Happy Reading:)
Jangan lupa untuk vote dan coment!
Semoga kalian semua suka dengan part ini.~~~
39. Sebuah Ikatan
Saat ini Bindusara tengah duduk di singgasana Magadha yang sudah resmi menjadi miliknya. Semua orang yang berada di sana turut senang dan begitu menghormati raja baru mereka. Namun, hanya dua orang saja yang tidak merasa senang. Helena dan Justin, kedua orang itu hanya tersenyum tipis untuk menutupi rasa ketidaksukaan mereka terhadap Bindusara.
Sepertinya ada pertemuan yang di ruangan aula. Karena jika dilihat semuanya terasa sangat serius. Entah apa yang mereka bahas? Namun, pertemuan itu harus terhenti saat salah satu prajurit datang ke ruangan aula tersebut.
"Mohon maaf, Yang Mulia. Ada hal yang harus hamba sampaikan," ucap prajurit begitu hormat.
"Apa itu?"
"Pangeran Sushima dan teman-temannya bertengkar dengan beberapa anak desa. Saat ini mereka sedang ada di hutan, Yang Mulia."
Bindusara maupun Charumitra terlihat terkejut mendengar hal itu. "Apa? Putraku bertengkar dengan anak desa? Bagaimana bisa hal itu terjadi?"
"Hamba tidak tau mengenai hal itu karena Pangeran Sushima meminta agar prajurit tidak mengikutinya. Tetapi hamba dan yang lainnya mendengar suara teriakan Pangeran Sushima dan melihat jika dia sedang bertengkar," tutur prajurit itu.
"Baiklah, aku akan segera ke sana," kata Bindusara.
"Baik, Yang Mulia." Prajurit itu beranjak pergi dari sana setelah memberitahukan mengenai Sushima. Sementara itu, Bindusara langsung beranjak bangun.
"Untuk pertemuan kali ini, kita akhiri dulu. Terimakasih," ucap Bindusara. Baru saja ia ingin beranjak pergi, tiba-tiba Charumitra langsung beranjak bangun dan angkat bicara.
"Kau mau kemana, yang mulia?" tanya Charumitra.
"Aku akan pergi mencari Sushima."
"Aku akan ikut denganmu."
"Tidak, Charu. Kau tetap di sini saja, biar aku sendiri menjemput putra kita," ucap Bindusara mencegah agar sang istri tidak ikut bersamanya. Karena sejauh yang ia tau, Charumitra memilikinya sikap pemarah apalagi menyangkut soal putranya. Jika ada seseorang yang mengganggu ketenangan Sushima, dia pasti akan memarahi orang tersebut dan Bindusara tidak ingin hal itu terjadi.
Tanpa berpikir panjang, Bindusara bergegas pergi begitu saja meninggalkan beberapa orang yang mengikuti acara pertemuan. Tentu saja Bindusara pergi tidak sendiri, ia pergi dengan dua orang pengawal prajurit menuju hutan. Dimana Sushima yang di katakan tengah bertengkar dengan beberapa anak desa.
Jarak antara istana dan hutan memanglah tidak jauh. Saat ini Bindusara telah sampai dan melihat beberapa orang anak laki-laki tengah berada di sana. Bindusara berlari menghampiri Sushima dengan raut wajah penuh kecemasan.
"Putraku, kau tidak apa-apa? Apa yang terjadi di sini?" tanya Bindusara. Membuat Shubadrangi yang masih berdiri di hadapan Ashoka menjadi terkejut saat mengenali suara itu. Jantungnya berdegup kencang. Dia sangat mengenali suara itu, suara yang selama ini ia rindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BINDUSARADHARMA [Completed✓]
RomanceKisah cinta Dharma dan Bindusara yang di penuhi konflik keluarga, cinta dan juga memperebutkan tahta kekuasaan istana Magadha sampai lahirnya seorang pangeran yang akan menjadi pemimpin besar keturunan dinasti Maurya. ~ Cerita ini terinspirasi dari...