Meskipun sudah meyakinkan hatinya hanya milik Lexon, tak ada yang lain namun Yora masih tetap bertahan tidak menghubungi pemuda yang selalu ia rindukan setiap malam. Kini hatinya hanya menunggu serta berharap dalam doanya, Lexon akan kembali untuknya. Yora mencoba selalu ceria bahkan tak jarang ia mengikuti keinginan orangtuanya ini itu hanya agar tak lagi beradu argumen. Namun makin hari mamanya juga selalu saja menanyakan bagaimana tentang pasangan hidup. Tak hanya ketika ada salah satu anak teman mamanya yang menikah, namun hanya karena Yora mengatakan ingin pergi liburan namun harus ditunda karena tidak ada yang menemani, mamanya akan segera menasehatinya untuk mencari pasangan agar ada yang menemani. Sejujurnya Yora jengah dengan keadaan itu, namun kembali lagi ke niat awal yang tak ingin membantah ucapan orangtuanya maka Yora hanya bisa pasrah mendengarkan.
“Muka kamu kenapa Ra?” Tanya Lestha.
“Biasa, lagi suntuk aja sama mama”
“Kenapa lagi mama kamu?” Tanya Willem.
“Gak berantem kan Ra?” Luca menambahkan.
Yora menggeleng “Gak kok, cuma kadang gak habis pikir yah mama tuh ribut banget suruh aku cepet cari jodoh”
“Wajar kali Ra, namanya juga orang tua” Jawab Vemi bijak.
“Bilang dong Ra, kamu lagi nunggu Lexon”
“Mana bisa bahas Lexon lagi, mama pernah bilang buat apa sih berharap terus padahal sudah jelas dia yang gak mau sama kamu”
“Loh kok gitu? Trus kamu jawab apa?” Lestha penasaran.
“Aku bilang, Lexon gak pernah bilang gitu dan mama belum pernah kenal Lexon jadi apa yang mama pikirin mungkin saja salah tentang dia”
“Keren banget Ra, jadi kamu belain Lexon gitu” Tukas Luca kagum.
“Trus kemarin kamu bilang mama kamu mulai ekstrim, kenapa itu?” Tanya Vemi.
“Ahh itu, waktu pulang kemarin aku tiba-tiba pengen makan martabak jadi ngomong sendiri gitu, eh mama langsung bilang, makanya cari cowok jadi mau apa bisa ada yang diajak, gak sendiri lagi, kemana-mana juga bisa ada temen. Gitu katanya” Jelas Yora.
Sekejap membuat suasana sunyi senyap, Willem, Lestha, Luca, juga Vemi saling bertatapan dalam diam, namun di detik berikutnya pecahlah tawa mereka semua.
“Ekstrim memang mama kamu Ra” Luca terpingkal-pingkal.
“Yeee kok pada ketawa sih” Protes Yora “Aku kesel loh” Yora memasang wajah kesal, semakin mendapat banyak tawa yang menghujani dirinya.
“Good Luck Ra, cuma itu saran kita” Willem menambahkan.
“Hmm you must get him back soon Ra” Ujar Luca menimpali.
“Good Idea” Sahut Vemi “Hanya ada dua pilihan menuju happy ending. Yakinkan mama kamu dan ikut Lexon atau yakinkan Lexon buat kembali kesini”
“It’s so hard to think more over to do” Yora menghela napas panjang.
Keempat lainnya saling melempar pandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
At Least
Romanceperjuangan dua hati menentukan pilihan dalam kisah cintanya. Restu yang tak kunjung Lexon dan Yora dapatkan belum lagi diperhadapkan dengan berbagai pilihan sulit. Namun Tuhan tak pernah tinggal diam, Ia selalu memberikan apa yang menjadi milikmu ji...