Hai,
Ingat ya jangan lupa buat vote dan coment.
Semoga kalian suka dengan part ini;)~~~
4. Kejadian tak terduga
"Dalam kemarahan mu selalu ada rasa peduli yang aku rasakan."
Suasana di aula cukup menegangkan bagi Chitralekha. Bagaimana tidak? Kini dia akan di interogasi oleh Maharaja dan semua orang. Apalagi raut wajah semua orang sudah nampak marah membuat Chitralekha semakin ketakutan. Diantara semua orang hanya Dharma dan Bindusara saja yang tidak ada di sana. Mungkin keduanya berada dikamar. Dharma beristirahat dan Bindusara menemaninya.
"Ada apa Acharya? Kenapa malam-malam seperti ini kau memintaku untuk mengumpulkan semua orang? Dan kenapa Chitralekha berada di sisimu?" tanya Chandra yang masih belum mengetahui apa yang ingin Acharya katakan karena penasehat itu hanya memintanya agar mengumpulkan semua orang.
"Benar, Acharya. Ada apa? Apa ada hal penting yang harus kita bahas?" timpal Ratu Moora yang sama-sama bertanya kepada Acharya.
"Maafkan aku, Maharaja, Ratu Moora. Mungkin aku telah mengganggu kalian di malam-malam seperti ini. Tetapi ada hal yang sangat penting yang harus aku beritahu kepada kalian semua. Dan hal penting itu menyangkut dengan insiden duri beracun yang menusuk kaki Putri Dharma. Sekarang aku tau siapa yang telah menaruh duri beracun itu di sekitaran penduduk," ucap Acharya. Entah sengaja atau tidak? Chitralekha dibuat cemas dan ketakutan olehnya. Bukan hanya Chitralekha saja tetapi Charumitra yang duduk di singgah sananya juga ikut terkejut dan berubah panik. Apa Acharya tau jika dialah yang menaruh duri itu?
"Apa maksudmu, Acharya?"
"Kau pikirkan saja, maharaja. Duri beracun itu sangatlah berbahaya dan itu hanya ada di sekitar perhutanan. Sedangkan yang menusuk kakinya tuan putri Dharma itu ada berada di sekitar penduduk. Bagaimana itu terjadi? Jika tidak ada orang yang sengaja menaruhnya, mungkin insiden ini tidak akan terjadi," tutur Acharya.
"Kau berpikir seperti itu, Acharya? Jika memang benar, lalu siapa orang yang telah menaruh duri itu disana?" tanya Chandra pada Acharya.
"Dia!" Tanpa ragu, Acharya menunjuk ke arah Chitralekha membuat semua orang terkejut. Terutamanya Chitralekha sendiri dan juga Charumitra. "Tuan Putri Chitralekha."
"Dialah salah satu orang yang terlibat dalam hal ini. Aku melihat dia menyembunyikan toples berisi duri beracun yang menusuk kaki Putri Dharma dan dia menyembunyikannya di dalam guci besar. Kewaspadaan dan kegugupannya membuatku merasa curiga jika dialah dalang dibalik semua ini," ucap Acharya.
Chitralekha merasa tertuduh. Kenapa Acharya tega menuduhnya seperti itu? Bukankah dia paling pandai dan selalu menasehati setiap langkah Raja Chandragupta laku kenapa dia segegabah ini menuduhnya?
Chitralekha menggeleng cepat sambil menoleh ke arah Chandra. "Tidak, Maharaja. Aku tidak melakukan itu. Paman Acharya hanya salah paham saja kepadaku."
"Jika aku hanya salah paham terhadapmu, lalu kenapa toples ini berada di tanganmu? Sebelumnya tabib memberikannya kepadaku lalu bagaimana bisa sekarang ada padamu? Dan kenapa juga kau menyembunyikannya di dalam guci besar itu?" Tanpa hentinya, Acharya bertanya pada Chitralekha.
"Tidak, Paman. Kau salah paham kepadaku. Aku tidak mungkin melakukan hal itu," balas Chitralekha. "Aku mohon percayalah, Maharaja. Aku tidak tau siapa orang yang telah menabur duri beracun itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BINDUSARADHARMA [Completed✓]
Lãng mạnKisah cinta Dharma dan Bindusara yang di penuhi konflik keluarga, cinta dan juga memperebutkan tahta kekuasaan istana Magadha sampai lahirnya seorang pangeran yang akan menjadi pemimpin besar keturunan dinasti Maurya. ~ Cerita ini terinspirasi dari...