Setelah mereka tiba di rumah jany. Rayhan lalu berlari meninggalkan orang tuanya dan jany yang masih di dalam mobil memasuki rumah jany. Bahkan ia sudah lupa dengan lututnya yang terluka.
Rayhan berlari memasuki rumah serta memanggil bunda
"bundaa.."
Panggilnya masih terus berlari hingga ke ruang makan dan rayhan melihatnya di sana sedang menyusun piring menyiapkan makanan dia atas meja. Bunda melihat rayhan lalu tersenyum. Rayhan sudah sangat merindukan bunda pun berlari menghampirinya dan memeluk kaki bunda yang masih sibuk menata makanan.
"Han kangen bunda" rengeknya manjaSetelah selesai menata makanan bunda pun menjongkok menyesuaikan tingginya dengan rayhan lalu menangkup wajah rayhan dan tersenyum.
"bunda juga kangen Han" kata bunda lalu memeluk tubuh imut rayhan. Rayhan membalas pelukan bunda tak kalah eratnya. Rayhan benera-benar merindukan bunda padahal baru kemarin ia kembali kerumahnya setelah seminggu menginap di rumah ini.Mama dan papa rayhan yang melihat bunda dan rayhan berpelukan erat layaknya orang tua dan anak yang sekian lama terpisahkan pun hanya bisa tersenyum berusaha menutupi kesedihannya. Bagaimana rasanya jika anakmu lebih menyayangi orang lain dari pada kamu sendiri sebagai orang tua kandungnya. Pasti itu akan sangat melukai hatimu kan. Yah memang seperti itu. Tapi, mereka juga sadar bahwa ini adalah salah mereka juga yang telah menelantarkan anak mereka hanya demi materi. Sungguh penyesalan memang selalu datang di akhir.
Setelah cukup lama mereka berpelukan bunda pun melepas pelukan rayhan lalu menatap rayhan bingung. Ia merasakan kejanggalan pada rayhan. Bunda berfikir sejenak lalu dengan cepat beralih menatap lutut rayhan yang tertutupi plaster luka.
Dengan kekhawatiran yang tak dapat di sembunyikan bunda menatap mata rayhan dan dengan lembut menyentuh luka di kaki rayhan yang tertutupi oleh plaster, bunda bertanya.
"ini kenapa bisa luka Han..?" tanya bunda cemas
"tadi Han lari terus jatoh bun" jawab Rayhan jujur
"kamu ngapain lari nak..?"
"Han mau samperin Jany bunda terus gak sengaja nendang batu" kata Rayhan lagi kini sudah meneteskan air mata. Entah apa yang membuatnya menangis.
Melihat Rayhan yang menangis membuat bunda semakin cemas. Lalu dengan lembut bunda kembali memeluk Rayhan dan mengelus bahunya agar tangisan Rayhan berhenti.
"ussh ussh ussh. Udah ya. Han gak boleh nangis. Han kan cowo. Masa cowo cengeng sih. Kalau Han cengen entar yang jagain kak Jany dari orang jahat siapa..?" bujuk bunda dengan sedikit candaan yang berhasil membuat Rayhan berhenti terisak. Entak kalimat yang mana yang membuatnya berhenti menangis yang jelas mulai sekarang Rayhan bertekat untuk tidak akan pernah lagi menangis.
Bunda yang merasakan anggukan kepala Rayhan di pundaknya melepas pelukannya lalu mengusap sisa-sisa air mata Rayhan.
"Nah kalau Han gak nangis kan jadi lebih tampan" kata bunda lalu menoel hidung mancung Rayhan. Rayhan hanya terkekeh melupakan fakta bahwa ia baru saja menangis. Ah anak kecil memang seperti itu, mudah melupakan masalah.
"sekarang mendingan Han panggil kak Jany di kamarnya untuk makan" kata bunda memutar tubuh rayhan menghadap pintu ruang makan.
Rumah Jany memang sangat sederhana. Rumah minimalis dengan lantai keramik dan dinding kayu yang menambah kesan sederhana rumah ini. Meski sederhana tapi rumah ini terlihat menawan dengan taman bunga di samping kanan dan bagian depan rumah. Sedangkan di sisi kiri rumah terdapat lapangan basket, tempat favorit Jany. Sedangkan di bagian dalam rumah terdapat ruang tamu setelah pintu masuk lalu ada ruang keluarga. Di sebelah kanan ada kamar Jany, 2 kamar tamu dan kamar orang tua Jany. Di sebelah kiri terdapat ruang makan sekaligus dapur. Di sisi lain dapur ada kamar mandi.
Di ruang keluarga terdapat lorong menuju taman belakang yang terdapat bunga-bunga cantik dan juga kolan renang yang luas.
Tampilan sederhana di bagian luar rumah ini sangat tidak mencerminkan kemewahan didalamnya. Tapi siapa sangka jika dibalik kesederhanaan di luarnya terdapat sebuah kemegahan dan keindahan di dalamnya. Perabotan di rumah ini juga sangat lengkap tersusu rapih apalagi di percantik dengan desain interiornya yang serasi dengan isi dari rumah ini.
Satu kata yang akan kamu rasakan jika berada di rumah ini, nyaman dan satu kata yang akan kamu ucapkan jika kamu dapat melihat bagian dalam rumah ini Menakjubkan.
Rayhan dengan semangat 45 berlari keluar dari ruang makan menuju kamar Jany, sebelum sampai ke kamar Rayhan mendengar suara mamanya.
"Rayhan. jangan lari-lari nak, entar jatoh lagi loh" seru mama Rayhan saat melihat anaknya berlarian melewati ruang tamu"iya mah" kata Rayhan menurut lalu berjalan menuju kamar Jany. Tiba di depan pintu kamar Jany, Rayhan pun menggedo-gedor pintu kamar itu dengan kuat sambil berteriak memanggil jany.
Orang tua Rayhan yang melihat kelkuan rayhan pun hanya bisa geleng-geleng kepala sedangkan ayah Jany hanya terkekeh melihatnya. Ayah Jany yakin jika sekarang Jany tengah mendemgus kesal mendengar puntu kamarnya di gedor oleh rayhan.
Tidak butuh waktu lama Jany pun muncul dari balik pintu tersebut dengan pakaian sederhana ala rumahan. Dengan malas setengah kesal menatap rayhan sedang yang di tatap hanya cengengesan tanpa dosa lalu menarik tangan jany menuju ruang makan.
Jany yang sebenarnya sudah mengantuk pun hanya pasrah. Sebenarnya tadi jany sedikit lagi tidur tapi karena mendengar gedoran dan juga teriakan keras si setan kecil ini membuatnya membatalkan niat untuk tidur cantik. Karena dia yakin bahwa rayhan tidak akan berhenti menggedor pintunya sebelum ia keluar.
Orang tua rayhan dan juga ayah jany yang menyaksikan aksi tarik-tarikan itu hanya terkekeh geli dan geleng-geleng kepala. Rayhan memang selalu bisa membuat keluarga tertawa setiap hari jika ia berada di rumah ini. Segala macam tingkah konyol, lucu, unik dan aneh iya lakukan bersama jany.
Satu lagi hal yang tidak pernah di rasakan oleh orang tua kandung rayhan sendiri. Lagi-lagi mereka hanya tersenyum miris memikirkan hal itu.
Tidak lama. Muncullah bunda memanggil mereka bertiga untuk ikut bergabung dengan mereka di meja makan.
Semuanya menikmati makan siang bersama yang di isi dengan keributan suara rayhan yang tidak ada hentinya berceloteh menceritakan tentang banyak hal. Mulai dari teman barunya yang baru pindah dari sulawesi selatan, mainannya yang di rebut temannya lalu ia rebut kembali, hingga nilainya yang selalu mendapatkan angka 100 di setiap tugasnya. Rayhan juga menceritakan kenakalannya di sekolah dengan gamblang yang berakhir dengan nasehat oleh bunda dan ayah jany. Sedangkan mama dan papa rayhan hanya tersenyum dan tertawa saat rayhan berceloteh.
Untuk yang kesekian kalinya Orang tua rayhan kembali iri melihat keharmonisan keluarga kedua rayhan yang terasa seperti keluarga utama. Keduanya hanya tersenyum pahit untuk beberapa saat lalu kembali lagi tertawa saat mendengar celotehan rayhan yang dengan percaya diri yang melebihi rata-rata mengatakan bahwa dialah siswa paling tampan di sekolahnya dan banyak sekali siswa-sisiwi yang menyukainya. Hahahah pede sekali anak itu.
Hari itu mereka menghabiskan waktu bersama hingga matahari terbenam lalu setelah jam 6 sore, barulah orang tua rayhan berpamitan untuk pulang karena melihat rayhan sudah kelelahan seharin bermain dengan jany dengan sedikit paksaan. Ups ralat, dengan paksaan keras. Karena dengan keras menolak untuk bermain dengan alasan ia sangat mengantuk dan lelah setelah melakukan aktifitas di sekolah. Tapi bukan rayhan namanya jika ia menerima alasan jany. Alhasil jany menyerah dengan paksaan rayhan yang begitu keras kepala. Jadilah jany menemani rayhan bermain setengah hari dan melupakan kantuknya.
Jadi deh part sembilannya
Heheheh
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello senja (END)
RomanceRayhan dan Senja, dipertemukan kembali setelah bertahun-tahun lamanya mereka harus berpisah jauh. Kembali bertemu dalam keadaan yang sangat jauh berbeda dengan masa dulu. Dimana Rayhan yang begitu menantikan kedatangan Senja kembali ke kehidupannya...