Udah siap baca part ini?
Yuk vote dan coment biar author lebih semangat lagi!
Semoga kalian suka dengan part ini.
Happy Reading:)~~~
2. Pembagian Manisan
"Kasih sayang akan terlihat jelas apabila seseorang tengah mencemaskan dirimu."
"Kecemburuan bukan sesuatu yang bagus. Semakin kau memperbesar kecemburuan mu, semakin besar pula rasa benci akan tumbuh."
Dengan perasaan yang masih sama, Dharma memutuskan untuk berbicara dengan Bindusara. Namun saat ia sampai di kamar Bindusara, langkah kakinya yang awalnya semangat berubah menjadi pelan saat melihat Bindusara tengah berpelukan mesra dengan Charumitra. Kedua pasangan itu tak menyadari jika seseorang datang ke sana.
Perasaan cemas Dharma semakin bertambah kacau melihat hal itu. Hatinya merasa teriris dan sangat sakit melihatnya. Selama ini Bindusara tidak pernah memeluk seorang perempuan seerat itu. Bayangan saat malam pertama Dharma dan Bindusara kini Dharma bayangkan. Dulu Bindusara pernah memeluknya meski hanya untuk menenangkannya saja.
"Bindusara kau taukan jika aku sangat mencintaimu? Lalu kenapa kau mau pergi bersama Dharma? Kenapa kau tidak mengatakan kepada semua orang agar aku yang menemanimu untuk pergi?" tanya Charumitra yang terdengar sampai ke telinga Dharma.
"Akupun menginginkan hal itu tetapi aku juga tidak bisa menolak keinginan ayah dan ibu Nandini. Mau tidak mau, aku harus pergi bersama Dharma ke desa. Itupun dengan terpaksa," balas Bindusara membuat hati Dharma semakin sakit. Jadi Bindusara terpaksa akan pergi bersamanya? Apa Bindusara hanya ingin pergi bersama Charumitra?
Tanpa Dharma sadari, ia meneteskan air mata ketika mendengar hal itu. Ia memilih beranjak pergi karena tak ingin mendengar ataupun melihat apa yang akan dilakukan mereka berdua. Namun baru saja dua langkah, Dharma tiba-tiba berhenti saat Bindusara memanggilnya.
"Dharma?"
Bindusara langsung melepaskan pelukannya pada Charumitra. Sementara, Dharma menghapus air matanya lalu berbalik badan menghampiri Bindusara. Ia tidak boleh terlihat sedih dihadapan Bindusara. Jika tidak, Bindusara akan curiga jika Dharma menangisinya.
"Kau sudah lama disana tadi?" tanya Bindusara pada Dharma.
"Tidak, pangeran. Baru saja aku sampai disini dan saat aku melihat kalian berdua bersama, aku memutuskan ingin pergi karena aku tidak ingin mengganggu kalian berdua," balas Dharma.
"Ada apa kau kemari? Kau sudah menggangguku dan Bindusara, Dharma! Lebih baik kau pergi saja!" ujar Charumitra terlihat kesal pada Dharma.
"Tunggu Dharma!" Bindusara memegang tangan Dharma saat gadis itu ingin beranjak pergi. Dharma melihat ke arah tangannya lalu menatap Bindusara. Dengan cepat, Bindusara melepaskannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BINDUSARADHARMA [Completed✓]
RomanceKisah cinta Dharma dan Bindusara yang di penuhi konflik keluarga, cinta dan juga memperebutkan tahta kekuasaan istana Magadha sampai lahirnya seorang pangeran yang akan menjadi pemimpin besar keturunan dinasti Maurya. ~ Cerita ini terinspirasi dari...