Pernyataan yang salah- 5

5 0 0
                                    

Sehari, dua hari, seminggu, dua minggu berlalu sudah Lexon resmi menjalin hubungan dengan Yora. Selama satu minggu mungkin cukup bagi Lexon mengetahui karakter Yora dan yang pastinya entah mengapa ia merasa begitu nyaman dengan gadis itu.

“Lex, ayo” Ajakan Rion membuyarkan lamunan tentang Yora.

Dengan malas Lexon berjalan memasuki mobil. Mereka akan pergi ke kolam renang bersama dengan dua keponakan mereka. Dalam perjalanan Rion bernyanyi dengan kedua keponakannya sedangkan Lexon masih fokus mengemudi.

“Kamu hari ini gak semangat kayaknya Lex?”  Tanya Rion.

“Ah iya, gak tahu males ngapa-ngapain hari ini”

“Kalau bilang dari tadi biar aku yang pergi sama anak-anak”

“Gak apa-apa kok” Balas Lexon sambil tetap mengemudi.

Mendengar serta melihat keceriaan kedua ponakannya membuat suasana hati Lexon berangsur-angsur berubah. Rasa enggan yang sebelumnya hinggap mulai menguap, ketika berada di kolam pun Lexon ikut menceburkan diri. Rion tampak senang melihat kakaknya yang sudah kembali bersemangat lagi. Setelah beberapa saat lelah berenang, Rion juga Lexon menyuapkan roti kepada Vero dan Natha yang ribut lapar.

“Rion, ada yang mau dibahas”

“Hmmm apaan?” Tanya Rion sambil menguyah rotinya.

“Hubungan aku sama Yora sekarang bukan hubungan serius”

Pernyataan Lexon membuat Rion menghentikan kunyahan di mulutnya. Ia menatap Lexon dengan penuh tanya juga rasa khawatir.

“Jujur sama sekali gak ada niat mainin perasaan dia. Yora gadis yang baik dan dia beda sama cewek lain”

“Lalu apa yang mau kamu bahas sama aku?” Tanya Rion sabar.

“Awalnya aku pikirYora mungkin bisa jadi seseorang yang bawa kamu keluar dari rasa trauma, makanya aku sengaja jadian sama Yora supaya kamu sadar sama perasaan kamu, Rion. Aku mau hati kamu gak kering lagi”

Senyum menghiasi wajah Rion “Lexon, aku tahu kamu sayang sama aku tapi pikirin juga diri kamu sendiri jangan selalu khawatir sama aku, aku pasti baik-baik saja, dan satu hal lagi jangan korbankan perasaan orang lain meksi itu buat aku Lex” Rion berujar sambil memegang pundak Lexon “Jadi apa yang mau kamu lakuin selanjutnya?”

Lexon mengangkat kedua bahunya bersamaan “Entahlah, terlalu egois kayaknya kalau harus lanjutin hubungan ini”

“Tapi kamu mulai merasa nyaman sama Yora? Kita sama-sama tahu Lex, rasa nyaman lebih berbahaya di banding rasa suka”

“Yora beda sama cewek yang pernah aku temui, dia mandiri dan dia gak pernah menuntut perhatian lebih dari aku. Kalaupun satu hari aku bilang sibuk dia gak akan ganggu”

“Mungkin memang awalnya ini salah tapi kalau hati kamu tulus, lanjutin Lex” Ucapan Rion membuat Lexon berpikir ulang untuk menghentikan hubungan yang sudah berjalan.

Namun dilain sisi ia masih merasa bersalah karena telah menipu Yora, bahkan tak hanya itu, Lexon sebenarnya setengah memaksa saat memulai hubungan dengan Yora.

“Lex, kalau kamu merasa bersalah karena udah maksa tapi kenyataannya kalau Yora gak mau tetap aja dia gak akan respon kamu”

“Yora memang selalu begitu sama semua orang, dia selalu anggap orang yang dia temui adalah orang yang baik”

“Aku dukung seratus persen apa pun keputusan yang kamu ambil Lex, aku tahu kamu pasti bisa pilih yang terbaik” Ujar Rion menyemangati “Kalau kamu mau lanjut hubungan kalian, aku akan tutup mulut masalah ini” Tambah Rion sambil menggerakan jarinya dari bibir ujung kiri ke kanan sebagai tanda bahwa dia akan mengunci bibirnya rapat-rapat hingga tak akan lagi ada orang yang tahu.

Lexon merasa lega setelah menceritakan masalahnya kepada Rion, memang adiknya selalu saja dapat diandalkan untuk hal berbagi. Setelah merasa kenyang Natha juga Vero menarik tangan kedua pamannya untuk kembali bermain air bersama dengan mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa voted dan comment...

At LeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang