part 38

49.5K 1.8K 16
                                    

Awas banyak typo dimana-mana..
Dan ada adegan kekerasannya.

.......

Dewi mengabaikan ucapan menyakitkan Regan, dan dengan berani ia mendekat kearah Regan. Ia akan mengoda laki-laki itu lagi seperti dulu. Dan tidak ada laki-laki yang bisa menolak tubuhnya termasuk regan.  Dewi membungkuk berusaha mencium Regan yang masih duduk di kursinya. tapi.........

"Upsss jalang" ucap dinda. Ia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi melihat tingkah tante itu.

Dewi kaget mendengar suara seorang wanita. Ia mengalihakan pandangannya dan melihat seorang gadis melangkah kearahnya. untuk apa gadis itu diruangan ini?. Dia fikir hanya dirinya dan regan yang ada diruangan ini.

Dan regan Hanya tersenyum kecil melihat gadisnya.

"Untuk apa gadis itu disini mas, usir dia mas" teriak Dewi marah dan menunjuk Dinda dengan jari telunjuk tangan kanannya.

"Tante yang harusnya keluar, udah dikatain jalang tapi masih punya muka" ucap dinda berani. Melangkah mendekat kearah regan mengabaikan tatapan tajam tante genit itu. Dengan berani dinda mendudukan Dirinya ke pangkuan Regan mengadap kearah Laki-laki itu.

Dinda sebenarnya tidak ingin duduk di pangkuan regan, karna pasti sekarang si om tu lagi kesenengan. Ia hanya ingin memanas-manasi Tante genit itu, dia akan membalas perlakuan wanita itu dulu. Enakk aja dulu tante itu duduk di pangkuan dan mencium bibir Regan yang berstatus sebagai pacarnya.

"Sayang" ucap Regan lembut dan mengelus pipi gadisnya. Regan Senang bukan main karna gadisnya dengan berani duduk di pangkuanya. Biasanya kan dia yang memaksa gadis itu untuk duduk di pangkuannya.

Dewi yang melihat tingkah dua orang didepanya menjadi marah dan mengepalkan kedua tanganya. Dia akan menghancurkan gadis kurang aja itu. Hanya dia yang boleh memiliki regan dan hanya dia yang boleh duduk di pangkuan laki-laki itu.

Tampa Diduga dewi langsung menarik kasar Rambut Dinda kebelakang, hingga dinda terjatuh dari pangkuan regan ke lantai.

"Aduhhh" dinda mengaduh kesakitan karna rambutnya seperti akan lepas dari kulit kepalanya dan juga bokongnya yang sakit karna menghantam lantai.

Regan Yang melihat gadisnya di perlakukan seperti itu, menjadi marah dan rahangnya mengeras, ingin membunuh wanita itu dengan tanganya sendiri. Dia tidak Rela jika miliknya di sakiti oleh siapa pun.  Regan berdiri dari kursinya dan menatap Dewi Dengan seringainya. Membuat Dewi gemetar ketakutan.
"Berani-beraninya kau....."

PLAKK

regan menampar pipi dewi dengan Sangat keras. Sampai-sampai dewi terjatuh dan terlihat dengan jelas bekas tamparan Tangan Regan di pipi wanita itu. Lalu regan menjambak Rambut wanita itu dengan keras.
"Saya sudah memperingatkanmu untuk tidak menyentuh gadisku tapi kau...." ucap Regan dengan suara dinginya serta tatapan Datarnya.

Dewi meringis kesakitan akibat tamparan keras di pipinya dan sekarang Regan menjambak Rambutnya dengan Keras.
"Lepasss" Dewi berusaha melepaskan tangan Regan dari ramputnya.

Dinda yang melihat itu menjadi tidak tega.
"Om kasian tante itu"

Regan melepaskan jambakannya di Rambut Dewi. Lalu mendekat kearah dinda.

"Diam kau gadis jalang ini semua gara-gara kau" teriak Dewi marah. Menurutnya ini semua terjadi karna gadis jalang itu. Seandainya gadis itu tidak hadir dalam hidup Regan. pasti sekarang dia dan Regan sudah hidup bahagia.

"Ngaca dong tante, yang jalang itu tante. Mau jual diri sama om regan, tapi kasian di tolak" cibir dinda. Padahal tadi dia kasian dengan Tante genit itu. Tapi sekarang tante itu mengatainya genit.

Om Duda (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang