Minggu pertama Senja mengajar biasa-biasa saja. Tidak ada masalah yang berarti baginya kecuali satu. Si bocah tengil itu. Senja benar-benar di buat pusing oleh anak itu. Setiap jam istirahat, Rayhan akan menghampiri Senja dan menarik paksanya ke kantin. Katanya Senja harus menemaninya makan hingga selesai karena sekarang Senja adalah pacarnya.
Hey tapi Senja tidak merasa seperti itu. Ia tidak pernah setuju untuk berpacaran dengan bocah yang satu itu. Tapi bagaimanapun Senja menolak, Rayhan tetaplah Rayhan. Ia tidak bisa di beri tahu dengan cara apapun.
Begitupun jika pulang sekolah, Rayhan akan menghampiri Senja di ruang guru lalu mengajaknya pulang bareng. Tapi bukan Senja namanya jika ia akan takhluk oleh makhluk yang bernama Rayhan. Dengan segala cara Senja akan menolak ajakan Rayhan dan sejauh ini Senja masih aman. Tapi ia tidak bisa menjamin ia akan mampu terus menerus menghindari bocah gila itu.
seperti saat ini. Senja dengan berat hati mengikuti langkah Rayhan yang menarik paksa lengannya untuk mengikuti langkahnya entah mau kemana anak tengil yang satu ini. Senja benar-benar tidak mau ambil pusing.
Kali ini untuk pertama kalinya ia menurut saja dari pada ia akan berdebat panjang dengan bocah itu.
Tiba di kantin Senja lalu duduk di sembarang kursi. Ia lelah, semalam ia tidur larut malam karena memeriksa satu persatu lembar ujian siswanya dan alhasil sekarang ia merasa sangan mengantuk tapi apa daya dirinya.
Disaat ia sudah duduk nyaman di kursinya tiba-tiba Rayhan datang dan membuat onar di ruang guru jika saja Senja tidak ingin menurutinya. Jadi dengan terpaksa Senja menurut saja karena merasa tidak enak kepada guru-guru yang lain.
Ahh dasar. Anak manja gerutu Senja dalam hati."Lo tunggu disini. Gw mau pesan makanan dulu" titahnya lalu melangkah pergi. Senja hanya memutar bola mata malas.
Setelah beberapa menit akhirnya Rayhan datang dengan membawa nampan berisi semangkok mie ayam dan segelas jus melon. Itu kesukaan Senja.
Rayhan meletakkan nampan itu tepat di depan Senja.
Senja yang melihat itu hanya mengernyit bingung yang membuat Rayhan semakin gemas melihatnya. Ingin sekali rasanya Rayhan mencubit gemas wajah cantik itu tapi Rayhan terlalu gengsi untuk merealisasikan pikirannya.
Dengan sedikit dorongan Rayhan mendekatkan makanan itu tepat di depan Senja.
"Nih makan. Muka lo pucet banget kayak mayat hidup"
Titahnya tanpa penolakan. Senja lalu mencebikkan bibir malas tapi tak urung di makan juga.
"Makasih !"Merasa di perhatikan. Senja lalu menghentikan makannya lalu mendongak bingung melihat makhlut yang sedang duduk menatapnya itu.
"Kamu gak makan..?" tanyanya bingung."Udah kenyang" jawab Rayhan singkat.
"Oh" Senja hanya membalas dengan ber oh ria lalu kembali melanjutkan makannya.
"Kamu kalau lapar makan aja. Ngapain sih ngeliatin saya mulu !" tegur Senja akhirnya karena merasa risih sendiri di perhatikan oleh Rayhan.
"Gw gak laper" jawab Rayhan singkat.
"Terus kalau kamu gak lapar. Ngapain ngeliatin saya ampe segitunya..?"
"Lo cantik kalo lagi makan" jawab Rayhan di sertai dengan senyum jahilnya.
Yang di puji pun hanya memutar bola mata malas. Ia tidak pernah menanggapi gombalan-gombalan receh Rayhan. Baginya Rayhan hanyalah anak remaja yang sedang mencari jati dirinya. Senja buru-buru menyelesaikan makanannya.
Setelah selesai makan. Senja lalu mengangkat wajahnya menatap Rayhan serius. Rayhan yang melihat perubahan wajah malas Senja menjadi serius pun kini ikut duduk tegak. Ia sudah siap menjawab semua penolakan Senja menjadi pacarnya. Rayhan benar-benar tidak akan rela melepas Senja begitu saja. Tidak tahu saja kalau ia sudah bertahun-tahun mencari wanita ini dan seenaknya saja meminta untuk dilepaskan..? Hahah tidak akan.
"Saya mau nanya sama kamu" ujar Senja angkat suara. Rayhan hanya mengangkat satu alis tanda mempersilahkan.
"Ngapain kamu nyandra saya kayak gini..?"
"Siapa yang nyandra kamu ?!"
"Ya kamulah, siapa lagi emang !"
"Udah gue kasi makan, tapi lo nuduh gue yang enggak-enggak. Guru apaan lo gak tau berterima kasih banget !"
"Ya tapi gak gini juga caranya"
"Gini gimana maksud lo !"
"Ya lo maksa gue !, kenapa..?"
"Karena gue mau dan gue suka" jawab Rayhan santai.
Senja yang tidak puas dengan jawaban Rayhan menghela nafas lelah. Percuma saja berbicara serius sama bocah ini.
"Saya cuman mau bilang. Kamu jangan gangguin saya terus karena sebentar lagi saya akan bertunangan. Ok..?" ujar Senja seraya menunjukkan cincin yang melingkat di jari manisnya.
Rayhan yang melihat itu sedikit terkejut dan tentu saja sakit hati dan marah tapi sebisa mungkin ia sembunyikan.
"Lo tenang aja. Karena sebentar lagi gw yang bakal ngajak lo ke KUA !!"
Ujarnya percaya diri.Senja lagi-lagi memutar bola mata malas. Anak ini benar-benar tidak bisa di ajak serius.
"Saya serius. Saya tidak mau calon suami saya marah dan cemburu kalau tau kelakuan kamu ke saya" ujar senja tegas.
"Hahaha. Ya bagus dong kalo dia marah. setelah itu kalian bakal putus dan pernikahan kalian batal. Dan setelah gue lulus sekolah, gue akan ngelamar lo lalu kita menikah !!" kata Rayhan yang disertai dengan senyum ceriah
"dia bukan bocah seperti kamu yang akan memutuskan hubungan hanya karna hal sepeleh" ucap Senja lalu berdiri berniat meninggalkan Rayhan tapi dengan cepat Rayhan menahan lengannya dengan wajah serius lalu berkata..
" Kalau dia sedewasa yang kamu fikir, berarti dia juga gak bakalan cemburu sama gue"
"Kok gitu..?"
"Secara dia tau kalau gue ini siswa lo dan lo guru gue disini"
"Ya tetep aja, gue gak mau kamu perlakukan kayak gini. Gimanapun juga, gue ini calon istri dia dan gue wajib untuk jaga perasaan dia"
Mendengar itu, raut wajah Raihan spontan berubah masam."Gue akan membuat dia ninggalin lo. Karna lo cuma milik gue !!" lalu pergi meninggalkan Senja yang masih berdiri kaku berusaha mencerna ucapan Rayhan.
Senja yang sudah hampir dua bulan berada di lingkungan sekolah ini tau watak seorang Rayhan Arya Jaya. Senja khawatir Rayhan akan benar-benar melakukan apa yang baru saja ia katakan. Senja tidak mau, Senja sudah benar-benar mencintai Fajar. Senja gak mau kehilangan Fajar apalagi sampai membatalkan rencana pernikahan mereka yang akan mereka laksanakan akhir tahun ini.
Itu adalah impian Senja selama ini. Menikah dengan Fajar, orang yang ia cintai. Senja ingin hidup bahagia bersama Fajar hingga maut memisahkan mereka nanti.
Dan berpisah dengan Fajar, merupakan mimpi buruk yang paling tidak ingin Senja alami.
Senja berjalan dengan gontai meninggalkan kantin. Sorot matanya menatap kosong. Jika Rayhan benar-benar melakukannya maka Ia tidak akan memaafkan Rayhan sampai kapan pun.
***
Setelah kejadian dikantin dua minggu yang lalu. Senja tidak pernah lagi bertemu dengan Rayhan, di kelas pun mereka seakan tidak pernah saling kenal. Senja yang sengaja menghindari Rayhan dan begitupun Rayhan yang seakan tidak pernah mengenal Senja. Mereka seperti tidak pernah dekat sebelumnya.
Melihat perubahan itu Senja kini bernafas legah. Setidaknya ia merasa aman dengan ancaman Rayhan dikantin dulu.
Senja tidak tahu saja jika Rayhan sedang menyusun rencanya untuk menggagalkan pernikahan Senja dengan kekasihnya yang baru ia ketahui jika Fajar yang Senja pacari adalah kakak sepupu dari pihak ibunya.
Mengingat hal itu Rayhan tersenyum licik. Akan sangat mudah ia menjalankan rencananya. Rayhan tahu bahwa Fajar akan melakukan apa saja yang diperintahkan oleh mamanya karena Fajar berhutang budi pada mama Rayhan yang sudah mendonorkan salah satu ginjalnya untuk menyelamatkan nyawa mama Fajar yang terkena penyakit gagal ginjal.
.....
#halo guys
Jangan lupa tekan bintang dan komen ya.
Jangan lupa juga beri saran kalian
😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello senja (END)
RomanceRayhan dan Senja, dipertemukan kembali setelah bertahun-tahun lamanya mereka harus berpisah jauh. Kembali bertemu dalam keadaan yang sangat jauh berbeda dengan masa dulu. Dimana Rayhan yang begitu menantikan kedatangan Senja kembali ke kehidupannya...