Sekarang Aku dan si om berada di sebuah mall yang ada di kotaku, tadi si om memaksaku untuk ikut denganya. Katanya ada yang ingin di belinya.
Dan disinilah kami berdiri sekarang di depan Toko Emas yang terbesar di mall ini. Untuk apa sih om ngajak aku kesini apa jangan-jangan si om mau membeli emas untuk pacarnya yang lain.
"Om kita ngapain sih kesini?" tanyaku
"Beli cincin sayang" jawabnya
"Buat siapa?" tanyaku lagi
"Kepo" jawab si om singkat. Huh dasar duda tua gila gitu aja pake rahasiaan segala. Orang cuma nanya juga.
"Mau pilih yang mana mas?" tanya si penjaga toko dengan senyuman sok manisnya ke arah si om. Di lihat dari tatapanya kayaknya si pelayan suka sama si om.
"Sayang tu di tanya" ucapku ke si om dan merangkul tanganya. Aku memandang sinis kearah penjaga toko emas itu. Si om memandangku menaikkan satu alisnya mungkin dia heran dengan tingkahku.
"Menurut kamu Bagus yang mana sayang?" tanya si om dengan suara lembutnya. Padahal mah aku hanya ingin membuat si penjaga toko emas itu kesal. Aku melirik kearah si penjaga toko yang juga melirikku dengan tatapan sinisnya. Kayaknya di ngajakin aku perang. Idih dasar wanita tak tau malu. Cantikan juga aku dari pada dia.
"Ngak ada yang Bagus, pindah aja yuk kesana, disini penjaga tokonya juga keliaran genit" ucapku dengan suara yang sedikit ku besarkan.
"Yaudah kita ke toko yang lain" ucap si om. Aku memandang kearah si penjaga toko dan menjulurkan lidahku kearahnya. Huh Dinda di lawan.
Si om mengandeng tanganku mencari toko emas yang lain. Banyak orang yang memandang kearahku dan si om, mungkin orang-orang pada ngira aku ini keponakan atau ngak adiknya si om. Aku terkekeh dengan pemikiranku.
"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya si om memandang kearahku
"He he ngak apa-apa om" jawabku
"Kamu aneh"
"Ihh ngak"
"Om tadi penjaga tokonya genit tau"
"Dia senyum-senyum memandang om, sementara aku di pandang sinis" ucapku"Kamu cemburu?"
"Ya iyalah aku cemburu" waduh aku kecoplosan
"Maksudku.. Aku cuma ngak suka aja" ucapku sedikit malu karna ketahuan kecoplosan cemburu.
"Bilang aja cemburu, ciyeee" ucap si om menggodaku dan mencolek-colek pipiku
"Ih ngak" elakku. Si om berhenti di toko emas yang menjaganya seorang laki-laki yang sudah berumur.
"Silahkan di liat-liat dulu pak" ucap si bapak penjaga toko dengan ramah. Wow ku pandangi emas-emas itu yang terlihat cantik dan pasti harganya mahal-mahal.
"Saya mau liat yang ini" ucap si om menunjuk salah satu kalung yang menurutku Indah banget. Emas putih yang wow.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Duda (End)
RomansKisah Cinta yang tidak biasa, antara si gadis muda cantik berusia 18 Tahun bernama Dinda Farani, dengan om Duda tampan berusia 34 tahun bernama Regan fernando. INTINYA JATUH CINTA ITU TIDAK MENGENAL UMUR. Dan selanjutnya silahkan dibaca sendiri. ...