Pada akhir pekan berikutnya giliran Yora yang menginap di rumah sepupunya. Handphonenya berdering nyaring lalu ia menjawab segera.
“Kamu lagi apa?” Tanya Lexon “Udah makan belum kamu?”
“Habis mandi nih, belum. Kenapa?”
“Makan di luar saja yuk, aku jemput sebentar lagi yah”
“Biasanya kamu gak mau keluar malam minggu, nanti macet?” Tanya Yora.
“Sebenernya males tapi kita juga kan bisa ketemu cuma waktu libur”
Lalu Yora mengiyakan ajakan dari Lexon tanpa lagi banyak bertanya.
Sepuluh menit kemudian tante Yora masuk ke kamar dan mengatakan ada teman lelaki yang sedang menunggu di depan. Segera saja Yora berpamitan kepada tante juga om nya kemudian ia keluar menemui Lexon yang sudah menunggunya di atas motor. Tanpa aba-aba Yora naik ke boncengan. Mereka mulai melaju.
“Kita mau makan di mana?” Tanya Yora.
“Makan? Memangnya mau makan yah?”
“Kan tadi kamu yang ajak makan”
“Aku? Gak kok. Aku kerumah kamu memang mau ajak keluar tapi bukan makan”
Yora mulai dibuat bingung “Maksud kamu apa sih Lex, coba berhenti dulu”
Seketika motor yang ia tumpangi berhenti di sisi jalan.
Pada saat yang sama handphone Yora berdering, matanya terbelalak ketika melihat nama Lexon muncul pada layar sebagai pemanggil.
“Rion???” Ujar Yora terkejut dengan orang yang sejak tadi bersamanya.
“Yaa kenapa?” Ujar Rion sambil menoleh.
Terang saja Yora terkejut lalu ia segera menjawab panggilan dari Lexon.
“Ya Lex?” Ujar Yora pelan.
“Kamu di mana? Kata tante aku sudah jemput kamu tadi?”
Yora menutup matanya dengan satu tangan, “Aduh Lex aku di luar sama Rion”
“Gimana ceritanya kamu bisa sama Rion?”
“Nah itu juga yang aku bingung Lex” Jawab Yora masih kebingungan.
Tanpa meminta izin terlebih dulu Rion mengambil telpon yang ada pada Yora, “Lex, Yora sama aku nih. Kita ketemu deh, di mana?” Tanya Rion.
Lalu Lexon memberikan info tempat yang akan mereka datangi untuk makan malam. Segera saja Rion memacu motornya setelah menutup telpon. Yora hanya terdiam mengikuti Rion patuh. Sesampainya di sebuah kafe Yora berjalan mengekor langkah Rion yang masuk lebih dulu dan masih dengan banyak pertanyaan dalam kepalanya.
“Ri sebenernya gimana sih bisa begini?” Tanya Yora mulai penasaran.
Rion terkekeh, “Nanti saja ceritanya biar ketemu Lexon dulu” Balas Rion.
Lexon yang sudah lebih dulu tiba duduk dengan melipat kedua tangannya di depan dada serta dengan memicingkan kedua matanya menatap Yora.
“Sorry Lex” Ujar Yora sebelum dimarahi oleh Lexon.
“Gimana ceritanya kamu janjian sama aku malah pergi sama Rion?” Tanya Lexon.
Rion yang melihat kejadian tersebut malah tertawa terpingkal-pingkal.
“Rion, kamu bukannya bantu jelasin ke Lexon malah ketawa” Tukas Yora kesal.
“Iya deh sorry... sorry...” Rion menahan tawa sambil memegang rahangnya yang mulai sakit “Jadi tadi aku tanya Lexon mau kemana, katanya mau keluar sama Yora jadi maksudnya aku nunggu bareng kamu, soalnya aku dari tempat temen yang deket situ. Belum aku bilang mau nunggu, Yora udah naik duluan ke motor langsung ajak jalan, ya udah aku jalan saja” Terang Rion sambil sesekali masih tertawa seraya melirik Yora.
“Ya kamu bukannya bilang, kenapa malah jalan saja padahal gak tahu tujuan?” Yora membalas kesal sambil cemberut.
“Ya iya maaf Yora, lain kali gak lagi deh. Lagian kamu juga masa gak bisa bedain yang mana pacar kamu? Apa kamu sebenernya mau sama aku juga?” Goda Rion membuat Yora semakin jengkel dibuatnya.
Sedangkan Lexon tersenyum mendengar kesalahan yang dilakukan Yora. “Udah udah, makan dulu jangan ribut. Sini Ra” Lexon menengahi lalu memanggil Yora untuk duduk di sampingnya.
“Lain kali tanya dulu, kan kamu tahu cara bicara aku sama Rion beda” Ujar Lexon sambil mengacak-acak poni Yora gemas.
Lexon dan Rion adalah dua cowok yang kembar identik hingga mudah saja bagi mereka untuk bertukar posisi atau seperti yang terjadi dengan Yora, hanya sekilas dan mampu membuat Yora salah mengira.
.
.
.
.
.
.
.
.
Masih setia ikutin cerita kan... tinggalin jejaknya yah
![](https://img.wattpad.com/cover/166181908-288-k52309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
At Least
Romanceperjuangan dua hati menentukan pilihan dalam kisah cintanya. Restu yang tak kunjung Lexon dan Yora dapatkan belum lagi diperhadapkan dengan berbagai pilihan sulit. Namun Tuhan tak pernah tinggal diam, Ia selalu memberikan apa yang menjadi milikmu ji...