➿22°Tersudutkan➿

167 37 4
                                    

Dari jauh, Chaeyoung memperhatikan seorang lelaki yang diam-diam menyelipkan surat yang sangat sudah ia hafal bentuk amplopnya.

Hatinya ngilu, mengapa kisah cintanya selalu rumit?

Tak lama dari itu, Dahyun datang menghampiri lokernya dan membawa tumpukan surat yang membuat lokernya berantakan. Tapi seperti yang di katakan Chaeyoung, Dahyun harus menghargai pemberian orang lain. Ia menuruti kata sahabatnya yang memintanya untuk menyimpan surat-surat itu sebagai bentuk menghargai orang lain.

Sudah ada lima surat baru yang beramplop panda, tapi Dahyun hanya memisahkannya saja kedalam tas yang berbeda dengan kantong surat lain. Ia tidak mau membacanya.

Dahyun merasa takut. Jika dirinya membacanya, perasaan untuk Daniel bisa semakin membesar. Sekarang Dahyun sedang belajar melepaskannya. Ya, walau hati kecilnya masih tertuju pada Daniel.

Hubungan Chaeyoung dan Dahyun masih tetap sama.

Chaeyoung tiduran di atas tangan yang dilipatnya. Ia masih belum bisa menghilangkan rasa kecewanya pada Dahyun. Ditambah, ia merasa sedikit kesal saat Nayeong—Sang Ibunda— selalu menanyakan Dahyun padanya.

Terkadang Chaeyoung berpikir, mengapa dirinya selalu kalah telak dari Dahyun? Terutama dalam urusan cinta. Tetapi Chaeyoung tidak mau pula menjadi orang yang egois. Jika ia balas menyakiti Dahyun, apa bedanya dirinya dengan Dahyun?

Chaeyoung juga dapat melihat ketulusan Dahyun saat meminta maaf. Sesungguhnya, ia tidak mau membiarkan Dahyun yang ceroboh sendirian begitu saja.

Dulu, Chaeyoung selalu di anggap sampah oleh temannya, tapi setelah melihat Dahyun. Setidaknya, Chaeyoung sedikit berguna karena dapat melindungi Dahyun. Karena itu ia mendekati Dahyun. Chaeyoung ingin berbuat baik dan berguna untuk orang lain. Tentu saja agar dirinya tidak dianggap sampah.

"I like TT... Ahhh... Just like TT... Ahh"

Chaeyoung langsung mengangkat panggilan yang masuk dari Nayeong. "Halo, Bun?"

"Chaeng, kamu menginap di rumah Dahyun, ya? Soalnya Bunda mau menginap di rumah Nenek, tapi kunci rumah sama Bunda terbawa."

Chaeyoung melongo. "Tapi Bun—"

"Tenang... Bunda sudah bilang ke Dahyun-nya."

Sambungan telepon terputus. Ini situasi yang sangat Chaeyoung benci.

"Chaeyoung?" ujar seseorang yang ada di lawang pintu kelas.

Dahyun langsung bangkit dan menghampiri. "Kak Seongwoo? Mencari Dahyun? Dahyun barusan pergi keluar kelas."

Seongwoo menggeleng. "Bukan itu, jadi begini... Sekarang, kan malam Minggu, Bunda minta kamu sama Dahyun datang ke rumah lagi. Jihyo ketagihan ingin bertemu kalian, terus pesta jagungnya di pastikan bakal jadi. Datang, ya?"

Chaeyoung menimbang-nimbang. "Kalau aku bisa saja, kak. Tapi kalau Dahyun, aku tidak tahu."

"Iya, makanya kasih tahu. Nanti Jihoon jemput kamu lagi. Bilang ke Dahyun, suruh tunggu di kelas."

Chaeyoung mengangguk kaku. Entah mengapa saat ini banyak yang memaksanya untuk selalu berurusan dengan Dahyun.

"Oh, iya, ini masih di rahasiakan untuk seluruh murid. Jadi sebenarnya, hari ini hanya setengah hari. Jadi nanti pas jam istirahat, kamu sama Dahyun siap-siap kemas tas. Terus aku dan Jihoon bakal ke sini. Jangan lupa, ya? Kalau bisa, pastikan Dahyun ikut."

Chaeyoung hanya mengangguk seperlunya.

Setelah jam istirat tiba, Chaeyoung sibuk mengemasi tasnya.

"Kau! Bereskan tasmu dan diam di kelas. Jangan kemana-mana." ujar Chaeyoung tanpa melirik Dahyun.

Dahyun bingung. Telunjuknya refleks terangkat dan menunjuk ke arah wajahnya. "Chaeng... Kau... Bicara padaku?"

"Bukan, aku bicara pada sahabat yang menusukku dari belakang."

Dahyun hanya diam. Dalam diamnya ia menurut saja, memasukkan seluruh alat tulis pada tasnya dan duduk di kursi. Ia hanya diam, bingung dengan sikap Chaeyoung yang sekarang malah diam sambil memainkan ponsel di sampingnya.

Tak lama dari itu, Jihoon dan Seongwoo datang.

Chaeyoung langsungsung menarik Dahyun keluar dan menghampiri kedua lelaki tampan yang sedang berdiri di lawang pintu kelas.

Sebenarnya, banyak yang melirik mereka, tapi ke empatnya tampak tidak peduli.

Akhirnya mereka berempat bersama-sama langsung pergi ke rumah Seongwoo tanpa Dahyun dan Chaeyoung yang pulang terlebih dahulu.

➿➿➿

═❖•My Gift•❖═Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang