PBR 54

191 16 2
                                    

Afgan menatap Rossa penuh selidik dan mempertanyakan ketulusannya saat meminta maaf pada Putri.
"Ocha apa benar yang dikatakan Dhika? Kamu sudah tau Ratu membutuhkan cangkok hati? Apa benar dugaan Putri kalau kamu meminta maaf padanya hanya agar dia mau menjadi donir untuk Ratu? Jawab Cha!!" Tanya Afgan bertubi-tubi membuat Rossa hanya bisa menangis "Jawab Cha!!" bentak Afgan, dengan airmata berlinang Rossa menatap Afgan..
"Iya aku tau soal Ratu butuh cangkok hati, tapi aku tidak berniat meminta Putri menjadi donor, aku..  aku ibunya yang akan mendonorkan hati aku untuk Ratu, dan kamu pa' Puluhan tahun kita hidup bersama, hanya karena kesalahanku yang takut kehilangan Ratu untuk kedua kalinya, kamu meragukan ketulusan aku, apa hanya kamu dan Putri yang boleh kecewa? Saat ini aku kecewa sama kamu, aku sedang butuh dukungan kamu untuk mendapat maaf dari Putri, kamu malah curiga sama aku" tutur Rossa dan pergi meninggalkan Afgan dan Dhika.
"Apa yang udah aku lakukan? Cha tunggu" teriak Afgan dan berusaha mengejar Rossa.. "sayang tunggu aku" tandas Afgan dan menarik tangan Rossa lalu memeluknya "maafkan aku, yang sudah meragukan kamu, maafkan aku sayang, mulai sekarang aku akan membantu kamu untuk meyakinkan Putri, aku akan membawanya pulang ke rumah, dan tugas kamu untuk merawat dia sampai sembuh, bagi waktu kamu untuk mereka berdua" ucap Afgan lembut sambil mengusap bahu Rossa. "Iya aku pasti bisa" tukas Rossa yakin.
Waktu berlalu Putri sudah diijinkan pulang, Afgan membawa Putri pulang ke rumah, saat tiba di rumah "kita sudah sampai" ucap Afgan dengan senyum. "Kok kita pulang kesini pa? Putri gak mau, ayo kita ke apart aja" rengek Putri tak mau turun dari mobil, saat Rossa membuka pintu mobil dan menyambut Putri.
"Selamat datang sayang nya mama" sambut Rossa dengan boneka kesayangan Putri di tangan nya. "mama!" Ucap Putri lirih. "Iya sayang ayo kita masuk, mama udah beresin kamar kamu, mama juga udah masak makanan kesukaan kamu" ucap Rossa dengan wajah mulai cemas Putri akan menolak nya lagi. "Sayang kita masuk ya" ajak Afgan lembut, perlahan Putri turun dari mobil dan di sambut pelukan Rossa. "maafin mama sayang, jangan hukum mama lagi, ampun sayang, mama gak akan menyakiti kamu lagi" ucap Rossa dengan tangis tersedu, perlahan Putri melepaskan pelukan Rossa lalu menatap sang mama lekat-lekat "Apa kalau Ratu sembuh dan pulang kesini, mama akan berubah lagi?" Tanya Putri pelan membuat Rossa menggelengkan kepala dengan cepat "enggak sayang, mama gak akan bersikap berat sebelah lagi, mama akan adil pada kalian berdua" ucap Rossa di sambut pelukan erat Putri "Terimakasih mama, Putri kangen banget sama mama" tukas Putri dan memeluk erat Rossa. "Alhamdulillah' Sekarang kita masuk, Putri harus istirahat" ucap Afgan dan menggandeng Putri dan Rossa masuk rumah.
Tbc

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang