Rossa berusaha menenangkan diri lalu kembali menanyakan keadaan Ratu pada Afgan dan Putri.
"oke aku tenang, sekarang katakan gimana keadaan Ratu?" Tanya Rossa lagi. "keadaan Ratu kurang baik ma" tukas Putri dengan mimik sedih. "kurang baik gimana? papa??" Tanya Rossa sambil memandang Afgan dan Putri bergantian.
"Racun yang di berikan alm orangtua angkat Ratu ma, ternyata sudah merusak jantung juga levernya Ratu, saat ini Ratu kritis ma, kata dokter kita hanya bisa berdoa, saat kondisi Ratu membaik, dokter akan mengoprasi Ratu untuk menanam ring di jantungnya" ucap Afgan menceritakan kondisi Ratu pada Rossa, yang membuat airmata Rossa jatuh tak terbendung.
"Astagfirullah'aladzim ya Allah anakku" teriak Rossa histeris. "Ma Putri mohon mama tenang dulu, Ratu sudah di tangani dokter, pasti dia akan baik-baik saja, InsyaAllah Ratu pasti sembuh" hibur Putri yang mendapatkan respons kurang baik dari Rossa. "Diam kamu, sekarang kamu senengkan lihat Ratu seperti itu ha?" Hardik Rossa. "Ochaa!! bentak Afgan, mendengar ucapan Rossa yang dinilai keterlaluan, sementara Putri sudah tak kuasa menahan tangis dan berlari keluar.
"Lagi..lagi kau menyakiti perasaan Putri, jangan salahkan aku kalau kali ini kamu akan kehilangan dia" ucap Afgan sambil berlalu. "pa..papa tunggu!!" teriak Rossa memanggil Afgan, namun tak dihiraukan oleh Afgan yang terus melangkah keluar dari ruang rawat Rossa, sepeninggal Afgan dan Putri Rossa hanya bisa menangis dan memukul mulutnya sendiri.
"Kenapa..kenapa aku harus mengucapkan kalimat itu, terlihat jelas Putri juga sedih melihat kondisi Ratu, kenapa aku harus menyakiti Putri lagi, aku harus telpon Putri" gumam Rossa meraih hpnya dan mencoba menghubungi Putri, sementara itu di ruang tunggu rumah sakit tampak Putri duduk sendiri dengan kepala tertunduk dan airmata deras mengalir, saat Afgan datang dan duduk di sampingnya.
"Put jangan menangis nak, disini ada papa sayang" ucap Afgan sambil merangkul Putri. "Papa segitu tidak berharga nya Putri di mata mama pa, Putri kurang apa pa? Tolong bilang sama Putri, aku harus apa agar mama bisa sayang sama aku lagi seperti dulu, seperti saat Ratu belum ada" ratap Putri di tengah tangisnya yang makin menjadi, "Andai Putri bisa, Putri mau bertukar posisi dengan Ratu, mungkin kalau aku yang terbaring di ICU, mama gak akan sedih" lanjut Putri lagi.
Afgan yang diam-diam merekam semua ucapan Putri hanya bisa menghela nafas panjang lalu memeluk erat Putri. Perlahan Putri melepaskan pelukan Afgan lalu berpamitan untuk pulang ke apartemen, Afgan hanya mengangguk dan membiarkan Putri untuk sendiri, sepeninggal Putri Afgan langsung menemui Rossa.
"Kamu keterlaluan.. sangat keterlaluan"runtuk Afgan begitu tiba di ruang tempat Rossa di rawat "Ini kamu dengar apa yang Putri katakan tadi" tandas Afgan sambil memutarkan rekaman suara Putri "Andai Putri bisa, Putri mau bertukar posisi dengan Ratu, mungkin kalau aku yang terbaring di ICU, mama gak akan sedih!
"Tapi papa aku..," ucapan Rossa malah di lanjutkan oleh Afgan "apa kamu gak bermaksud menyakiti Putri iya? Bosan aku mendengar kalimat itu, bosan aku mendengar kata maaf kamu, Sekarang kita masing-masing kamu urus Ratu dan aku akan urus Putri, anakku yang terus kamu sakiti" tandas Afgan.
"Tapi pa aku mohon" ratap Rossa, "tadi aku panik dan tak sengaja ngomong seperti itu pada Putri" lanjut Rossa lagi.
"Itu karena Ratu kan? Kamu tau dini hari Putri bangun dan memasak semua itu untuk kamu, sendirian dimana anak kesayangan kamu Tidur!! Putri bekerja paruh waktu untuk meringankan bebanku, dimana anak kesayanganmu? Di mall Shopping membuat tagihan kartu kredit yang harus aku bayar membengkak, Nilai ujian Putri sempurna apa yang di dapat Ratu tidak lulus di beberapa mata kuliah" tutur Afgan panjang lebar "aku juga sedih melihat kondisi Ratu, tapi itu bukan alasan untuk kamu menyakiti Putri lagi" lanjut Afgan sambil berlalu.. Papa tunggu pa" teriak Rossa, yang tak di dengarkan oleh Afgan, Rossa berusaha bangun lalu mengejar Afgan dengan menyeret tiang penyangga infus, namun saat Rossa tiba di luar, Afgan sudah tidak terlihat lagi, membuat Rossa terduduk dan menangis, "kenapa ini harus terjadi lagi ya Allah, apa yang terjadi padaku, kenapa, aku selalu mengulangi kesalahan yang sama, Puutriii maafkan mama Put..
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI BUKAN RATU
Storie d'amoreKisah tentang 2 anak kembar yang tidak identik dan terpisah oleh keadaan, Kisah Putri yang merasa di perlakukan tidak adil oleh ibunya sendiri sejak kehadiran Ratu yang nota bene adalah sahabat Putri sendiri. Perselisihan antara 2 sahabat terjad...