Author pov
Regan melangkah masuk kedalam ruangan kerjanya setelah tadi menghadiri Rapat. Dia memandang seorang gadis muda yang sedang meringkuk tertidur di atas sofa. Regan yang melihat gadis itu hanya tersenyum, gadis yang sudah di klaim Regan sebagai miliknya dan itu tidak bisa di ganggu gugat lagi.
Gadis itu adalah Dinda, gadis yang telah membuat seorang Regan Fernando merasakan Cinta. Padahal dia terkenal Dingin, cuek dan datar kepada wanita.
Regan sudah seperti pedofil yang mencintai gadis muda berusia 18 tahun sementara umurnya sudah menginjak angka 34 tahun.
Padahal ia jarang berbicara dengan orang lain atau bahkan berbicara hanya seperlunya saja. Regan seorang duda dia menikah dengan mantan istrinya pada saat dia berusia 26 tahun dan bercerai 2 tahun setelanya. Dia dan mantan istrinya menikah tanpa Cinta tepatnya dia yang tidak menyukai mantan istrinya yang hanya tertarik dengan hartanya saja.
Dia juga terpaksa menikahi mantan istrinya karna desakan dari orang tuanya. Itulah sehingga dia sangat membenci orang tuanya.
"Bangun sayang" regan berjongkok di samping gadis itu dan berbisik di telinganya.
"Ngantuk ihh" ucap Dinda yang masih menutup matanya.
"Sudah sore, kita pulang ya" bisikk Regan lagi
"Ihhh aku tu masih ngantuk tau" gerutu dinda dengan kesal karna merasa tidurnya di ganggu. Regan yang melihat itu hanya terkekeh.
Regan kemudian menciumi seluruh wajah Dinda dengan gemas. "Om ihh jangan cium-cium" teriak dinda yang sudah terbangun karna merasakan kecupan di seluruh wajahnya.
"Om aku tu ngantuk banget" renggut dinda kesal. Dan regan hanya tertawa melihat tingkah lucu gadis didepannya."Nanti kamu lanjut tidur dirumah" ucap regan dan memajukan tubuhnya kearah dinda lalu mencium pipi gadis itu dengan sangat lembut.
"Ihh om sukanya cium-cium" ucap dinda Kesal dan mendorong wajah regan agar menjauh darinya. Sedangkan Regan hanya tertawa pelan. Ia heran dengan dirinya kenapa ia bisa menyukai gadis muda di depanya ini. Gadis yang sama sekali bukan kriterianya.
Tapi entahlah, pertama kali ia melihat dinda akibat insiden mobilnya di tabrak oleh sepeda dinda. Dia langsung merasakan perasaan aneh yang bergemuruh di dadanya, perasaan ingin memiliki. Apa lagi saat ia melihat tingkah lucu dinda yang sering marah-marah kepadanya.
Dia sudah bertekat untuk menjadikan dinda miliknya, persetan dengan umurnya yang terpaut jauh dengan umur gadis itu. Dan dia juga melihat kalau gadis itu sekarang juga sudah menyukainya. Berbeda dengan saat pertama kali dia memaksa gadis itu untuk menjadi pacarnya.
"Om kenapa?" pertanyaan dinda membangunkan regan dari lamunanya.
"Ngak apa-apa sayang, kita pulang yuk" ajak regan menggandeng tangan gadis itu lalu mengambil ponsel dan juga kunci mobil yang tergeletak diatas meja kerjanya. Lalu melangkah keluar dari ruangannya.
......
Sekarang mereka sudah berada didalam mobil. Dinda menoleh kesamping kearah regan yang sedang serius menyetir.
"Kenapa sayang?" tanya regan tanpa menoleh kearah dinda karna dia sedang serius memperhatikan jalan yang ada didepanya.
"Om nganter aku kerumah kan" ucap dinda
"Kamu nginap di rumahku malam ini" ucap regan santai.
"Tapi om..."
"Semalam kan aku yang nginap dirumah kamu, jadi malam ini kamu yang nginap dirumahku" ucap regan beralasan. Padahal mah dia hanya ingin berduaan terus dengan gadis itu.
"Tapi om.."
"Ngak ada penolakan" ucap regan final membuat dinda kesal setengah mati dengan sifat pemaksa dari laki-laki itu yang sialnya berstatus pacarnya.
Dinda mencebik "terserah om deh, om pemaksa" kata gadis itu melipat kedua tanganya didepan dadanya. Regan tersenyum mendengar ucapan pasrah dari dinda. Dia mengacak-ngacak rambut panjang dan lembut gadis itu.
Tiba-tiba ponsel dinda bergetar menandakan ada panggilan yang masuk. Dengan cepat ia mengambil ponsel yang ada disakunya dan menggeser tombol hijau setelah dia melihat siapa yang menelponya.
"Halo Don kenapa?" tanya dinda
"Lu kemana?, rumah lu kok sepi" tanya doni diseberang sana
Sementara itu regan yang melihat dinda mengangkat telvon dan berbicara dengan seorang laki-laki membuatnya kesal dan cemburu. Dan dengan cepat dia mengambil ponsel yang ada di tangan dinda "dia bersamaku" ucap Regan dingin dan langsung mematikan ponsel dinda lalu melemparnya dengan keras kebelakang.
"Ponselku" teriak dinda melihat ponselnya di lempar oleh laki-laki tidak berperasan itu. Ponsel satu-satunya, ponsel yang dibelinya saat dia menerima gaji pertama dari toko bunga milik mbak Ria.
"Hikss hikss ponselku""Nanti kita beli yang baru, yang lebih mahal dan lebih Bagus dari ponselmu itu" ucap regan melirik gadis di samoingnya yang sedang sesegukan.
"Om ih jahat banget main lempar-lempar ponsel orang" dinda sesegukan meratapi nasib ponselnya.
"Pokoknya om harus ganti""Iya nanti kita ganti" ucap regan
"Janji"
"Iya janji sayang"
"Tapi om jahat banget" regan yang mendengar gadis itu mengatainya jahat hanya tersenyum miring.
......
Dan disinilah Dinda sekarang berdiri di depan rumah Regan, rumah yang sudah dua kali didatanginya.
"Masuklah" perintah Regan karna dari tadi dinda hanya berdiri diam didepan pintu rumahnya.
"Masuk dinda" perintah Regan lagi membuat dinda kesal dan langsung melangkah masuk kedalam rumah mewah milik regan."Aku tidur dimana?" tanya dinda yang sudah berbalik menghadap kearah regan yang sudah berdiri dei belakanganya.
"Kamarku" ucap regan singkat
"Ngak mau ah, masa kita sekamar terus, kita kan bukan muhrim om" tolak dinda
"Nanti juga jadi muhrim" ucap regan santai menatap gadis didepannya yang terlihat sangat kesal. Tapi sangat lucu dan menggemaskan menurut regan.
Dinda menghentakkan kakinya keras kelantai lalu membalikkan badanya dan melangkah dengan cepat ke lantai 2 dimana kamar regan berada. Regan yang melihat tingkah dinda hanya terkekeh menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengikuti langkah gadis itu dari belakang.
Sambil bersungut-sungut dan mengomel dinda melangkah masuk kedalam kamar regan.
"Mandi sayang, pakaianmu ada di lemari" ucap regan yang sudah berdiri di samping gadis itu."Aku malas mandi" ucap dinda
"Mandi atau aku mandiin" ucap regan dan mengedipkan satu matanya kearah dinda yang juga menatapnya.
"Huh dasar pemaksa"
"Dasar menyebalkan" ucap dinda kesal.Sebelum melangkah masuk kedalam kamar mandi,
terlebih dahulu ia membuka lemari milik regan untuk mengambil baju karna dia tidak mau kejadian waktu itu terulang kembali. Kejadian yang membuatnya malu setengah mati.Saat membuka lemari dinda melihat banyak pakain wanita yang tergantung rapi, dan juga banyak daleman wanita. Apa om regan yang menyiapkan ini semua?
Tapi dinda enggan untuk bertanya kepada laki-laki pemaksa itu.Setelah dinda mengambil baju yang menurutnya cocok denganya dia langsung melangkah masuk kedalam kamar mandi mengabaikan Regan yang sejak tadi memperhatikannya.
........

KAMU SEDANG MEMBACA
Om Duda (End)
RomantizmKisah Cinta yang tidak biasa, antara si gadis muda cantik berusia 18 Tahun bernama Dinda Farani, dengan om Duda tampan berusia 34 tahun bernama Regan fernando. INTINYA JATUH CINTA ITU TIDAK MENGENAL UMUR. Dan selanjutnya silahkan dibaca sendiri. ...