48

34 2 2
                                    

"Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku menikmati warna jingga senja di tempat ini" ujar wanita muda yang tengah menatap langit yang sedang berwarna jingga di atas sana.

"Sejak hari itu, aku selalu bertandang ke tempat ini jika merindukanmu. Bahkan setelah pertemuan pertama kita di kelas waktu itu" timpal lelaki remaya yang juga ikut menengadah menatap langit.

"Maafkan aku.." sesalnya merasa bersalah.

"Tak masalah. lagi pula, waktu itu kamu tidak dalam keadaan baik"

"Ya. Kurasa begitu"

Senja beralih menyenderkan kepalanya di sisi bahu Rayhan. Mencoba lebih menikmati suasana sore hari yang indah ini.

"Aku fikir, aku perlu menggatin hal-hal yang tidak seharusnya kulewatkan. Termasuk waktuku bersamamu"

Rayhan terkekeh menanggapi ungkapan Senja.

"Kurasa juga begitu. Terlalu banyak waktuku terbuang sia-sia tanpa kamu menghiasinya"

Senja tersenyum, merasa bahagia.

****

Nampaknya waktu berjalan begitu cepat, tak terasa lima bulan yang lalu Rayhan menyelesaikan ujian nasiaonalnya dan mendapatkan peringkat ketiga umum di sekolahnya. Yah kuharap ia mendapatkan peringkat pertama tetapi ternyata tidak. Kalian semua pasti tau siapa yang mengisi peringkat pertama dan kedua. Siapa lagi kalau bukan Sofi dan juga Alvin. Mereka berdua memanglah selalu memperebutkan posisi pertama di sekolah namun tetap saja Sofy lebih unggul satu angka dibandingkan Alvin. Sedangkan Rayhan, mungkin saja kalian berfikir dia akan mendapatkan posisi pertama karena dia sebagai putra pemilik sekolah. Namun kalian salah. Sikap profesional sangatlah di junjung tinggi di sekolah itu. Bagaiaman bisa seorang Rayhan yang dahulu hanyalah seorang berandal dan sering membuat kekacauan di sekolah, mendapatkan peringkat pertama..? Beruntung saja ia segera berubah menjadi anak patuh setelah menginjak kelas XII. Itupun karena kehadiran seorang masalalunya, yaitu Senja.

Banyak-banyak bersyukurlah kedua orang tua lelaki itu karena atas kehendak tuhan yang segera menghadirkan Senja kembali pada kehidupan mereka sehingga putra semata wayangnya tidaklah terlalu memperburuk image keluarga besarnya. Setidaknya untuk beberapa waktu terakhir ini.

Setelah menyelesaikan sekolahnya, akhirnya Rayhan dengan terpaksa menerima tawaran kedua orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri dengan sedikit paksaan.

"Khem. Sedikit katamu..? Bahkan aku hampir saja gila karena tekanan mereka yang memintaku untuk mendengarkan perkataan mereka!" geram Rayhan mendengar perkataan authornya.

Author menyengir.
"Maaf, aku hanya sedikit berusaha menutupi kekejaman kedua orang tuamu"

"Hah. Sudahlah. Keburukan mereka tidak pantas untuk ditutup-tutupi"

"Kamu jangan durhaka seperti itu kepada mereka"

"Mereka justru lebih durhaka kepada anaknya sendiri"

"Hahaha..kurasa kamu memang ada benarnya" Author sedikit membenarkan ucapan Rayhan.

Yah begitulah sedikit gambaran kegilaan antara Author bersama tokohnya. Sangat gila jika ingin di tunjukkan semua. Ah sudahlah, perdebatan diatas sangat tidak penting. Sekarang kita lanjut.

Dan yaaaap. Sekarang Rayhan harus dengan terpaksa menjalin hubungan jarak jauh dengan kekasihnya tercinta yang tak lain yaitu Senja.

Sebenarnya Dia ingin memberi tahukan sebuah rahasia besar. Tapi, kalian harus mengaku dulu untuk tidak mengatakan rahasia ini kepada sipapun. Cukup kalian dan Rayhan yang tau.

Hello senja (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang