Pernyataan yang salah-4

5 0 0
                                    

Setelah mandi Lexon merebahkan diri di tempat tidur, dengan wajah penuh senyum ia menatap layar handphonenya.

“Woi senyum-senyum sendiri saja dari tadi” Ucap Rion yang baru masuk.

Lexon hanya melirik sekilas kepada adiknya lalu kembali ke layar handphonenya. Rion berjalan kearah dvd room lalu memilih tombol play , seketika musik dari Whitney Houston mengalun memenuhi ruang tidur mereka.

“Rion” Panggil Lexon namun tetap tak mengalihkan pandangannya “Aku udah jadian sama Yora”

Rion yang dalam posisi telungkup langsung bangkit “Yang bener? Ahh pantesan kamu senyum-senyum sendiri dari tadi, kapan?” Tanya Rion penasaran.

Lexon sedikit bingung menatap reaksi adiknya yang tak nampak ada rasa cemburu “Baru tadi waktu di pantai” Jawab Lexon.

“Hmmm yang kali ini beneran kan Lex?”

“Maksud kamu apa?”

“Aku gak mau kalau kamu cuma mainin perasaan Yora aja, sama kayak perempuan yang lain”

Lexon tersenyum simpul, dalam batinnya meskipun tak nampak rasa cemburu dari Rion tapi setidaknya Rion mengkhawatirkan Yora. Biasanya Rion tak akan peduli dengan cewek-cewek yang selalu saja berlomba untuk mendapatkan Lexon.

“Kenapa senyum begitu? Isssh buat curiga” Ujar Rion memicingkan matanya.
Lexon kembali tersenyum lalu menutup wajahnya dengan bantal, merasa belum mendapatkan jawaban dari kakaknya Rion menguncang-guncang tubuh Lexon. Namun Lexon hanya tertawa tak menjawab sedikitpun. Terkadang ia merasa risih ketika Rion bertindak seperti anak kecil kepadanya namun ketika sedang sendiri ia begitu merindukan rengekan dari adiknya. Setelah lelah merengek kepada kakaknya, Rion berbaring disebelah kakaknya. Lexon mengangkat bantal yang menutupi wajahnya lalu menatap Rion yang mulai tertidur.

“Rion, aku mau kamu bisa rasain lagi apa itu sayang, semua belum berakhir” Tukas Lexon lekat menatap adiknya.

Rion membuka matanya kemudian menoleh “Apa Lex?”

“Apa?” Tanya Lexon membuat Rion kesal lagi.

Setelah tertawa mendengar Rion yang terus saja mengomel Lexon menghentikan tawanya sejenak, pandangannya teduh menatap Rion.

“Rion apa yang terjadi dulu cuma proses pendewasaan buat kamu, lupain lah”

Senyum mengembang diujung bibir Rion “Thanks brother, Aku yakin semua pasti ada saatnya and please don’t leave me alone”
Kini giliran Lexon yang tersenyum “God will give the best for you”

“You too. Brother” Balas Rion.
Kemudian mereka mulai mengambil posisi masing-masing bersiap untuk menuju alam mimpi.

“Mulai sekarang mimpiin Yora yah jangan mimpiin aku lagi” Goda Rion.
.
.
.
.
.
.
.
.
Karakter Lexon dan Rion terinspirasi dari Ryan dan Yonash. Yuyun ikutin lagi.... voment yaa

At LeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang