21. Peperangan I

1.8K 78 0
                                    

Happy Reading:)
Jangan lupa buat vote dan coment!
Semoga kalian suka dengan part ini.

~~~

21. Peperangan I

"KAU MENCARI KU, BINDUSARA?"

Suara itu tiba-tiba muncul dari arah belakang Bindusara, Acharya, Bhadra dan Malayketu. Suara itu cukup tidak asing lagi bagi mereka. Suara yang berat dengan nada seperti seseorang yang berasal dari bangsa lain. Tanpa menunggu lama, Bindusara dan keempat pejuang itu berbalik badan. Selesi. Dialah orang yang tengah di cari oleh Bindusara. Tetapi yang membuat Bindusara dan yang lainnya terkejut ketika mereka melihat jika Selesi tidak sendiri di sana, melainkan bersama puluhan prajurit Yunani.

Saat ini pasukan Bindusara tengah di kepung dari dua arah. Pantas saja Helena muncul dari arah dimana Bindusara berasal, jadi ini rencana mereka. Ingin mengepung pasukan Magadha dan mengalahkannya.

"Bindusara, kita di kepung oleh mereka. Bagaimana ini?" bisik Bhadraketu pada Bindusara. Tetapi Bindusara hanya diam. Ia benar-benar tidak memikirkan hal ini sama sekali bahwa pasukan Selesi akan mengepung pasukannya dari dua arah.

"Bagaimana kabar mu, Bindusara? Tadi kau bertanya pada putriku, dimana aku? Dan kali ini aku yang akan bertanya padamu, dimana Chandragupta?" tanya Selesi. Lagi-lagi Bindusara dan yang lainnya hanya diam. Seolah-olah membiarkan Selesi berbicara lebih dulu. Jika ucapannya kelewat batas, Bindusara tidak akan mengampuni pria tua itu.

"Kenapa kalian diam? Apa kalian merasa malu karena Chandragupta tidak ingin ikut serta dalam peperangan ini? Bagaimana kalian tidak merasa malu? Chandragupta memang seorang pengecut!" ucap Selesi seolah-olah mengata-ngatai Chandragupta.

"SELESI!" teriak Bindusara merasa tak terima jika ayahnya di sebut sebagai seorang yang pengecut. "TUTUP MULUTMU ITU! KAU SUDAH BERANI MENYEBUT AYAHKU SEORANG PENGECUT. SIAP-SIAP AKAN KEMATIAN MU, SELESI!"

"SERANG!!"

Bindusara langsung mengarahkan para pasukannya agar segera menyerang bangsa Yunani itu. Begitupun dengan Selesi sendri, dia juga mengarahkan hal yang sama kepada pasukannya. "SERANG!!"

Saat ini prajurit Magadha dan prajurit Yunani saling bertarung. Suara dentuman pedang saling bersahutan. Bindusara turun dari kudanya dengan penuh siap-siap untuk menyerang Selesi. Target utama Bindusara adalah pemimpin Yunani, ayah Helena. Sementara, Malayketu bertarung melawan Helena.

Acharya juga ikut bertarung dengan menggunakan pedang yang ia simpan di dalam tongkatnya. Dia melawan prajurit Yunani dan membiarkan Bindusara melawan Selesi.

"Kau sudah berani menyebut ayahku seorang pengecut. Aku tidak akan mengampuni mu, Selesi!" ujar Bindusara saat ia sudah berhadapan dengan Selesi. Tanpa aba-aba, ia langsung menyerang pria bangsa Yunani itu dengan menggunakan pedang yang ia bawa sedari tadi.

Saat ini Bindusara benar-benar terlihat sangat marah. Bagaimana tidak? Selesi menyebut Chandragupta, ayahnya sebagai seorang pengecut. Serangan Bindusara begitu brutal sehingga dalam beberapa menit membuat Selesi merasa sulit untuk melawan serangan laki-laki itu. "Aku akan membuat kau menyesali atas apa yang kau katakan tadi!"

"Aku tidak akan pernah menyesal. Karena Chandragupta sudah berani mengusir putriku, Helena. Kau dan ayahmu lah yang akan menyesali semuanya! Lihatlah di sekeliling mu, setengah prajurit Magadha sudah gugur saat ini juga dan yang pastinya pasukan kau lah yang akan kalah!" balas Selesi.

BINDUSARADHARMA [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang