22. Keracunan

2.1K 78 1
                                    

Happy Reading:)
Jangan lupa untuk vote dan coment!
Semoga kalian suka dengan part ini.

~~~

22. Keracunan

Saat ini seseorang suruhan dari Selesi diam-diam menyelinap masuk ke dalam istana. Pakaian yang ia pakai sesuai dengan prajurit Magadha yang lainnya. Dengan kumis palsu dan janggut yang ia tempelkan pada wajahnya membuat tidak ada salah satupun orang yang merasa curiga terhadapnya.

Langkah kakinya mengarah pada ruangan dapur, dimana semua pelayan berkumpul di sana. Sebelum ia benar-benar memasuki ruangan itu, ia bersembunyi lebih dulu di dekat tirai sembari melihat ke para pelayan yang sedang bertugas. Dirinya cukup bingung, bagaimana bisa ia membuat semua pelayan itu pergi dari dapur?

Namun dalam sekejap, ia langsung masuk ke dalam ruangan itu. Kemungkinan besar ia sudah menemukan ide yang tepat untuk membuat para pelayan itu keluar.

"Kalian semua di perintahkan oleh Ratu Nandini untuk memetik buah-buahan yang segar di kebun. Cepatlah pergi. Ratu Nandini menunggu kalian," ucapnya pada semua pelayan itu.

"Apa? Kami semua di perintahkan oleh Ratu Nandini untuk memetik buah-buahan? Apa kau yakin?"

"Ya, kenapa tidak? Cepatlah pergi! Ini perintah dari Ratu Nandini sendiri."

"Baiklah. Beberapa dari kami akan pergi untuk memetik buah-buahan dan yang lainnya akan mengerjakan tugas di sini."

Pria itu merasa cukup bingung. Ternyata apa yang ia lakukan belum sepenuhnya berhasil. "Tidak, tidak! Ratu Nandini bukan hanya memerintahkan kalian saja untuk memetik buah, tetapi kalian juga harus memetik bunga untuk di jadikan sebagai selendang. Kalian semua tau kan jika Ratu Nandini sangat menyukai bunga, maka dari itu dia ingin di buatkan selendang berupa karangan bunga. Jadi hal itu cukup membutuhkan orang yang banyak. Kalian pergilah. Untuk semua makanan ini aku yang akan menjaganya."

Para pelayan saling memandang satu sama lain. "Baiklah. Kami semua akan pergi tapi kau siapa? Aku seperti belum melihatmu selama ini."

DEG

"A-aku... aku... aku ini prajurit baru. Setengah dari prajurit Magadha pergi untuk berperang, maka dari itu Raja Chandragupta membuka pendaftaran untuk calon prajurit. Jika nanti beberapa prajurit kalah dalam peperangan, Raja Chandragupta bisa mengirimkan lebih banyak prajurit yang lainnya." Pria itu cukup bijak dalam menjawab setiap pertanyaan yang mengarah padanya.

Para pelayan itu mengangguk paham. "Yasudah. Ayo kita pergi!"

"Tunggu! Em.. aku juga kemari bukan hanya perintah dari Ratu Nandini saja, tetapi Raja Chandragupta juga memintaku untuk mengirimkan makanan untuknya. Jadi dimana makanan Raja Chandragupta? Biar aku saja yang memberikannya." Kini dia mempertanyakan sasaran utama dari tugasnya itu, makanan Chandragupta. Dimana dia akan menuangkan setengah racun pada makanan yang akan di makan Chandragupta.

"Di sana. Kami semua sudah membuatkannya dengan porsi seperti yang di inginkan Raja."

"Baiklah. Sekarang kalian pergilah. Memetik buah dan memetik bunga cukup memakan waktu yang banyak."

Semua pelayan itu beranjak pergi dari ruangan dapur. Membuat pria suruhan Selesi dengan mudah melakukan tugasnya. Sepasang matanya lebih dulu memperhatikan para pelayan itu untuk memastikan bahwa mereka semua sudah pergi. Setelah itu, ia langsung mendekat meja dimana semua makanan sudah tersedia. Ada sebuah nampan cukup besar yang berisi berbagai mangkuk makanan. Itulah makanan yang di tunjuk oleh salah satu pelayan itu, makanan untuk Chandragupta.

BINDUSARADHARMA [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang