Willem berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya, pikirannya menerawang jauh. Nama Yora memenuhi pikirannya, teringat sesuatu Willem segera bangkit lalu mengambil sekotak surat yang Yora berikan kepadanya. Matanya lekat menatap surat-surat dalam amplop putih tersebut, muncul rasa ingin tahu yang menggelitik dalam hatinya.
“Apa ini benar?” Ujar Willem saat tanpa diperintah tangannya membuka salah satu surat, setitik keraguan muncul, namun secara cepat ia tepis. Yora tak akan marah kepadanya karena ia sendiri yang memberikan surat-surat itu dan artinya Yora pasti akan siap kalau Willem membaca tulisan yang menjadi rahasianya selama ini. Perlahan Willem membuka serta membaca surat Yora satu per satu secara acak.
Dear Lexon,
Satu bulan sudah kamu pergi, aku pikir aku baik-baik saja sampai hari ini aku mulai merasa lelah dengan semua kebohongan yang aku lakukan. Sebelum aku menulis ini air mata tak berhenti mengalir, aku sendiri gak tahu apa yang buat aku sedih tapi satu hal yang aku tahu pasti, rindu terselip untukmu. Lex, apa yang kamu lakukan di sana? Jujur aku ingin sekali dengar suara kamu meski hanya dalam hitungan detik. Aku berharap kalau aku bisa melewati waktu hingga pertemuan kita selanjutnya. Apakah ini yang namanya cinta? Aku gak tahu Lex, aku gak tahu apa artinya kata cinta tapi dari kamu aku belajar kalau rasa sayang bahkan cinta yang ada terjadi begitu saja dan tak akan pernah butuh alasan untuk hadir.
Dear Lexon,
Aaron, sepupu Willem. Sepertinya kamu kenal sama dia. Cukup dekat aku sama dia Lex, awalnya aku berpikir mungkin dia bisa gantikan kamu, nyatanya hanya keinginan bodoh aku yang menutupi rasa rindu. Aaron memang baik, tapi kamu satu-satunya yang buat aku selalu merasa berarti. Kalau saja kamu tahu Lex, aku pengen banget dengar suara kamu, tapi karena kesalahan yang aku buat, sampai hari ini harus menahan rasa ingin membatalkan kesepakatan antara kita. Apa yang harus aku lakuin sekarang Lex?
KAMU SEDANG MEMBACA
At Least
Romanceperjuangan dua hati menentukan pilihan dalam kisah cintanya. Restu yang tak kunjung Lexon dan Yora dapatkan belum lagi diperhadapkan dengan berbagai pilihan sulit. Namun Tuhan tak pernah tinggal diam, Ia selalu memberikan apa yang menjadi milikmu ji...