44

35 1 0
                                    

Senja mengusap wajahnya gusar, tak habis pikir dengan sikapnya terhadap Sofy beberapa jam yang lalu di ruangan kelas. Bagaimana ia setega itu terhadap muridnya sendiri. Mempermalukan Sofy di depang banyak orang..?. Astaga... Ada apa dengannya.

"Kamu kenapa..?" Senja terlonjak kaget ketika tiba-tiba seseorang menegurnya. Ia menoleh mencari tahu sumber suara itu lalu menghembuskan nafas legah ketika mendapati Rayhan yang tengah berdiri di belakangnya.

Senja menggeleng
"Tidak apa-apa" jawabnya singkat. Rasanya canggung sekali berdekatan dengan lelaki itu setelah beberapa pekan tak bertegur sapa bahkan di dalam kelas.

"Kamu, kalau ada masalah ya cerita. Jangan dipendam sendiri seperti ini" Senja menoleh singkat, memperhatikan wajah Rayhan bingung lalu kembali lagi membuang muka.

"Gak ada yang punya masalah disini"

"Baru juga dibilangin udah bohong aja" candanya sembari ikut duduk di sisi Senja.

"Siapa yang bohong"

"Kamu..! Kamu sudah berbohong cukup lama"

"Maksudnya..?" Senja mengerutkan kening tak mengerti.

"Bukan apa-apa" jawab Rayhan tak ingin menjelaskan lebih bayak lagi. Senja berkerut heran melihatnya.

"Kamu gak salah apa-apa" sahut Rayhan ketika keduanya hening beberapa saat. Senja masih diam tak bergeming sama sekali

"Dia yang salah karena telah kurang hajar sama kamu"

"Kamu gak tau apa-apa"

"Tidak. Kamu salah. Jutru karena aku tau semuanya makanya aku ngomong kayak gini. Aku tau dia kayak apa dan bagaimana sifat dia selama ini"

"Kalau kamu tau semuanya, terus apa..? Kamu akan membela aku di depan kepala sekolah dan orang tua Sofy..? Jangan bodoh..!" hardiknya dengan suara keras dan bergetar. Hampir saja pertahanannya roboh dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Apa yang salah kalau seandainya aku belain kamu dihadapan mereka..?"

Senja mendengus sinis mendengar penuturan lelaki yang mulai beranjak dewasa itu.

"Kamu jangan bodoh Han. Kita gak tau apa yang akan terjadi nanti"

" apapun itu. Kita hadapi sama-sama" katanya berusaha meyakinkan wanita cantik di sampingnya.

"Aku gak setuju. Aku sudah bilang, masalah aku bukan tanggungjawab kamu yang harus kamu pikirin. Aku masih bisa menyelesaikan semuanya sendiri"

"Ini semua terjadi juga karena aku Jany, Sofy membencimu karena dia tau kalau aku cinta sama kamu__"

"Cukup, sudah cukup.!!! Aku gak mau lagi dengar alasan kamu. Mending sekarang kamu pergi, dan jangan ikut campur dalam masalah ini"  potong Senja yang sudah tak sanggup lagi mendengar pengakuan Rayhan akan perasaannya.

"Kenapa..? Aku juga berhak ikut campur"

"Kamu jangan gila Han, terlalu beresiko buat masa depan kamu dan juga buat keluarga besar kamu. Aku gak mau hanya karena masalah sepele kayak gini sampai mengacaukan masa depan kamu"

"Tapi, bagaimana dengan kamu..?"

"Sudah aku bilang gak usah mikirin aku, apa kamu tidak mengerti..?!!"

"Bagaimana aku gak mikirin kamu, kalau melupakan kamu barang sedetik aja aku gak bisa..!!"

"Kamu gak seharusnya kayak gini Han, ini salah aku yang sudah muncul di kehidupan kamu, ini salah aku" racau wanita itu frustasi, ia sudah terisak sekarang. Pada akhirnya pertahanannya runtuh juga.

Hello senja (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang