"Kamu mau ponsel yang mana?"
"Yang murah aja om"
Disinilah mereka sekarang di stand penjualan ponsel yang ada di pusat perbelanjaan ini.Dinda sedang melihat-lihat berbagai jenis ponsel yang menurutnya sangat Bagus dan pasti sangat canggih, berbeda dengan ponselnya yang kemarin.
"Pilih yang mana sayang" tanya regan
"Mbak, ponsel yang paling murah yang mana?" tanya dinda kepada sales ponsel yang berdiri didepanya. Dan regan hanya memandang aneh kepada gadis itu, kenapa gadis itu meminta ponsel yang paling murah, kalau wanita lain pasti sudah meminta ponsel yang harganya paling mahal. Gadisnya memang ajaib kan, berbeda dengan wanita lain.
Dinda meminta dibeliin tokonya pun pasti akan Regan belikan tanpa berfikir dua kali.
"Disini yang paling murah harganya sekian mbak" ucap sales itu membuat Dinda membelalakkan matanya terkejut. Yang paling murah aja segitu nominalnya gimana yang paling mahal mak.
Dan regan yang melihat ekspresi keterkejutan gadisnya, berusaha untuk menahan tawanya. Menurut Regan harga segitu sangat kecil. Sangat sangat kecil malah.
"Tidak ada yang harga 500 gitu mbak?"
"ngak ada mbak" ucap sales itu tersenyum kecil
"Yaudah deh ngak jadi beli ponsel kalau gitu" ucap dinda.
"Saya mau liat yang itu" tunjuk regan kearah smartphone asal luar negeri yang merknya sudah sangat-sangat terkenal.
"Om pulang aja yuk" dinda memegang Tangan Regan.
"Entar sayang, kita beli ponsel dulu"
"Hemm terserah" ucap dinda pasrah, karna laki-laki disampingnya ini adalah laki-laki paling egois dan paling pemaksa yang pernah dinda kenal. Tapi sialnya laki-laki itu adalah pacaranya
"Saya mau yang itu saja" ucap regan kembali menunjuk smartphone itu yang harganya pasti sangat mahal.
"Baik pak"
"Bapak langsung saja membayarnya kekasir" ucap sales ponsel itu menuntun Regan dan dinda kearah tempat kasir.Dinda menelan ludahnya kasar setelah melihat Regan membayar ponsel itu dengan harga yang sangat mahal, seharga dengan satu buah motor baru.
"Om mahal banget"
"Itu mah 20 kali lipat dari harga ponsel aku kemarin om" ucap dinda"Ngak apa-apa sayang ini khusu buat kamu"
"Atau kamu mau sekalian sama tokonya""Ihh om ngak usah sombong gitu"
"Mending uangnya buat di tabung om"
"Atau ngak di bagiin noh sama orang yang membutuhkan""Uang aku banyak sayang"
"Huh dasar orang kaya" cibir dinda
Setelah Regan membayar ponsel itu. Sales itu kemudian membuka dan memperlihatkannya serta menjelaskan kepada regan dan dinda.
"Ada kartu sim juga kan?"
"Oh iya ada pak, kalau bapak mau sekalian saya pasankan"
"Iya"
"Bapak silahkan liat-liat dulu kartu Simnya"
"Saya mau yang itu" tunjuk regan setelah melihat-lihat kartu sim itu. Kartu sim itu memiliki angka-angka yang cantik.
"baik pak" ucap sales itu. dan dinda hanya memperhatikan interaksi keduanya.
"Terima kasih telah berbelanja ditempat kami pak" ucap sales itu setelah menyerahkan paper bag yang berisi ponsel kepada regan. Dan regan hanya mengangguk kecil menanggapi sales itu.
"Sayang baru jam 7 kita makan dulu ya" regan menggandeng tangan Dinda memasuki sebuah restoran yang ada di pusat perbelanjaan itu.
"Kamu duduk disana, aku pesan makanan dulu" ucap regan menunjuk sebuah kursi kosong di sudut ruangan restoran itu.
"Iya om" jawab dinda lalu melangkah ke meja yang di tunjuk oleh regan tadi.
5 menit menunggu akhirnya regan muncul membawa makanan di kedua tanganya. "Ni makan sayang" ucap regan menyerahkan makanan kepada dinda. Lalu dia duduk di depan gadis itu.
"Mas Regan" tiba-tiba seorang wanita muncul dan langsung mengapit tangan Regan. Regan pun terlihat sangat kaget melihat seorang wanita muncul secara tiba-tiba dan memegang tanganya.
"Mas ngapain disini?" tanya wanita itu dan tersenyum manis memandang regan
dinda berhenti menikmati makananya dan memandangi wanita itu seksama cantik tapi bajunya ketat dan kekurangan bahan, kek pernah liatt, tapi diamana yah. Oh aku ingat itu kan wanita yang sama si om di toko bunga
"Mas ih kok diam aja" rengek wanita itu dan menempelkan badanya kepada regan.
" Dewi Apa-apa kamu" bentak regan dan melepaskan tangan Wanita itu yang tidak lain adalah Dewi.
"Kok kamu ngebentak aku" ucap Dewi dengan suara sok sedihnya membuat dinda memandangnya dengan jijik.
Hello pacarnya om regan disini. ingin sekali dinda berteriak kepada tante-tante genit itu, tapi dia malu disini banyak orang.
"Mas Regan dia siapa" tanya Dewi menunjuk dinda yang duduk santai di depanya.
"Aku ponakannya om regan tante" ucap Dinda dengan sunyum manisnya. Dewi yang tidak suka di panggil tante menjadi marah
"Ngak usah manggil saya tante, saya bukan tante-tante" ucap Dewi marah. Tapu itu tidak membuat Dinda takut. Dia malah ingin menertawai tante-tante genit itu
"Dia pacarku Dewi" ucap regan santai
Dewi langsung kaget, apa katanya pacar..?
"Aku salah denger kan mas?"
"Dia memang pacarku dewi" ucap regan dingin
"Mas pacaran sama anak kecil?"
"Sementara aku menyukai mas dari dulu" teriak Dewi marah sampai-sampai banyak orang yang memandang kearah mereka."Kecil-kecil gini om regan suka sama aku" ucap dinda masih dengan senyum sok manisnya kearah dewi.
"Iya kan om?""Iya sayang" jawab Regan mengiyakan pertanyaan Dinda.
"Makanya Tante ngak usah genit-genit sama om regan" ucap dinda memandang remeh kearah dewi
"Heh diam kamu anak kecil"
Bentak Dewi
"Mas Itu ngak bener kan?"
Dewi berusaha memegang tangan Regan."Pergi kamu" ucap regan dingin mengusir dewi.
Sementara itu dewi sungguh tidak percaya dengan perlakuan regan kepadanya. Dia sudah menyukai laki-laki itu dari dulu. Bahkan sebelum regan menikah dengan Miranda mantan istrinya.Setelah regan bercerai dengan Miranda, dia kembali berusaha mendekati Regan untuk menjadikan laki-laki itu miliknya karna menutmrutnya tidak ada lagi yang menghalanginya. Tapi sekarang...
Dia Tidak terima kalau gadis Kecil itu yang menjadi pacar Regan.
"Mas harusnya aku yang jadi pacarmu" Dinda memandang wanita itu dengan malas. Sudah di tolak sama om Regan masih aja memohon, tidak punya harga diri.
Regan tidak menanggapi perkataan wanita di sampingnya. Dia tidak mau gadisnya salah paham dan marah kepadanya.
"Mas akan menjadi milik aku" ucap dewi lalu pergi begitu saja karna merasa diabaikan oleh laki-laki yang sangat-sangat dicintainya.
"Om makanya ngak usah ngasih orang harapan, gitu kan jadinya" ucap dinda kesal
"Makanya ngak usah sok ganteng"
"Tu tante-tante juga genit banget."Sabar sayang" regan menahan tawanya melihat gadis didepannya. Menurutnya Dinda sangat lucu dan menggemaskan apa bila sedang mengomel.
"Lanjut makanya"
"Aku ngak nafsu makan lagi"
"Habisin makananya sayang"
"Aku tu ngak nafsu lagi om gara-gara tante genit tadi" gerutu Dinda
"Yaudah aku antar pulang" ucap regan lalu berdiri dari tempat duduknya.
"Hemmm"
.......

KAMU SEDANG MEMBACA
Om Duda (End)
RomanceKisah Cinta yang tidak biasa, antara si gadis muda cantik berusia 18 Tahun bernama Dinda Farani, dengan om Duda tampan berusia 34 tahun bernama Regan fernando. INTINYA JATUH CINTA ITU TIDAK MENGENAL UMUR. Dan selanjutnya silahkan dibaca sendiri. ...