Bunda Senja terkekeh lalu meraih lengan suaminya dan mengusapnya lembut.
"Ayah lupa..?" bunda Senja tak langsung menjawab suaminya membuatnya kesal saja. Ayah menggeleng bingung.
"Siapa..?" ayah yang sudah tak sabaran pun mengguncang lengan istrinya pelan. Rayhan hanya terkekeh menyaksikan interaksi pasangan suami istri itu.
"Dia ini Rayhan yah. Han kecil kita" ayah yang mendengar penuturan istrinya spontan membulatkan matanya terkejut lalu berbalik menatap Rayhan dari atas kepala hingga ujung kaki. Ia mengangkat tangannya lalu menyentuh wajah tampan Rayhan lembut dengan tangan bergetar. Ayah Senja lalu memeluk Rayhan erat. Inilah Han kecilnya. Han yang manja dan ceria. Han yang super aktif. Kini ia sudah dewasan dan semakin tampan. Rayhan membalas pelukan ayah Senja tak kalah eratnya. Saling melepas rindu beradu dalam ruang pertemuan yang begitu di damba dalam diam. Bunda yang menyaksikan keduanya berpelukan tanpa sadar telah meneteskan air mata haru untuk yang kesekian kinya. Inilah harapan terbesarnya. Menemukan Han kecilnya dan mengembalikan ingatan Jany kecil.
Ketika mereka larut dalam suasana haru akan pertemua itu. Tiba-tiba tubuh yang awalnya tegap dan kokoh memeluk erah Rayhan, perlahan meluruh dan lemah. Lemah akan ingatan tentang perjanjian di masalalu yang berontak menjerit meminta untuk di kabulkan.
Ayah Senja terdiam perlahan megurai pelukannya lalu berbalik menatap istrinya yang tampak bingung dengan perubahan tiba-tiba suaminya. Tak jauh berbeda dengan yang di lakukan oleh Rayhan yang sedang kebingungan dengan sikap Ayah Senja yang tiba-tiba melepas pelukan eratnya dan menoleh kepada istrinya. Apa yang sedang menganggu fikiran ayah Jani..?, batinnya bertanya.
"ayah kenapa..? Sakit..?," tanya istrinya penasaran. Ayah Senja hanya menggeleng sebagai jawaban lalu bangkit dari duduknya dan menyeret tangan istrinya keluar dari kamar rawat itu. Rayhan yang menyaksikan hal itu membuatnya kian bingung dan penasaran. Menimbulkan perasaan was-was dan takut pada dirinya. Hatinya bergejolak takut akan terjadi sesuatu yang tak di harapkannya. Rasanya ada yang janggal pada perubahan sikap ayah Senja yang tiba-tiba.
Apa ia memiliki salah...? Apa ayah senja tidak menyukai kehadirannya lagi..? Ada apa sebenarnya pada ayah Senja..? Apa Rayhan pernah berbuat salah di masa lalu..?
Begitu banyak pertanyaan yang bermunculan di dalam kepala Rayhan saat ini. Yang isinya tak ada positif. Sikap tiba-tiba ayah Senja membuatnya berfikir pada arah yang mengandung unsur negatif. Tak satu pun ter semat dalam itaknya pikiran yang positif tentanh hal ini.
Merasa sangat penasaran membuat Rayhan berinisiatif untuk mencari tahu jawaban dari sikap ayah Senja.
Dengan langkah pelan, Rayhan berjalan menghampiri pintu lalu berdiri cukup dekat di balik daun pintu tersebut, berusaha mencuri dengat obrolah suami dan istri itu. Cukup pelan suara ayah senja saat berbicara di luar sana sehingga dengam sangat terpaksa Rayhan harus menempelkan.tinga pada daun pintu jika ingin mendengarkan isi percakapan keduanya.
Alangkah terkejutnya Rayhan akan sebuah fakta yang baru saja ia dengar dari obrolan suami istri itu. Kenapa tak sampai disana ingatannya tentang masa lalu. Kenyataan pahit itu cukup membuatnya terguncang dan tentu saja membuatnya terluka dan kecewa dalam satu waktu. Kecewa pada kenyataan bahwa mimpi yang sejak dulu hingga sekarang menjadi tali pengharapan untuk terus melanjutkan hidupnya kini tak dapat di sambungkan lagi. Tali itu telah terputus oleh seseorang yang tanpa di minta hadir diantara dirinya dan Senja.
***
Saat sedang larut dalam suasana haru karna telah di pertemukan dengan rayhan. Tiba-tiba ayah Senja teringat dengan satu hal dari masalalunya bersama. Rayhan dan kedua orang tuanya. Dimana dulu kedua orang tua Rayhan pernah mengajukan usulan perjodohan diantara Rayhan dan Senja. Dan dengan segala pertimbangan yang sangat matang, akhirnya mereka menyetujuinya.
Tapi apa sekarang, Kenyataannya adalah senja telah memiliki calon masadepannya sendiri. Calon suami yang Senja benar-benar cintai.
Ayah Senja terdiam perlahan megurai pelukannya lalu berbalik menatap istrinya yang tampak bingung dengan perubahan tiba-tiba suaminya.
"ayah kenapa..? Sakit..?," tanya istrinya penasaran. Ayah Senja hanya menggeleng sebagai jawaban lalu bangkit dari duduknya dan menyeret tangan istrinya keluar dari kamar rawat itu.
Ayah Senja membawa istrinya keluar dari kamar rawat Senja dan memdudukkannya di kursi tunggu yang tedapat di depan kamar itu.
"apa bunda mengingatnya..?," tanya ayah Senja pada istrinya dengan suara pelan hampir seperti berbisik. Bunda Jany semakin bingung. Ia mengerutkan alis bingung
"ingat apa yah" bunda Senja balik bertanya karena tak pahak arah pembicaraan suaminya.
"perjodohan itu" sahutnya cepat.
Kini gantian bunda Senja yang terdiam lemah di tempat duduknya sekarang. Bagaimana ini, kenapa ia tak sampai teringat dengan hal besar yang satu ini. Apa yang harus ia katakan pada Rayhan dan juga kedua orang tuanya nanti. Apalagi perjanjian yang di lakukan waktu itu hitam di atas putih bermaterei 6000 dan juga berbagai bukti lainnya. Jika ia tak menepati perjanjian itu maka bisa saja kedua orang tua Rayhan akan menuntutnya nanti. Mengingat kedua orang tua Rayhan juga menyimpan bukti-bukti asli dari perjanjian itu dan apalagi keluarga Rayhan adalah salah satu orang berpengaruh di negara ini. Jadi tidak menutup kemungkinan jika mereka akan menyeret masalah ini ke rana hukum. Tapi ayah maupun bunda Senja juga tidak akan mungkin memutuskan pertunangan putrinya bersama Fajar apalagi sampai membatalkan pernikahan mereka. Ia tidak akan tega melihat anaknya menagis hanya karena keegoisan mereka. Anaknya berhak bahagia dengan pilihannya.
"jadi kita harus gimana yah. Gak mungkin juga kita tega membatalkan pernikahan anak kita" ujar Bunda Senja frustasi dan putus asa.
Ayah mengerdikkan bahu tak tahu. Ia berfikir keras untuk mencari solusi dari permasalahan ini. Ini adalah keputusan yang sangat besar dalam sejarah hidup mereka.
"Bagaimana pun, senja udah punya pilihannya sendiri dan dia berhak bahagia. Tapi kita juga gak bisa bermasa bodo dengan perjanjian itu bun," sahut ayah Senja yang di angguki isrtinya.
"ayah benar. Tapi tidak menutup kemungkinan kalau kedua orang tua Rayhan akan menuntut kita kalau misalkan kita gak menepati janji itu," tinpal sang istri menambahkan.
Ayah Senja menhembuskan nafas lelah. Ia tidak tahu harus berbuat apa untuk mengatasi masalah besar ini. Bagaimanapun juga ini salahnya yang telah menyetujui perjanjian perjodohan itu di masalalu maka dia jugalah yang harus bertanggung jawab pada masalah ini. Ini menyangkut masa depan putri kesayangan satu-satunya jadi dia haru berhati-hati dalam memgambil tindakan agar tak menimbulkan masalah baru lagi kedepannya.
Di dalam sana..Rayhan mundur secara perlahan dari pintu itu. Hampir saja tubuhnya luruh kelantai jika saja ia tak mengingat bahwa masig ada orang tua Senja di laur sana dan bisa saja tiba-tiba mereka masuk dan melihat keanehannya yang pada akhirnya akan membuat kedua orang tua itu merasa bersalah padaanya atas hal masalah ini.
Bersmbung...
Halo halo hai.
Maaf yaaa karna ceritanya sangat jauh dari katau bagus atau layak. Tapi inilah usaha termaksimalku.
Semoga kalian suka.
Jangan lupa komentarnya yaaa. Beri saran dan kritikan kalian suapay aku bisa lebih memperhatikan kesalahanku.
😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello senja (END)
RomanceRayhan dan Senja, dipertemukan kembali setelah bertahun-tahun lamanya mereka harus berpisah jauh. Kembali bertemu dalam keadaan yang sangat jauh berbeda dengan masa dulu. Dimana Rayhan yang begitu menantikan kedatangan Senja kembali ke kehidupannya...