DIA MILIKKU

119 20 5
                                    

Setelah bersiap-siap Rayhan berjalan menuruni tangga menuju ruang makan. Tapi saat melewati ruang keluarga Rayhan mendengar keributan disana. Awalnya Rayhan cuek saja karena ia fikir palingan itu cuma mama sama papa lagi ngerebutin remot tv tapi langkah Rayhan terhenti saat tak sengaja indra pendengarannya menangkap suara mamanya menyebut nama senja dan fajar dan apa..? Lamaran..?

Dengan cepat Rayhan berjalan mengahampiri orang tuanya yang sedang asik menyaksikan berita pagi. Tapi tunggu. Disana Rayhan melihat Senja dan Fajar berpelukan dan apa ini. Pembawa berita mengatakan apa barusan..? Lamaran dan pertunangan..? Senja..? Fajar..? Rencana pernikahan..?. Berita bodoh macam apa ini.

Rayhan melebarkan langkahnya menghampiri orang tuanya. Ia berdiri tepat di samping sebelah kanan sofa.

Mama yang menyadari kehadiran Rayhan lalu menyeletuk ramai.
"Ray. Liat tuh ponakan mama bentar lagi nikah sama pacarnya. Aduuh mama seneng banget akhirnya hubungan mereka bentar lagi bakal resmi menjadi sepasang suami istri" kata mama kelewat senang.

"Gak nyangka Fajar udah sedewasa itu. Udah mau nikah lagi. Calonnya cantik banget lagi. Duh mereka cocok banget deh. Yakan Pah Ray..?" mama masih saja berkomentar tentang hubungan Fajar dan Senja dengan perasaan senang tanpa tau perasaan putranya sendiri.

Rayhan semakin murka mendengar mamanya terus saja memuji kecocokan Senja dan Fajar. Dengan hentakan keras Rayhan membanting tasnya sembarang lalu melangkah lebar meninggalkan rumah. Mama dan papa yang melihat itu jadi bingung melihat sikap Rayhan. Seperti orang yang sedang marah besar tapi mereka tidak tau alasan kemarahannya.

Jelas mereka bingung melihat sikap Rayhan yang berubah. Pasalnya baru satu bulan yang lalu Rayhan benar-benar berubah.

Rayhan yang dulunya kasar kini berubah jadi baik dan ramah. Rayhan yang dulunya sangat nakal, sedikit demi sedikit berubah jadi lebih penurut dan manis.

Selama sebulan ini Rayhan benar-benar berubah.

Dan pagi ini orang tuanya melihat lagi sifat kasar itu kembali. Ada apa sebenarnya ini. Kenapa sikap Rayhan mudah sekali berubah lalu berubah lagi.

Mama curiga. Perubahan sikap dan sifat Rayhan ini ada hubungannya dengan Senja. Guru baru di sekolah milik almarhum kakek Rayhan yang di pegang kendali oleh paman sang paman, adik kandung mama Rayhan dan ayah dari Fajar.

***

Rayhan mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia bebar-benar tidak bisa mengontrol emosinya untuk saat ini. Setelah beberapa menit memacu motornya dengan kecepatan tinggi, entah bagaimana bisa Rayhan kini berada di parkiran sebuah gedung tinggi apartemen milik Senja. Ketika akan membuka helmnya tanpa sengaja ekor matanya menangkap keberadaan seseorang yang sangat ia kenali. Tidak. Bukan seseorang tapi dua orang. Laki-laki dan wanita. Rayhan memperhatikan interaksi keduanya yang terlihat sangat akrab. Itu Senja dan Fajar.

Fajar menuntun Senja menuju mobil yang ia parkit tepat di depan pintu loby gedung apartemen Senja. Dengan cekatan membukakan pintu penumpang depan untuk wanita itu lalu menundukkan badan mempersilahkan Senja untuk masuk.

"Silahkan tuan putri" Fajar membungkuk mempersilahkan Senja bak pangeran mempersilahkan putrinya.

Dengan malu-malu Senja menurutinya dan duduk.
"Terima kasih pangeran"
Balas Senja tak mau kalah. Lalu mereka tampak tertawa lepas menertawakan kekonyolan yang baru saja mereka lakukan. Lalu Fajar menutup pintu penumpang lalu berlari memutari pintu kemudi dan masuk.

Tidak jauh dari sana Rayhan masih setia duduk di atas motornya menyaksikan kemesraan dua sejoli itu. Rayhan mengeram marah. Ia benar-benar tidak suka ada seseorang yang membuat wanitanya tertawa lepas seperti tadi. Tunggu. Apa katanya tadi..? Wanitanya..? Hahaha. Jangan bodoh Ray, dia sekarang milik sepupumu. Kau bahkan tidak berhak mengklaim dia sebagai milikmu karena dia sudah ada yang memiliki.

Tidak. Pokoknya dia milikku. Hanya milikku dari dulu sampai kapanpun. Batin rayhan tegas.
Bagaimana pun caranya ia harus mendapatkan Senja kembali ke pelukannya.

Rayhan lalu melajukan motornya meninggalkan area parkiran gedung apartemen itu. Kini Rayhan akan ke sekolah. Bersikap seperti biasa seakan tidak tau apa-apa. Karena hanya dengan ini ia bisa merasa lebih dekat dengan wanitanya.

Rayhan memarkirkan motornya setelah sampai lalu berjalan menuju ruang kelasnya. Rayhan tidak peduli jika ia tidak membawa satu pun alat tulis karena memang tadi rayhan sempat membanting tasnya di ruang keluarga. Toh tidak ada yang berani menegurnya disini. Sekolah ini milik kakeknya jadi ia berkuasa disini.

Sepanjang perjalanan Rayhan hanya bisa mengepalkan tangan kuat sebagai pengalihan amarahnya. Kali ini ia benar-benar marah, sakit hati, kecewa, dan masih banyak perasaan emosional lainnya.

Bagaimana tidak emosi. Sedari tadi ia memasuki gerbang sekolah ia hanya mendengar obrolan-obrolan penghuni sekolah tentang Senja dan Fajar.

Sampai di kelas Rayhan melihat masih sepi lalu dengan kasar Rayhan menendang kursi hingga terpental jauh kemudian ia duduk di kursinya.

***

Senja dan Fajar kini sudah tiba di halaman depan sekolah. Dengan cepat Fajar membuka pintu kemudi ia keluar lalu berlari memutari mobil. Fajar membukakan pintu untuk kekasihnya lalu mengulurkan tangan mempersilahkan Senja turun.

Senja hanya terkekeh geli melihat tingkah Fajar yang terlihat alay itu. Tapi tak urung membuat Senja tersipu malu juga.

Semua mata tertuju pada mereka berdua. Banyak bisikan-bisikan bahkan jeritan tertahan siswa melihatnya.

Romantis bangeet.

So sweet

Eh Liat deh. Itu calon suaminya bu Senja ya..? Kok ganteng sih..?

Wah dia salah jodoh tuh. Mestinya jodohnya sama gue bukan sama guru itu.

Mereka cocok banget ya. Gak salah sih kalau di gelari couple goals

Dan masih banyak lagi. Bahkan banyak yang mengangkat hp menotret drama romantis mereka.

Aahh Senja semakin tersipu saja di buatnya.

Tanpa mereka sadari di lantai 3 disebuah ruang kelas. Seseorang sedang menyaksikan keduanya. Sekali lagi Rayhan harus menaham amarahnya yang kini sudah di ubun-ubun. Sekarang ia sudah sangat yakin untuk melancarkan rencananya untuk menggagalkan rencana pernikahan mereka yang sempat tertunda hanya karena Rayhan tidak siap melihat Senja menangis. Tapi kali ini Rayhan tidak perduli lagi asalkan Senja jadi miliknya. Apapun akan ia lakukan.

Tidak tahan menyaksikan kemesraan Senja dan Fajar di bawah sana. Rayhan memilih keluar kelas, berjalan cepat menuju lift. Untuk saat ini ia memilih sendiri untuk menenangkan emosinya dan pilihannya jatuh pada tempat favoritnya yaitu rooftop sekolah. Karena hanya tempat ini lah satu-satunya tempat yang tidak pernah di jamah oleh penghuni sekolah selain Rayhan.

Di atas sana Rayhan meluapkan kekesalannya. Ia menendang kursi bekas yang sejak dulu berada di sana. Emosi benar-benar menguasainya sekarang.

Bagaimana Rayhan menepati janjinya jika orang yang ia janji saja sudah melupakannya dan sebentar lagi akan terikat oleh seseorang.

Hae hae haee.
Maafkan daku yang tak pandai menciptakan emosi.
Hehehe
Maklum baru belajar.
😁😁😁

Hello senja (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang