24

38 3 0
                                    

Siang ini Senja sudah diperbolehkan pulang. Meski belum benar-benar sembuh tapi Senja sudah mendesak meminta pulang dengan alasan bosan hanya berbaring di kamar rumah sakit, maka dengan terpaksa dokter mengiyakan saja permintaannya. Lagi pula kata dokter, Senja tidak boleh terlalu tertekan. Makanya sebisa mungkin semua orang akan membuatnya merasa nyaman dan senang.

Satu minggu berlalu. dan selama satu minggu itu, Senja tak masuk mengajar. Ia hanya berputar-putar di sekitaran rumahnya untuk menghapus perasaan bosannya karena ia tidak di perbolehkan beraktifitas lebih oleh dokter dan di awasi ketat oleh kedua orang tuanya.

Tapi meski begitu, Senja tidak benar-benar tidak memiliki aktifitas yang produktif, ia meski sedang tidak sehat tapi masih tetap berkarya dan meciptakan lirik lagu. Dalam seminggu ia mampu menyelasaikan satu lagu, ini terjadi juga karena ia benar-benar tak memiliki hal lain yang bisa ia kerjakan makanya dia bisa fokus menyelesaikan satu lagu hanya dalam seminggu.

Menciptakan sebuah karangan lagu memang sangat mudah jika hanya berupa tumpukan kalimat yang di susun menjadi sebuah kiasan. Tapi menciptakan sebuah lagu yang baik itu tidaklah semudah itu. Kamu harus mampu menyesuaikan lirik lagu dengan nadanya. Mengatut tempo dan menentukan nada dan iramanya. Alunan musik harus seimbang dengan lirik lagunya.

Selama seminggu ini intensitas waktu pertemuan Rayhan dengan Senja juga sangat singkat. Rayhan hanya akan bertemu dengan Senja jika waktu pagi sebelum Rayhan pergi kesekolah. Selebihnya, Senja tak pernah mengijinkannya masuk. Katanya Senja perlu istirahat total untuk menyembuhkan sakit kepalanya dan menjalankan terapi untuk membantunya mengembalikan ingatan masa kecil mereka. Padahal sebenanya itu hanyalah alasan semata untuk mengelabui Rayhan agar menurut dan tidak menggamggu Senja setiap waktu.

Sedangkan Fajar, Lelaki itu sangat jarang sekali menemui dan menemani Senja. Bahkan hanya bisa di hitung dengan dua jari. Iya. Dua jari artinya Fajar hanya pernah datang dua kali untuk menengok keadaan Senja dan itu juga hanya saat Fajar datang ke rumah Senja dan meminta maaf atas kesibukannya di kantor pusat hingga tidak sempat memperhatika Senja apalagi saat Senja dirawat dua hari di rumah sakit.

Fajar mengaku salah karena tidak menjenguk pun tidak mengabari Senja tentang kesibukannya.

Lalu yang ke dua, saat Fajar datang sore kemarin untuk berpamitan kepada Senja untuk melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Katanya ia akan memantau perkembangan kantor cabang disana hingga selesai. Di perkirakan perjalanannya kali ini akan cukup lama, yaitu 6 bulan jika tidak ada halangan maka akan lebih cepat dari itu. Tapi jika ada masalah, mungkin akan lebih lama dari perkiraan.

Senja cukup sedih saat menerima kabar itu. Senja tidak pernah berpisah jauh dengan Fajar selama itu. Mereka biasanya hanya akan berpisah jauh seperti keluar negeri atau keluar kota paling lama satu minggu. Senja berfikir, mungkin ia tidak akan sanggup melewati waktu-waktunya tanpa Fajar bersamanya.

Pagi ini Fajar akan berangkat dan Senja akan mengantarkannya sampai bandara. Mungkin Senja harus belajar menguatkan diri agar bisa bertahan untuk sesaat tanpa Fajar menuntun tangannya. Senja berharap, semoga ia sanggup bertahan hingga Fajar kembali.

6 bulan bukan waktu yang singakat bagi Senja tanpa Fajar.

Sepanjang perjalanan, senja terus saja menggenggam tangan Fajar dan menyenderkan kepalanya di bahu lelaki itu. Ini adalah momen perpisahan untuk pertama kalinya sebagai perpisahan terlamanya selama menjalin hubungan dengan Fajar.

Cukup mampu membuat Senja takut, takut melangkahkan kaki setelah Fajar menjauh. Takut tidak mampu melihat jalan tanpa arahan yang selalu Fajar berikan selama ini. Takut tidak mampu mengangkat langkah kakinya meninggalkan tempat ini tanpa dorongan yang setiap saat Fajar berikan saat Senja merasa terpuruk. Takut melihat esok hari yang begitu suram tanpa kehadiran seorang sumber kehidupan baginya.

Hello senja (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang