Pernyataan yang salah-1

10 0 0
                                    

Hari pertama diawal minggu membuat Lexon malas untuk memulai rutinitasnya. Namun disela-sela waktu senggangnya Lexon berkomunikasi dengan Yora via udara, ia mendapatkan nomor Yora dari Rion tentunya. Tak jarang juga ia berbicara dengan Yora lewat telpon, rasanya ia ingin segera tiba di akhir pekan agar dapat mengunjugi Yora yang memang tinggal di salah satu daerah berjarak kurang lebih seratus dua puluh kilometer dari tempat tinggal Lexon, bagian kota. Ia yakin bahwa Yora cocok dengan Rion, sebelumnya ia ingin mengetahui banyak tentang gadis itu sebelum bersanding dengan adiknya. Berbeda dengan Lexon yang memang sulit untuk jatuh hati, sedangkan Rion mengalami trauma dengan seorang gadis hingga membuatnya tak ingin lagi serius dalam menjalin hubungan, selalu saja ia bermain-main dengan banyak gadis tanpa status sedangkan Lexon bertingkah seperti seorang playboy, ia memang memiliki status dengan beberapa gadis namun tak akan bertahan lebih dari satu bulan karena gadis-gadis itu tak mampu membuat Lexon benar-benar jatuh hati.

“Malam” Ujar Lexon ketika mendengar suara dari seberang sana.

“Ada cerita apa nih?” Tanya Yora ceria seperti biasa.

“Denger dari nada suara kayaknya kamu nih yang punya cerita”

“Hmmm apa yah, biasa aja sih” Balas Yora kemudian mereka mulai membahas banyak hal, dari musik, film, buku dan banyak lagi.

“Oh yah kamu berapa bersaudara?”

“Berdua aja, aku sama adik cowok, kalau kamu? Apa berdua sama Rion aja?”

“Ah gak. Aku masih punya kakak cewek tiga baru aku sama Rion”

Pembicaraan mereka semakin menarik tak terasa waktu berlalu begitu saja. Setelah larut malam mereka mengakhiri pembicaraan. Lexon tersenyum dengan dirinya sendiri mengingat pembicaraannya dengan Yora.

‘Aku yakin dia gadis yang baik, dan Yora pasti bisa membuat Rion menemukan dirinya kembali’ Ujar Lexon kepada bayangan dirinya yang ada dicermin. Kemudian ia melemparkan tubuhnya ke atas tempat tidur. Sambil memejamkan kedua mata ia masih tersenyum dengan dirinya sendiri.

“Woiii” Teriak Rion yang merebahkan diri tepat di sebelah kakaknya.

Lexon seketika membuka mata dan melihat sang adik yang terseyum jahil.

“Lex tadi aku beli sate buat kamu, tuh ada di meja makan”

“Kamu udah makan?” Tanya Lexon.

Rion mengangguk “Iya, makan di sana sama temen. Aku mandi dulu deh nanti aku temenin makan, oke?” Ujar Rion sambil membuat bentuk lingkaran dengan ibu jari serta telunjuk, kemudian berlalu.

Lexon juga Rion, kedua kakak beradik yang selalu saja kompak hampir dalam setiap hal, sama juga saat mereka melakukan kenakalan saat kanak-kanak. Meskipun karakter keduanya bertolak belakang namun sangat jarang terjadi pertengkaran antara keduanya. Rion memanggil Lexon untuk makan malam, ia mengambil posisi duduk tepat di depan kakaknya sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah.

“Menurut kamu Yora gimana?” Tanya Lexon sambil mengunyah makanannya.

“Hmm Yora? Baik, seru, asyik dan gak agak tomboy deh”

“Kamu suka dia?” Tanya Lexon lagi.

“Suka” Balas Rion girang sambil mengambil satu tusuk sate ayam dari piring Lexon “Yora tuh seru banget orangnya”

Lexon tersenyum sambil memicingkan kedua mata ke arah Rion. Ia tahu benar adiknya selalu mengatakan semua yang ia rasakan kepada dirinya namun kata suka yang keluar dari bibir Rion hanya ketertarikan antar teman. Rion tidak akan menghiraukan seorang gadis kalau ia tidak menyukainya namun tidak dengan Yora. Setidaknya Lexon akan mencari cara agar adiknya tidak hanya menyukai sosok Yora namun ia ingin agar Rion memiliki perasaan terhadap Yora.

“Kenapa kamu senyum-senyum gitu? Baru ganti pacar lagi yah?” Goda Rion.

Lexon mengepalkan tangan kearah adiknya yang tertawa terpingkal, Rion sangat suka menggoda kakak kembarnya itu. Setelah selesai makan keduanya kembali ke kamar. Rion berjalan mundur sambil menggoda Lexon membuat kakinya tersangkut hingga terjatuh. Lexon sontak tertawa melihat Rion yang mengaduh kesakitan, namun dengan penuh sayang ia mengulurkan tangan untuk membantu adiknya berdiri kembali.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hayuuuk jangan lupa bintang dan koment nya yah pembaca.... Makasih....

At LeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang