➿11°Berteman➿

238 43 2
                                    

Malam hari, Dahyun terdiam di depan jendela yang terbuka. Ia membiarkan angin malam yang dinginnya menusuk sampai ke tulang menerpa dirinya.

Matanya tak lepas menatap langit gelap yang dihiasi ribuan bintang.

Tak selamanya gelap itu buruk. Cahaya sekecil apa pun akan terlihat sangat indah apabila muncul di tengah-tengah kegelapan.

Dahyun menatap baju kemeja besar yang masih dikenakannya. Kemeja itu milik Ong, si teman barunya.

Seongwoo telah maju satu langkah. Hari ini mereka resmi berteman.

"Aku tahu kau itu orang yang sulit mempercayai orang, bahkan untuk pertama kalinya ada yang menganggapku seorang penculik. Hanya kau yang berani mengataiku penculik tanpa ada beban apapun di mulutmu. Sungguh, hatiku sakit saat dikatai penculik." Seongwoo memegang dadanya. Dahyun rasa, Seongwoo akan cocok apabila menjadi aktor yang lihai berekting. "Sebagai balasan rasa sakit ini, aku akan menjadi penculik sungguhan. Penculik ini ingin mencuri status pertemanan dari korban penculikannya."

Dahyun tersenyum. Dahyun masih merasa kegelian dengan bagaimana cara Seongwoo mengajaknya berteman.

"Saya, Ong Seongwoo selaku penculik korban bernama Kim Dahyun yang merahasiakan namanya, padahal saya sudah tahu namanya, ingin meminta Kim Dahyun menjadi teman barunya. Apa anda menerimanya? Jawablah, yes or yes?"

"Mengapa Ong begitu menggelikan?" gumam Dahyun yang entah sejak kapan mulai terkena penyakit 3S. Penyakit gila yang membuat si pengidap Senyum-Senyum Sendiri.

"Kang Daniel... Hari ini aku mendapatkan teman baru. Aku rasa, akan ada dua orang yang menyebalkan disisiku jika kau ada disampingku. Kau harus berkenalan dengan Ong. Mungkin kalian akan akrab satu sama lain."

Dahyun bangkit, menutup jendela kamarnya dan bergerak mengganti kemeja besar milik Seongwoo dengan baju tidurnya.

Dahyun memainkan ponselnya sebelum ia pergi tidur.

Notifikasi LINE dari Seongwoo muncul paling atas. Ada beberapa pesan yang Dahyun terima beberapa menit yang lalu.

SeOngWoo
Dahyun bulat seperti bola ping ping
[19.35]
*pong
[19.35]
Kau sudah tidur?
[19.36]
Woi teman bau
[19.36]
*baru
[19.36]
Kau sudah tidur... Kalau begitu... Good Night dubu
[19.40]

"Woah... Bulat katanya?" Dahyun melotot pada layar ponselnya.

Dahyun segera mengerikan balasan.

K.DaHyun
Maaf orang yang anda kirim pesan sendang tidur cantik, harap untuk tidak mengganggunya
[19.57]

Baru saja mengirimkan pesan, Dahyun langsung mendapatkan balasan di menit yang sama.

SeOngWoo
Cara tidurmu begitu lucu
[19.57]
Kalau kamu itu kucing, pasti sudah aku adopsi
[19.58]

"Enak saja! Masa aku disamakan dengan kucing!" dengus Dahyun.

K.DaHyun
Maaf tidak akan ada kucing yang lucunya melebihiku
[19.59]


Beralih pada Seongwoo yang kini sedang tiduran di kasur super empuknya yang mewah. Ponsel keluaran terbaru yang baru ia beli selalu ada dalam genggamannya.

Tidak, Seongwoo bukan tidak mau jauh dari ponsel pintarnya yang mahal itu, ia hanya tidak sabar menunggu balasan pesan dari wanita yang berhasil memikat hatinya.

Seongwoo tersenyum gemas atas balasan pesan dari Dahyun. Ia dengan cekatan mengetikan balasan.

SeOngWoo
Dubu... Dubu... tahu bulat
Cepatlah tidur
Aku tahu, setelah kau berjalan lebih dari 1001 langkah
Kau pasti lelah.
[19.59]
C

epatlah tidur
Besok kau harus sarapan banyak
Aku merasa tida ikhlas jika berat badanmu turun
[20.00]
Bagaimana jika nanti aku tidak bisa memanggilmu bulat lagi.
Kumohon jangan turunkan berat badannya
[20.00]

Seongwoo merasa geli sendiri saat kembali membaca pesan yang telah ia kirim.

K.DaHyun
Sudahlah, mengapa kau semakin aneh?
Kurasa kau lah yang lebih membutuhkan tidur.
Bye. Good night. Sweet dream
Thanks for today
[20.01]

Seongwoo langsung guling-guling di kasur. Entahlah, ia begitu senang saat ia menerima pesan dengan kata-kata manis. Ya, baginya itu adalah kata-kata yang manis untuk ia terima.

"Apa aku benar-benar memiliki kesempatan itu? I Love you, Kim Dahyun."

Seongwoo mengetikan balasan kata-kata manis untuk Dahyun dan menyimpan ponselnya saat tahu jika Dahyun tidak akan membalas pesannya lagi.

Tiba-tiba Seongwoo teringat akan Dahyun yang selalu meneriakkan nama Kang Daniel. Seongwoo menatap atap kamarnya yang dilukis lukisan galaksi yang indah. Ia seperti sedang menatap langit luar angkasa.

"Kang Daniel? Bolehkah gadis itu kujadikan milikku?"

➿➿➿

═❖•My Gift•❖═Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang