33. Terjatuh (Revisi)

1.8K 69 0
                                    

Happy Reading:)
Jangan lupa untuk vote dan coment!
Semoga kalian semua suka dengan part ini.

~~~

33. Terjatuh

Nandini datang ke ruangan kamar Charumitra. Dia ingin mengingatkan pada gadis itu agar sering berjalan-jalan di usia kehamilan yang sebentar lagi akan memasuki masa kelahiran bayinya. Nandini memang tipe wanita yang sangat peduli pada siapapun. Mau itu pada anaknya sendiri ataupun pada orang lain.

"Charumitra," panggil Nandini menghampiri gadis itu yang tengah duduk di depan meja riasnya.

"Ibu Nandini?" Charumitra langsung beranjak bangun. "Ibu kemari? Ada apa?"

"Ibu kemari karena ingin mengingatkan mu untuk selalu berjalan-jalan agar kau secepatnya memasuki masa persalinan. Kau tau? Ibu sudah tidak sabar ingin melihat cucu pertama dari mu," ucap Nandini.

Charumitra tersenyum mendengar ucapan Nandini baru saja. "Ya, Ibu. Aku baru selesai berdandan dan setelah itu aku akan berjalan-jalan. Ibu Nandini bersabar saja. Tidak akan lama lagi anak ku ini lahir dan ibu pasti senang melihatnya."

"Tentu saja. Oh iya, apa kau sudah makan?"

"Sudah, Ibu."

"Bagus jika begitu. Em... Kemarilah Nak. Ayo duduk!" Nandini menuntun Charumitra untuk duduk di tepi tempat tidur. Ada hal yang ingin ia bicarakan dengan gadis itu.

"Ada apa, Ibu? Apa ada sesuatu?"

"Ibu benar-benar bahagia melihat Bindusara sebentar lagi akan menjadi orang tua. Sikapnya semakin dewasa. Ibu harap hubungan mu dengan Bindusara sekaligus dengan Dharma berjalan baik. Karena setelah menjadi orang tua, cinta bukan hal yang paling utama lagi. Tetapi bagi orang tua hanya kebahagiaan dan masa depan anak mereka lah yang akan menjadi hal yang paling utama," tutur Nandini.

"Ya, itu pasti. Tetapi maksud atas ucapan ibu apa?"

"Tidak ada maksud apapun. Kau tau? Aku pernah melewati masa muda seperti dirimu. Banyak hal yang terjadi saat kami muda dulu. Aku, Dhurdara dan Helena, kami adalah istri Chandra. Semuanya berjalan secara baik-baik. Kebencian antara aku dan Chandra perlahan-lahan semakin memudar tetapi hal itu malah membuat rasa iri tumbuh dalam hati Helena. Dia merasa cemburu padaku dan dia melakukan apa saja agar aku berpisah dengan Chandra. Aku mengatakan ini bukan karena aku ingin membicarakan hal buruk tentang Helena. Tetapi aku hanya ingin kau tidak sepertinya. Rasa cemburu memang semua orang pernah merasakannya. Tetapi rasa cemburu itu jangan sampai membuat hati kita perlahan-lahan di penuhi dengan rasa kebencian. Cinta akan selalu mengikuti kemana pun kita melangkah ke jalan yang benar," balas Nandini. Membuat Charumitra merasa jika Nandini sengaja tengah menyindirnya.

Sebenarnya apa maksud perkataan ibu Nandini? Apa ibu Nandini sedang menyindir diriku dengan menceritakan pengalamannya sendiri?, batin Charumitra.

"Aku akan selalu ingat perkataan mu, Ibu. Kau adalah ibu ku juga. Apapun yang kau katakan, aku akan mengingatnya," balas Charumitra.

"Yasudah jika begitu. Kau juga harus ingat satu hal. Tetap jaga kesehatan mu dan juga kesehatan bayi mu itu. Jangan sampai terjadi sesuatu nanti. Kau mengerti?" ucap Nandini.

Charumitra mengangguk paham.

"Ibu pergi dulu. Ibu akan menemui Dharma dan mengatakan hal yang sama." Nandini mengusap rambut Charumitra sembari tersenyum lalu beranjak pergi dari sana. Namun, terlihat gadis itu terlihat tidak senang mendengar jika seseorang menyebut nama Dharma.

"Cinta akan selalu mengikuti kemanapun kita melangkah ke jalan yang benar. Wah, itu kalimat yang bagus. Apa yang di katakan ibu Nandini itu memanglah benar. Aku harus melangkah ke jalan yang benar agar cinta selalu mengikuti ku. Tetapi tidak semua jalan akan berjalan mulus. Pasti ada sesuatu yang menghambatnya, seperti hubungan ku dengan Bindusara. Bagaimana cintaku bisa mengikuti kemanapun aku melangkah jika Dharma saja selalu berada di tengah-tengah antara aku dan Bindusara? Kalau begitu, jika aku ingin langkah ku berjalan dengan mulus berarti tugas pertama ku yaitu menyingkirkan lebih dulu penghambat jalan ku itu," gumam Charumitra. Meskipun tujuan nya untuk menyingkirkan Dharma selalu gagal, tetapi tekat nya cukup tinggi. Demi cinta ia akan melakukan apa saja.

*****

BINDUSARADHARMA [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang