Tak terima di nasihati oleh Afgan Ratu malah berlari meninggalkan rumah sakit. "Ratuu tungguu" teriak Afgan, namun Ratu tak menghiraukan panggilan Afgan Dan terus berlari menembus gelapnya malam dan rintik Gerimis sambil menangis "kenapa.. kenapa semua hanya sayang sama Putri, kenapa harus aku yang di culik? Ini gak adil.. gak adiil" teriak Ratu yang masih terus berlari tanpa tujuan, sementara itu Afgan kembali ke ruang rawat Rossa dan menceritakan yang terjadi pads Putri.
"Semua ini bukan salah papa, bukan salah Ratu juga, yang salah keadaan pa, Ratu belum terbiasa berbagi dengan siapapun, dari kecil dia anak tunggal, bergelimang kemewahan, jadi dia belum bisa terina Putri sebagai saudari kembarnya" tutur Putri berusaha menenangkan Afgan. "Kalau kamu bisa menerima kenyataan ini, kenapa Ratu enggak Put? Ayo Jawab papa Put, kenapa setelah semua yang Ratu lakukan ke kamu, dan kamu masih membelanya?" Tanya Afgan seraya menatap Putri penuh Tanya. "Putri gak bela Ratu papa tapi Putri cuma berusaha memahami Ratu aja, dia baru di tengah keluarga kita, dia belum terbiasa" ucap Putri lagi berusaha meyakinkan Afgan.
"MasyaAllah nak, begitu mulia hati kamu sayang, seharusnya Ratu bersyukur punya saudara seperti kamu" tukas Afgan seraya menarik Putri ke dalam pelukan nya, tampa di sadari Afgan maupun Putri ternyata Rossa sudah siuman dan mendengar semuanya, dengan tangis tertahan Rossa pun berusaha meraih tangan Putri "maafkan mama Put" gumam nya lirih, membuat Afgan melepaskan pelukan nya pada Putri lalu mendekati ranjang. "Mama udh siuman pa" ucap Putri sambil menggenggam tangan Rossa "iya sayang, apa yang kamu rasakan ma, mana yang sakit?" Tanya Afgan lembut sambil membelai rambut Rossa "Putri panggil dokter ya?" Tutur Putri sambil berdiri, tapi Rossa langsung memegang tangan Putri untuk mencegah nya pergi memanggil dokter "gak usah sayang mama gal apa-apa, ada kamu disini aja mama pasti cepet sembuh kok" tutor Rossa dengan mata berkaca-kaca, "maafkan mama ya nak" sambung Rossa lagi.
Putri tersenyum lalu menggenggam tangan sang mama "mama gak perlu minta maaf, ini cuma salah pagan, yang salah Putri, seharusnya Putri bisa memahami Ratu" ucap Putri menenangkan Rossa yang mulai menangis, "Kamu anak baik, seharusnya mama bersikap adil dan memarahi Ratu saat dia tidak menghargai privasi kamu saying" ungkap Rossa menyampaikan penyesalan nya. "mama gak usah minta maaf, yg harusnya minta maaf itu Putri, maafin Putri ya ma" ucap Putri membuat tangis Rossa kian menjadi, sementara itu di Ratu pulang ke rumah dan membereskan barang" nya "aku jg bisa kost biar papa tau aku juga bisa kayak Putri, dengan aku pergi dari rumah mama juga pasti perhatian lagi sama aku" gumam Ratu sambil memasukkan barang-barang nya ke dalam kopernya, lalu meninggalkan rumah, untuk mencari tempat kost, hari semakin larut, namun Ratu belum juga mendapatkan tempat kost, hingga Ratu terus berjalan menyusuri trotoar, saat tiba-tiba ada 2 orang yg mendekatinya.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI BUKAN RATU
RomanceKisah tentang 2 anak kembar yang tidak identik dan terpisah oleh keadaan, Kisah Putri yang merasa di perlakukan tidak adil oleh ibunya sendiri sejak kehadiran Ratu yang nota bene adalah sahabat Putri sendiri. Perselisihan antara 2 sahabat terjad...