Enam: Bi, Sehat?

10.6K 1.8K 346
                                    

            Geometri sudah tahu bagaimana kelakuan dan perasaan Serabi terhadapnya dan terhadap orang-orang di sekitarnya. Pada Abith yang hanya menganggap Geometri adik saja Serabi sangat sensitif, apalagi pada Rama, yang kata Milo naksir padanya. Geo tidak percaya. Dia hanya percaya bahwa cowok kurang waras yang berani naksir padanya hanyalah Serabi. Selain itu, tidak ada. Geo memang jarang ditaksir cewek, namun itu bukan berarti cowok yang ganti naksir terhadapnya. Karena itulah... Geo tidak ingin menceritakan soal Rama terhadap Serabi.

Serabi sering pulang malam. Menurut pengakuannya, dia latihan. Serabi sangat diunggulkan oleh dosen-dosen untuk ajang kali ini, jadi kakak angkatan tidak mau mengecewakan para petinggi. Geo tidak ingin banyak tanya karena ketika sampai, Serabi langsung mandi dan merebahkan diri. Geo ingin sekali bertanya bagaimana hari-harinya, namun melihat Serabi langsung tertidur tanpa bicara apa pun... Geo urung bertanya.

Selain itu, Serabi juga sering berpesan agar Geo makan lebih dulu.

Bahkan keesokan harinya pun Serabi ke kampus lebih dulu. Geo bersyukur dia tidak setampan dan setinggi Serabi, sehingga tidak diserahi tanggung jawab yang merepotkan seperti itu. Meski Serabi sangat sibuk, namun sesekali cowok itu mengiriminya chat yang tidak penting. Seperti... "Lo lagi apa?", "Gue kangen! Pengen balik ke kos!", dan sejenisnya.

Bahkan ketika bangun pun Serabi masih menyempatkan diri membelikan makanan untuknya. Geo merasa bersalah, juga merasa berterima kasih pada Serabi. Dulu dia begitu percaya diri dengan membuat peraturan absurd yang ternyata tidak ada gunanya.

Serabi masih mengantuk ketika sampai di kampusnya.

"Kemarin gimana? Jadi ketemu kekasih hati?" Kakak angkatannya bertanya, sedikit menggoda. Serabi mencebik gusar.

"Kemarin gue capek. Trus lihat dia kasihan juga kayaknya lagi banyak pikiran. Mana bisa gue nyentuh dia..."

"Aih, Bi! Kamu udah melewati fase itu?"

"Fase apaan?"

"Nyentuh dia!"

"Iya, ke kamar mandi juga pernah bareng."

Semua kakak angkatan yang mendengar mendadak menjerit nista. Mereka tergelak juga merasa heran. Kenapa ada cowok yang dengan terang-terangan mengatakan kalimat itu tanpa tahu malu ataupun gengsi? Ah, mereka belum kenal dengan sepupunya yang lebih parah dari ini! Dan kalau mereka lebih tahu lagi, sepupu yang itu terang-terangan mengatakan telah jatuh cinta dan akan cinta mati pada seorang cowok manis yang selalu dia ikuti. Serabi jadi kangen Milo.

Kalau ada Milo dan Kalka, Geo tidak akan kesepian seperti ini!

"Gue stress, dan gue pengen acara ini cepet selesai! Gue nggak mau lama-lama main sama kalian! Gue mau ngabisin waktu gue sama dia!" Serabi mendengus. Yang lain tergelak.

Serabi dibawa ke aula fakultas. Di sana dia bisa melihat beberapa perwakilan dari prodi lain sudah berkumpul untuk briefing. Serabi pasrah saja. Setelah acara ini dia bisa bebas memeluk Geometri dan menghabiskan waktu dengannya. Apa Geo sudah makan, ya? Ah, tadi kan sudah dibawakan makanan!

Acara itu berlangsung hampir seharian. Mahasiswa baru belum terlalu aktif untuk semester awal. Serabi mengikuti langkah kakak angkatannya dengan malas, hingga akhirnya langkahnya terhenti. Seseorang berdiri di depan gedung fakultasnya. Serabi tidak akan sesenang dan sekaget ini kalau yang berdiri di depan gedung fakultasnya adalah orang yang tidak penting.

Orang ini penting sekali dalam hidupnya!

"Lo ngapain di sini?" Serabi melangkah terburu, menghampiri Geometri kilat. Dia tidak ingin orang-orang menatap cowok manis rambut kriwil yang menarik hati.

Jokes In Our BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang