31. Kedatangan Justin

1.8K 72 2
                                    

Happy Reading:)
Jangan lupa untuk vote dan coment!
Semoga kalian suka dengan part ini.

~~~

31. Kedatangan Justin

8 bulan kemudian...

Waktu bergulir begitu cepat. Tak ada perubahan sama sekali dalam kerajaan Magadha. Mau itu dari segi pemerintahan, peraturan maupun pimpinan. Semua masih tetap sama. Hubungan antara Dharma, Bindusara dan juga Charumitra berjalan cukup baik selama beberapa bulan ini. Kehamilan Dharma sudah menginjak usia ke 8 bulan, beda satu bulan dengan kehamilan Charumitra. Bukan hanya hubungan ketiga orang itu saja yang semakin membaik, tetapi hubungan antara kerajaan Magadha dengan kerajaan lain pun terjalin dengan baik. Sementara dengan rakyat pun semakin makmur.

Namun, dari semua itu kejahatan selalu mengancam. Tepatnya hari ini Pangeran Adonis atau sering di sebut Pangeran Justin, Putra dari Helena dan Chandragupta akan kembali datang ke kerajaan Magadha. Tentu saja itu atas keinginan sang ibunda, Helena. Berbulan-bulan ia meyakinkan bahwa sikapnya sudah berubah dan setelah semua itu berhasil, barulah dia memasuki rencana baru.

"Hei, apa ini? Aku sudah katakan bahwa bunga ini harus di buat menjadi kelopak. Aku ingin putraku di sambut dengan begitu meriah. Cepat lakukan itu!" Helena memeriksa pekerjaan para pelayan yang bertugas di lorong istana. Sebentar lagi putranya akan tiba di Magadha dan semua persiapannya harus selesai saat itu juga.

"Kamar pangeran Justin sudah siap, Ratu." Salah satu pelayan memberitahu pada Helena bahwa kamar putranya sudah selesai di hias.

"Bagus. Oh iya, sekarang kau bantu persiapan di luar. Pastikan jika tidak ada kekurangan sedikitpun dalam penyambutan putraku. Kau mengerti?" balas Helena.

"Baik Ratu."

"Sekarang kau boleh pergi!"

Pelayan itu mengangguk lalu bergegas pergi.

Di sisi lain, seorang gadis berjalan menyusuri lorong dengan begitu hati-hati. Sekitar satu bulan lagi ia akan melihat buah hati yang selama ini ia tunggu-tunggu. Ya, dia adalah Dharma. Rambutnya yang terurai panjang membuat dirinya terlihat lebih cantik.

Helena yang kebetulan berada di sana, ia melihat Dharma tengah berjalan secara pelan-pelan. Lalu dengan segera ia menghampiri gadis itu. "Hei, Dharma menantuku. Kau sedang apa di sini?"

"Ibu Helena, aku sedang berjalan-jalan. Tadi aku merasa sedikit bosan di dalam kamar jadi aku berniat untuk berjalan-jalan saja. Lagipula hari ini Pangeran Justin akan tiba bukan? Jadi aku juga ingin mengikuti acara penyambutannya," jawab Dharma begitu ramah.

"Kau memang menantuku yang paling baik. Bagus sekali jika kau ingin ikut dalam acara penyambutan putraku. Tetapi usia kandungan mu sudah menginjak delapan bulan, kau harus lebih hati-hati dalam berjalan. Nanti di acara penyambutan putraku akan banyak orang di sana. Pastikan bahwa tidak ada satu orang pun yang menyenggol mu," balas Helena.

"Baik, Ibu Helena. Kalau begitu, aku pergi dulu."

"Tunggu!" Baru saja Dharma ingin beranjak pergi, namun Helena langsung mencegahnya. "Dimana Bindusara? Dia harus ikut menyambut saudaranya bukan? Dimana dia?"

"Bindusara pasti ada di sekitar sini. Nanti jika aku bertemu dengannya, aku akan mengatakan bahwa Ibu sedang mencarinya," jawab Dharma.

BINDUSARADHARMA [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang