part 39

50.3K 1.7K 7
                                    

Part ini sedikit panjang dan awas banyak typo dimana-mana.

..........

"Astaga Din lu dimana sih?" Doni mengacak Rambutnya frustasi, dia Sudah mencari sahabatnya Seharian full di tempat-tempat yang sering mereka Datengin tapi tetap saja Gadis itu tidak Ada.
"Lu sebenarnya kemana sih din"

"Lu kenapa prustasi Gitu?" tanya seseorang yang baru datang dan duduk di disampingnya.

Doni sekarang duduk di kursi yang ada di taman itu, tempat terakhir ia datengin untuk mencari Dinda. tapi dia sudah mengelilingi taman itu sebanyak dua kali tapi tetap saja ia tidak menemukan Dinda. Dan Akhirnya dia memutuskan untuk duduk Disalah satu kursi Yang ada ditaman itu.

"Lu ngapain disini mas?" tanya Doni sedikit kaget melihat laki-laki itu sampingnya.

"Ckck gue yang nanya lu kenapa keliatan prustasi gitu?" tanya laki-laki itu.
"Apa lu kehabisan stok cewek, makanya lu prustasi"

"Ckckck gue ini lagi pusing mas Rio" ucap Doni kesal. Ya Laki-laki yang duduk di sampingnya adalah Rio adik Dari Mbak Ria bos Dinda Dulu.

"Pusing kenapa lu?" tanya Rio penasaran. Sebenarnya Rio sedang berjalan-jalan ditaman untuk menghilangkan penat akibat pekerjaanya di kantor. tapi ia tak sengaja melihat seorang laki-laki muda duduk sendiri dan laki-laki itu terlihat prustasi. Dan ia mengenal laki-laki itu.

"Lu tau dinda kan mas, dia ngilang"
"Dan gue udah nyari dia seharian tapi ngak ketemu" ucap Doni. Apa jangan-jangan dinda beneran di culik, terus dijual.

"Dinda?"
"Dinda yang pernah kerja di Toko bunga kakak gue kan?" tanya Rio.

"Iya Lah, dinda siapa lagi coba"
"Astaga apa jangan-jangan dia diculikk terus dijual" Ucap Doni panik, bagaimana kalau sahabatnya itu benar-benar diculikk dan dijual lalu dikirim keluar negeri. Astagfirullah jangan sampai deh batin doni.

"Tapi tadi gue liat dia" ucap Rio, Dia memang tadi melihat Dinda.

"Ya Allah, lu liat dia dimana mas?" tanya Doni. Perlahan-lahan paniknya menghilang digantikan dengan Rasa Lega.

"Tadi gue liat di di kantor tempat gue kerja" ucap Rio. Mengingat kembali saat dia melihat gadis itu. Gadis itu berjalan masuk kedalam Lift bersama dengan bos Mereka. Dia baru ingin memanggil nama Gadis itu tapi pintu lift itu sudah tertutup. Yang ia herangkan kenapa gadis itu bisa ada di kantornya dan berjalan berdua dengan Bos mereka yang terkenal dingin dan datar itu.

"Lu seriuskan ngak bohong"

"Iya gue serius, tapi gue baru mau manggil dia, eh pintu lift nya keburu tertutup" ucap Rio
"Eh tapi dia jalan sama bos gue"

"Hah bos lu mas, untuk apa Dinda jalan sama bos lu"
"Atau jangan-jangan dinda di culik sama bos lu" ucap Doni mulai panik kembali.

"Ya elah don, bos gue itu kaya banget, meskipun dia Duda dan udah berumur tapi dia masih tampan banget. Dan Asal lu tau, dia pemilik perusahaan tempat gue kerja"
"Ngak mungkin dia kurang kerjaan nyulik Dinda" yang Rio tau bosnya itu memang sangat-sangat kaya. Tapi yang ia tidak suka dari bosnya itu adalah, bosnya sangat galak, datar dan dingin. Dia kembali mengingat kembali saat dia di panggil masuk keruangan bosnya gara-gara laporan yang ia buat. Dan saat masuk kedalam ruangan bosnya badanya langsung Panas dingin, dan ia melihat wajah bosnya yang sudah seperti malaikat pencabut nyawa, dan mengatainya tidak becus membuat Laporan. Padahal ia sudah memeriksa laporan ya itu berpuluh-puluh kali dan menurutnya sudah tidak ada yang salah.

"Bos lu duda'?" tanya Doni kembali

"Iya bos gue duda, lu kenapa sih?"

"SHIT" umpat Doni, rahangnya mengeras. pasti dia Om-om duda yang dimaksud oleh Dinda. Laki-laki yang sudah membuat sahabatnya menangis dan sakit hati. Tapi kenapa bisa sahabatnya itu bersama dengan Laki-laki brengsek itu lagi.

Om Duda (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang