Keputusan yang amat sulit bagi keduanya namun satu sisi Yora ingin Lexon mendapatkan bekal ilmu yang terbaik untuk kehidupannya maka dari itu ia merelakan hatinya yang amat ingin Lexon berada untuknya, di sisi lain Lexon berkeras tak ingin mengikuti keinginan papanya namun melihat Yora yang terus saja berusaha meyakinkannya membuat Lexon goyah dan memutuskan untuk mengikuti kemauan Yora.
“Ra, kamu baik-baik saja?” Tanya Willem yang khawatir melihat Yora hanya memainkan sedotan pada gelas minumannya dengan tatapan kosong.
Terlalu larut dalam lamunan membuat Yora tak menyadari bahwa Willem telah beberapa kali memanggil namanya, hingga sentuhan lembut dari Willem menarik dirinya kembali ke alam nyata.
“Ra, aku rasa kamu gak dalam keadaan baik-baik deh”
Yora tersenyum “Alasan apa aku gak baik-baik saja?”
“Jangan bohong Yora, kamu masih kepikiran tentang Lexon kan?” Willem menebak dengan tepat.
Sedetik Yora terkejut namun ia mengalihkan pandangannya agar Willem tak melihat namun sayangnya Willem terlalu mengerti akan dirinya.
“Ra, kamu boleh bohong sama semua orang tapi gak sama diri kamu sendiri”
Sejenak Yora tertunduk “Lexon bukan cowok yang romantis, gak setiap saat juga kita komunikasi, tapi dia selalu punya caranya sendiri buat tunjukin rasa sayangnya” Yora tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca “Dan jujur aku gak mau dia pergi, tapi aku gak mau jadi orang egois yang mikirin diri sendiri”
Willem mendengarkan setiap ucapan Yora yang terdengar lirih.
“Mungkin aku dan Lexon masih terlalu muda untuk bersikap egois terhadap orangtuanya, makanya aku mau Lexon ikuti apa mau papanya” Yora menjelaskan.
“Ra, lihat aku” Ujar Willem tanpa ekspresi.
Seperti yang diminta, Yora mengangkat wajahnya lalu menatap Willem dengan pandangan nanar.
“Sekarang Lexon sudah ambil keputusan untuk ikut mau papanya, gimana sama hubungan kalian? Apa kamu siap dalam hubungan jarak jauh Ra?”
“Mungkin mudah, karena sebelumnya juga kan memang jarak jauh”
“Beda Yora. Kamu tahu jarak tempat tinggal kamu sama Lexon hanya memakan waktu sekitar satu setengah jam, kapan saja Lexon mau ketemu dia bisa langsung datang. Tapi yang akan kalian jalani nanti terlalu jauh Yora. Indonesia-Melbourne? Gimana? Gak hanya jarak tapi waktu juga berbeda Yora”
Yora kembali berpikir dengan pertanyaan yang diajukan kepadanya, “Aku percaya sama Lexon” Ujar Yora tetap memaksakan senyum.
Kini giliran Willem yang menatap Yora dengan rasa iba “Kenapa sih hubungan kalian harus kayak gini? Kalau tahu Lexon pergi lebih baik dari awal aku gak kenalin kalian”
“Will, kamu gak salah kok. Sebaliknya terima kasih karena kamu kenalkan aku sama Lexon, dia ajari aku banyak hal dan sedikitpun aku gak nyesel”
.
.
.
.
.
.
.
Voted nya jgn lupa yah reader... makasih

KAMU SEDANG MEMBACA
At Least
Romanceperjuangan dua hati menentukan pilihan dalam kisah cintanya. Restu yang tak kunjung Lexon dan Yora dapatkan belum lagi diperhadapkan dengan berbagai pilihan sulit. Namun Tuhan tak pernah tinggal diam, Ia selalu memberikan apa yang menjadi milikmu ji...