part 32

51.1K 1.7K 5
                                    

"Mas wanita tadi Mbak Elena kan?, tunanganya mas kan?"

"Mantan tunangan Don"

"Mas beneran mutusin Mbak Elena?"

"Menurut lu"

"Setau gue, lu itu sayang banget sama dia mas"

"Itu dulu"

Aku hanya Duduk diam memperhatikan mereka berdua membahas wanita tadi yang merupakan mantan tunangan mas Alven. mereka berdua Duduk pas Di sofa panjang yang ada didepanku.

Mas alven kalau di liat-liat tambah ganteng dari yang terakhir aku melihatnya, mungkin 3 tahun yang lalu terakhir aku dan mas alven bertemu sebelum dia Keluar negeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas alven kalau di liat-liat tambah ganteng dari yang terakhir aku melihatnya, mungkin 3 tahun yang lalu terakhir aku dan mas alven bertemu sebelum dia Keluar negeri.

"Dinda kamu tambah cantik" ucap mas alven yang sedang memandangku. Dan aku hanya tersipu malu mendengar pujiannya.

"Asal lu tau dia itu jelek, ngak cantik sama sekali mas" ucap Doni membuatku memandangnya tajam. Tu orang mulutnya pengen aku hajar.

"Lu yang jelek" ucap mas alven membelaku.

Aku dan mas alven memang tidak terlalu dekat dibandingkan Dengan Doni.
Tapi mas Alven itu orangnya sangat baik.

"Itu apa?" tunjuk mas alven kearah Kantong plastik di sampingku

"Boneka mas" ucapku tersenyum kearah mas Alven

"Pasti boneka Doraemon, masih suka sama sijelek biru itu"

"Ihh mas alven ni Boneka tercantik sedunia" ucapku

"Din, gue kekamar dulu ya, mau mandi dulu" Doni meninggalkanku berdua dengan Mas alven disofa setelah sebelumnya dia berpamitan kepadaku.

"Dinda kamu sudah besar ya" ucap mas Alven. ya iyalah aku ini sudah besar dan ngak mungkin kan aku kecil Terus.
"Kuliah Dimana?"

"Aku ngak kuliah mas"

"Masih Tinggal Sendiri?"

"Iya masih mas" jawabku. Mas alven sudah seperti wartawan. Banyak banget pertanyaanya.

"Mas Alven ngak keluar Negeri lagi?" tanyaku kepadanya.

"Mas mau kerja Disini, capek tinggal Diluar negeri" jawabnya santai. Waduh mas alven capek tinggal di Luar negeri? Mentang-mentang lama diluar negeri. Coba kalau aku yang tinggal diluar negeri pasti aku bakalan betah. Karna di negara ini aku juga ngak punya keluarga.

"Din, lu nginap disini ya" Doni tiba-tiba duduk dan merangkul bahuku.

"Aku mau pulang" ucapku menolak.

"Ya elah Din, pokoknya lu harus nginap" ucapnya memaksaku.

"Iya Mending kamu nginap Disini" tambah mas alven kepadaku. Duh kalau Gini aku jadi susah nolaknya.

Om Duda (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang