➿17°Bunuh Diri➿

211 34 37
                                    

Sendiri, sendirian Dahyun diam di belakang sekolahan. Tempat favoritnya dulu untuk ia berdiam diri. Mengasingkan diri dari gerombolan siswa yang banyak memiliki teman.

Dahyun duduk di kursi yang sudah sedikit reyot, sedangkan tangannya memainkan cutter. Dengan segala kebosanannya, Dahyun menyerut kulit kayu kursi yang ia duduki dengan cutter.

Sadar dirinya merusak kursi, ia memperhatikan ujung kater yang ia beli namun jarang digunakan, masih kinclong dan tajam.

"Siapa sih yang menemukan cutter? Padahal benda biasa, senang mungkin, ya, jika jadi penemu?"

Seseorang yang tadi tak sengaja melihat Dahyun, mengikuti langkah Dahyun secara diam-diam sampai ke belakang sekolah. Ia Seongwoo, yang secara garis besar adalah teman baru Dahyun.

"Mengapa ia bawa-bawa cutter?" gumam Srongwoo dan memutuskan untuk menghampiri Dahyun.

"Dahyun..."

Dahyun menoleh dan melepas perhatiannya pada cutter.

"Ong? Ada apa?"

"Kau yang ada apa?" Ong mengambil cutter yang ada di tangan Dahyun dengan hati-hati. "Ada masalah? Kenapa datang ke tempat sepi? Jangan bilang mau bunuh diri?"

Dahyun terkekeh dengan barisan pertanyaan Seongwoo. "Ide bagus, kembalikan cutter-ku!"

Seongwoo membulatkan matanya, sesegera mungkin ia melempar cutter sialan itu ke selokan.

Dahyun menatap selokan yang terdapat cutter miliknya dengan perasaan tidak rela. "Ong! Mengapa dibuang? Itu harganya 7.000, susah-susah nawar, tapi pas sudah dibeli malah dibuang-buang. Sia-sia aku ngemis-ngemis minta dipotong harganya."

Seongwoo ingin marah, tidak suka dengan ucapan Dahyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seongwoo ingin marah, tidak suka dengan ucapan Dahyun. "Ini bisa dibeli lagi. Mau berapa? Selusin? Sekardus? Atau setoko? Kalau perlu sama pabrik-pabriknya, akan aku berikan, tapi nyawa... Nyawamu tidak bisa dibeli dengan uang, Kim Dahyun."

Dahyun yang alisnya menekuk seperti karakter burung merah yang pemarah, tiba-tiba tertawa lebar. "Apa.. Apa yang kau bicarakan?"

Seongwoo mengendurkan wajahnya. Ia terpana saat melihat tawa Dahyun yang mulutnya terbuka seperti kudanil menguap. "Maksudmu? Bukan, kah tadi kau bilang ide bagus? Itu artinya kau akan bunuh diri?"

Dahyun meredakan tawanya. "Kalau pun aku akan bunuh diri... Aku tidak akan bunuh diri di sekolah, itu tidak elit. Aku sudah banyak menyusah orang, jangan sampai sekolah ini tercemar dengan kasus bunuh diri. Lagi pula, masih ada satu keinginanku yang sampai sekarang belum terwujud."

"Apa keinginanmu? Aku akan berusaha memenuhi keinginanmu, katakan saja."

"Aku ingin hadiahku dari Daniel." Dahyun menengadah. Ia masih penasaran dengan hadiah apa yang dulu akan Daniel berikan.

Seongwoo hanya terdiam. Apa Dahyun secinta itu pada Daniel?

"Aku akan mencarikan Daniel untukmu. Namun, bagaimana jika suatu saat aku dapat mempertemukanmu dengan Daniel?"

Dahyun sudah memikirkannya dari jauh-jauh hari. Sejak dulu ia ditinggal Daniel, ia sudah memiliki tekad yang bulat. "Aku akan mengutarakan perasaanku. Aku juga ingin menagih hadiahku."

Seongwoo hanya tersenyum. Senyum yang tidak tahu untuk apa ia kembangkan.

"Beri aku waktu... Aku akan mencari Daniel yang kau mau."

Dahyun menoleh tidak percaya. "Bagaiamana caranya?"

Seongwoo terdiam sejenak. "Ayahku memiliki banyak aset diberbagai sekolah, mungkin aku akan memintanya mencarikan data siswa yang bernama Kang Daniel."

Dahyun hanya tersenyum. Ia senang mendengarnya, hanya saja, itu akan sangat merepotkan Seongwoo. Mengapa pula Seongwoo mau melakukan itu untuknya?

"Tidak jadi, kau tidak perlu mencarinya. Yang aku inginkan hanya pabrik cutter seperti yang kau katakan tadi."

"Haish... Kau ini! Untuk apa cutter sebanyak itu? Tadi hanya bercanda, dari pada beli cutter, mending sekarang ke kantin. Kau mau es krim? Akan aku traktir."

Dahyun lagi-lagi tersenyum lebar. Ia suka es krim, ia juga mampu membeli bahkan memborong es krim di kantin. Tapi yang membuatnya senang, jam istirahat kali ini, ia tidak sendirian. Ong, orang yang sok kenal dan sok dekat kepanya, namun Dahyun suka dengan cara Seongwoo menghiburnya. Perhatian kecilnya mengingatkan dirinya pada Kang Daniel.

➿➿➿

═❖•My Gift•❖═Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang