31

49 1 0
                                    

Cinta bukan saja tentang dua insan yang saling membahagiakan. Tapi juga tentang bagaimana kamu menerima rasa sakit hati dan kekecewaan yang dalam. Kamu akan menemuka  berbagai macam rasa emosional di dalamnya.

Cinta akan menguji bagaimana kamu bertahan dalam kepedihan atas rasa kecewa dan sakit hati. Karena cinta tak pernah lepas dari kata masalah.

Setiap cinta memiliki masalahnya masing-masing dan juga jalan untuk menyelesaikannya. Tinggal bagaimana kamu memilih dan melangkah dalam mengambil tindakan.

Biasanya di setiap masalah dalam cinta akan menempatkanmu pada dua pilihan. Apakah bertahan atau pergi..?

Jika kamu memilih bertahan maka kamu harus siap merasakan bagaimana sakitnya mengalah dalam kekecewaan. Namun jika kau memilih pergi maka kamu harus siap menerima setiap hasil dari keputusanmu. Bisa jadi kamu akan bahagia dan bersyukur atas apa yang kamu pilih. Tapi juga bisa berupa penyesalah karena telah memilih menyerah.

Keputusan selalu ada di hatimu.

__________

"Dia gak bisa pulang hingga 7 bulan kedepan atau mungkin lebih" suaranya pelan dan tenang. Senja menjelaskan semuanya pada Rayhan dengan menatap kosong kedepan.
"Dan pernikahan kami akan di undur entah sampai kapan"

Rayhan diam mendengarkan Senja menceritakan semuanya. Ia tak berniat menyela sedikitpun. Lagi pula, Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk Senja selain menjadi pendengar.

"Katanya. Dia akan sibuk dan akan sulit buat hubungin aku" Senja mulai terisak tak sanggup melanjutkan ceritanya lagi.

"Dan.. Hiks.. Dan kemari..Hiks.." isakannya semakin jelas dan begitu menyesakkan bagi Rayhan. Tangan Rayhan mengepal kuat menahan gejolak emosi yang menyeruak di dalam dirinya. Ia tidak terima Jany-nya di lukai oleh siapapun.

"Kemarin aku coba hubungin dia lagi setelah dua hari aku nungguin kabar dia. Hiks.."
Lagi lagi ia menjeda ceritanya kala mengingat kejadian kemarin.

"Waktu aku menelphonnya. Aku mendengar suara perempuan yang sedang ngos-ngosan dan meracau menyebut nama Fajar dengan Sebutan hony hiks..hiks.."
Tagis Senje semakin pecah setelah susah paya ia melanjutkan cerita menyedihkannya itu.

"Aku berusaha berfikir positif karena aku percaya padanya. Tapi... Di waktu yang bersamaan aku juga denger Suara dia mendesah." Dan finally. Senja benar-benar hancur menceritakannya. Hatinya sakit mengingat bagaimana ia mencoba bertahan walau Fajar berulang kali melukainya. Dan penghianatan Fajar untuk kali ini benar-benar meruntuhkan pertahanannya sehancur-hancurnya. Senja tak pernah sesakit ini ketika menerima kabar perselingkuhan Fajar.

Bahkan Fajar melupakan pertunangan dan pernikahan mereka dan malah bercinta dengan wanita lain disana. Kenapa Fajar setega itu setelah apa yang telah mereka lalu bersama.

Sudah cukup kali ini Rayhan sudah tidak tahan lagi. Dengan gerakan cepat Rayhan meraih tubuh ramping itu lalu mendekapnya erat dalam pelukannya. Ia bersumpah pada dirinya sendir mulai detik ini juga. Ia tak akan mengalah lagi. Akan ia perjuangkan cintanya hingga hembusan napasnya tak lagi berhenti.

Rayhan memeluk gadis itu lama sambil terus mengusap bahunya agar lebih tenang.

Rayhan bersumpah akan menghancurkan Fajar yang telah berani menyakiti Senja hingga sehancur ini.

Lama mereka berpelukan dalam keheningan. Hanya ada suara isakan kecil Senja yang sesekali masih terdengar dari bibir mungilnya dan itu mampu meremas hati Rayhan hingga rasanya akan hancur.

Tiba-tiba suara deringan hp Senja membuyarkan keheningan diantara mereka. Senja melepas pelukannya pada Rayhan.

Meski tidak rela Rayhan pun ikut melepas dekapannya lalu membiarkan Senja mengangkat telponya.

Disana tertera nama Fajar. Rayhan mengerang marah sedangkan Senja hanya diam menatap kosong layar hpnya. Ia belum siap mendengarkan suara lelaki itu lagi. Karena itu sama saja akan mengingatkannya lagi pada suara desahan kenikmatan yang keluar dari mulut laki-laki itu. Senja masih terguncang jiwanya setelah apa yang ia dengar dari sambungan telponnya kemarin.

Tanpa berucap apapun Senja mencoba memberanikan diri mengangkat telpon itu. Ia ingin tahu apa yang akan laki-laki itu katakan setelah apa yang telah terjadi kemarin.

"halo..?"

"....." senja memilih diam tak menyahuti sapaan Fajar.

"sayang..? Kamu masih di sana kan..? Halo.."

"......." masih diam ia tersenyum getir mendengar Fajar memanggilnya sayang. Ia tak berniat sama sekali menyahuti lelaki bajingan itu yang sialnya berstatus tunangannya. Dan apa katanya tadi..? Sayang..? Hahaha dasar bajingan keparat..!!

"senja sayang..? Kamu denger aku kan..? Aku merindukanmu. Kamu lagi ngapain..? Kamu baik-baik aja kan disana..?"

"....."

"sayang jawab aku.!!. Aku khwatir sama kamu.!! Jangan diam aja kayak gini dong"

Seketika Senja terkekeh sinis mendengar perkataan tidak tahu malu lelaki itu. Dasar lelaki tidak tahu malu. Setelah apa yang ia lakukan di luar sana lalu tanpa dosa ia menelpon Senja dan mengatakan Rindu..?

"aku juga merindukanmu" sahurnya tenang namun terkesan dingin.

Terdengar helaan napas lega di sebrang sana.

"aku seneng dengernya. Kamu jaga diri baik-baik ya.(tuan klien sudah di ruang rapat) Aku tutup dulu telponya. Akan kuhubungi lagi nanti saat aku tidak terlalu sibuk. Aku akan sangat merindukanmu. I love you hony" lalu sambungan telponpun terputus tanpa menunggu sahutan Senja. Senja tersenyum sinis. Ia sempat mendengar suara manja itu. Suara manja seorang wanita penggoda yang telah bertukar peluh dengan Fajar malam kemarin. Wanita penggoda yang Senja yakini adalah sekertaris pribadi Fajar sendiri.

Haruanya ia sudah tahu dari awal keberangkatan mereka jika akan seperti ini akhirnya. Salah Senja yang tidak protes dengan keberangkatan Fajar yang hanya berdua saja dengan Sekertaris centilnya itu. Senja memang tidak pernah suka dengan kehadiran sekertaria Fajar yang satu itu. Bagaimana tidak, wanita itu selalu saja memakai pakaian ketat dan terbuka ketika kekantor dan Senja juga sering memergoki wanita itu menatap Fajar dengan tatapan menggoda.

Rayhan masih berada di sana menatap setiap perubahan ekspresi Senja yang awalnya terlihat kosong tiba-tiba berubah menjadi ekpresi sinis dan menyeramkan. Rayhan sempat merinding dengan perubahan Senja.

"Kita akan menyusul bajingan sialan itu" sahut Senja dingin dan tegas. Wajahnya sudah terlihat sangat menyeramkan seakan-akan sebentar lagi ia akan menghancurkan sesuatu. Dan sesuatu itu adalah tunangannya dan wanita penggoda itu.

Setelah mengatakan hal itu lalu Senja meninggalkan Rayhan di halaman belakang rumahnya. Rayhan hanya menatap kepergian Senja dengan perasaan campur aduk. Ia masih emosi dengan kelakuan Fajar, namun juga khawatir dengan perubahan wajah Senja yang awalnya tampak lemah lalu berubah menjadi terlihat kejam. Rayhan khawatir dengan isi pemikiran Senja yang bisa saja meluaki dirinya sendiri.

Senja berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Ia akan membentengi hatinya dan tidak akan membiarkan luka itu membuatnya terlihat lemah di depan orang lain. Dia adalah senja, pemandangan yang sangat indah dan manis walau hanya sesaat kehadirannya di sore hari.

Tidak akan ia biarkan hujan merusak keindahannya dengan embun tebalnya yang akan menutupi keindahan Senja saat memenuhi bumi dengan warna jingganya.

Senyum manisnya akan terus terpampang di wajah cantiknya walau itu palsu.

Next....

Jangan lupa komen saran dan kritikannya yaaa.

Kalau mau ngasih vote akan lebih baik lagi. Heheheh

Hello senja (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang