sembilan

185 14 3
                                    

Rossa bertemu lagi dengan Ratu, dan keduanya begitu terlihat senang lalu Rossa, Ratu jg Verel melangkah beriringan menuju sebuah food courd.
Sementara itu di depan sekolah, terlihat Rasya sedang berbincang dengan Putri.
"Kita langsung ke mall aja yuk Put, nyari bahan buat tugas" Ajak Rasya.
"Boleh kita ke mall dulu aja, cari buku buat bahan tugas." Ucap Putri semangat.
"Ya udah ayo naik" ajak Rasya agar Putri naik ke motornya..
Rasya dan Putri menuju mall, yang tak jauh dari sekolah, saat tiba di mall Rasya dan Putri langsung menuju toko buku saat melihat Verel sedang duduk sendiri.
"Verel lo disini juga, mana Ratu?" Tanya Rasya dan pertanyaan Rasya membuat Verel gugup.
"Ratu ke toilet, iya dia ke toilet" jawab Verel gugup.
"Lo kenapa, aneh banget" ucap Putri yang heran melihat polah Verel. "Udah yuk Sya kita ke toko buku dulu.
"Iya Put, duluan ya Rel" ucap Rasya.
"Jangan kesana" ucap Verel cepat
Putri hanya menghela nafas dan terus berlalu meninggalkan Verel diikuti Rasya menuju toko buku, terlihat Verel berusaha menghubungi Ratu sambil berkali-kali menengok ke arah Putri dan Rasya.
"Kenapa gak di angkat Ratu? Ya Tuhan kalau Putri melihat Ratu sedang bersama tante Ocha, bisa-bisa Putri tambah benci sama Ratu" gumam Verel yg semakin terlihat panik.
Putri dan Rasya terus melangkah menuju toko buku dan langkah Putri terhenti di depan sebuah toko aksesoris rambut.
"Iih jepitan nya lucu" Ucap Putri. "Sya boleh ya beli jepitan dulu baru ke toko buku.
"Boleh yuk kita masuk, mau pilih-pilih dulu kan?
Putri mengangguk dan dengan semangat melangkah memasuki toko aksesoris tersebut, tapi baru Putri hendak memilih jepitan rambut yang diinginkannya, tiba-tiba telinga nya semdengar suara tawa dan orang bercanda, suara yang sangat di kenal Putri.. " mama? "Ucap Putri sambil menghampiri asal suara. Terkejutnya Putri melihat Rossa sedang mendadani Ratu dengan mencoba abeka jenis bando, tawa Rossa terlihat lepas, airmata Putri kembali tak terbendung, Putri berlari meninggalkan toko aksesoris sambil menangis, membuat Rasya kebingungan dan menengok ke arah Rossa dan Ratu, lalu..
"Put.. tunggu Put" teriak Rasya dan teriakan itu mengejutkan Rossa dan Ratu.
"Putri? Tante ada Putri sama Rasya" Ucap Ratu panik.
"Tante kejar Putri dulu, semoga dia gak ngadu soal ini ke papa nya.
Rossa ikut berlari keluar dari toko aksesoris dan melihat Rasya mengejar Putri yang berada jauh di depan.
"Secara diam-diam ternyata mama masih terus menemui Ratu, mama gak pernah tertawa selepas itu kalau lagi sama aku, mama tetap ingin menggantikan aku dengan Ratu"gumam Putri sambil terus berlari keluar dari mall sambil menangis, Sementara Rasya terus mengejar Putri hingga Putri tiba di tepi jalan dan langsung menyebrang, dan Rasya melihat mobil melaju kencang ke arah Putri.
"Putri awaaas" teriak Rasya dan bruk.
Tubuh Putri terpental ke tepi jalan dan membuat semua orang yang melihat kejadian kecelakaan tersebut, berlari menghampiri Putri.
"Ya Allah maafkan saya, demi Allah saya tidak melihat anak ini tiba-tiba saja menyebrang" ucap si supir mobil. "Tolong naikan dia ke mobil saya biar saya antar ke rumah sakit.
"Tolong bantu teman saya" Teriak Rasya.
Dengan bantuan beberapa orang Putri di naikkan ke mobil dan di bawa ke rumah sakit, saat Rossa baru tiba di depan mall dengan nafas tersengal, dan bingung melihat keramaian di depan mall.
"Ada apa ini pak" Tanya Rosa pada seorang satpam.
"Ada kecelakaan bu, anak SMA ke tabrak mobil, untung yang nabrak mau tanggung jawab dan bawa anak itu ke rumah sakit" ucap pak satpam menjelaskan pada Rossa.
Ya Allah itu gak mungkin Putri, gak mungkin "gumam Rossa panik.
Sementara itu Putri tiba di rumah sakit, dan langsung mendapat penanganan medis, Rasya duduk di ruang tunggu, pakaian nya kotor terkena noda darah, perlahan Rasya mengeluarkan hp nya dan berusaha menghubungi Afgan, dan saat telepon tersambung.
"Hallo Sya ada apa telepon om nak?" Sapa Afgan saat mengangkat telepon
"Om" panggil Rasya yang tak kuasa menahan tangis. "om Putri om" ucap Rasya lagi dengan terisak.
"Putri kenapa, dan kenapa kamu menangis?" Tanya Afgan dengan suara mulai khawatir.
"Putri kecelakaan om, Putri tertabrak mobil" Jawab Rasya terbata.
"gimana bisa, ini masih jam sekolah, kok bisa kalian ada di jalanan?" Tanya Afgan dengan nada tak percaya.
"Om tolong ke rumah sakit om, Putri ada di rumah sakit harapan" Ucap Rasya lagi.
"baik om kesana sekarang" ucap Afgan dan memutus sambungan telepon.
Rasya hanya duduk menunggu dan selang 30 menit Afgan tiba di rumah sakit, dan langsung menghampiri Rasya
"Rasya! gimana keadaan Putri? "Tanya Afgan yang langsung panik melihat baju Rasya yang penuh noda darah..
"Putri di dalam om, sedang di tangani dokter" jawab Rasya terbata.
"Bagaimana ini bisa terjadi Rasya, ini masih jan sekolah seharusnya kalian sedang di kelas kan?" Tanya Afgan lg.
"Kami di pulangkan om, karena ada rapat guru, dan kami mampir ke mall untuk mencari bahan tugas, awalnya semua biasa aja om, Putri semangat dan ceria sampai.." Rasya terdiam dan meneteskan airmata.
"Sampai apa, kenapa kamu diam?" Tanya Afgan dengan wajah bingung menatap Rasya yang menangis.
"Sampai Putri melihat tante Ocha lagi berbelanja dengan Ratu om, Putri shok dan mengira masalah yang terjadi tahun lalu akan terulang, Dia lari keluar dari mall dan kecelakaan itu terjadi om" ucap Rasya menceritakan sekilas yang terjadi.
"Ratu lag.."Ucapan Afgan terpotong oleh suster..
"Keluarga pasien Putri?" Teriak suster.
"Iya sus' saya papa nya, bagaimana keadaan Putri?" Tanya Afgan.
"Putri kehilangan banyak darah pak, dan harus di lakukan transfusi, sementara golongan darah A sedang habis di rumah sakit ini sedang habis" ucap suster menjelaskan.
"Ambil darah saya sus" ucap Afgan.
"baik pak, mari ikut saya ke lab" Pinta suster agar Afgan mengikutinya ke lab.

tbc
924 words

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang