghampiri mereka, Galih, Fazan, Fafian, Dior dan Jefan yang melihat itu memutar bola matanya malas.
"Hai semuanya!!" Sapa Dayna antusias
"Dayna!! Lo ngapain kesekolah gua" tanya Rivan datar
"Gua mau ketemu lo, dan lo tau gua bakal sekolah disini besok" kata Dayna
"Dan gua bakal selalu bareng lo, Van" sambung Dayna
"Gua cabut!!" Ucap Fafian seraya menyalakan motornya
"Lo mau kemana, Ian ?" Seru Rivan
"Kita juga duluan yah paketu ke sekre" kata Galih
"Iya paketu, yok Fan" ucap Dior kepada Jefan
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Teen FictionMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...