part 36

52.9K 1.6K 4
                                    

Malam ini Doni akan pergi kerumah Dinda, ia akan mengajak sahabatnya itu untuk pergi ke pasar malam yang Tidak jauh dari rumah mereka.

Sebenarnya Tadi pacarnya yang bernama rini mengajaknya untuk keluar jalan-jalan, tapi Doni beralasan jika Ada acara keluarga yang harus ia datangi dan dia tidak bisa keluar. Padahal mah dia ingin mengajak Dinda untuk pergi ke Pasar malam.

Seperti biasa Doni Hanya pacaran Dengan Rani hanya untuk main-main.ia memacari gadis itu karna cantiknya saja, dan sama sekali dia tidak memiliki perasaan sedikit pun untuk gadis itu.

Doni memang suka sekali ganti-ganti pacar. Dan wanita yabg di pacarinya pun dari berbagai kalangan. baik dari kalangan Anak sekolahan, mahasiswa sampai tante-tante juga dipacarinya dan jika sudah bosan pasti di hempaskan begitu saja.

Menurut Doni wajah tampan yang Dimilikinya harus dipergunakan sebaik mungkin. Dan jangan Menilainya sebagai laki-laki playboy karna ia hanya mencari wanita yang terbaik diantara yang terbaik. tapi sampai sekarang dia belum menemukan wanita yang terbaik.

Mungkin dia lupa wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik. Dan dia tidak sadar seperti apa dirinya.

"Mau kemana lu?" doni berhenti melangkah dan membalikkan badanya menghadap kearah laki-laki yang bertanya kepadanya.

"Mau keluar mas" jawab Doni kepada kakaknya

"Kemana?"

"Pasar malam"

"Sama siapa?" tanya Alven kepada adiknya. Sebenarnya dia ingin mengambil air di dapur. Tapi niatnya ia urungkan karna melihat adiknya yang sepertinya akan keluar padahal ini sudah malam.

"Lu kepo banget sih mas, kek wartawan" ucap Doni kesal. Ia sangat kesal dengan kakaknya yang sangat kepo itu.

"Ngak baik keluar malam-malam Don"

"Astaga mas ini itu baru jam 7 malam, dan gue bukan anak kecil yang bisa dilarang untuk keluar malam" ucap Doni sewot. Yang keluar juga dia kenapa Kakaknya itu yang sewot melarang-larangnya.
"Gue juga keluarga sama Dinda"

"Gue ikut, kita pake mobil gue" ucap Alven cepat karna mendengar adiknya itu menyebut nama Dinda.
"Lu tunggu disitu gue ganti baju dan ngambil kunci mobil dulu" alven langsung berlari menuju kamarnya di lantai Dua.

Sementara itu doni hanya melongo melihat tingkah kakaknya yang sudah menghilang dari hadapannya. Kenapa tiba-tiba kakaknya ingin ikut kepasar malam. Setaunya dari dulu kakanya itu tidak menyukai yang namanya pasar malam karna menurutnya tempat itu hanya untuk anak-anak kecil. Tapi sekarang....

Tapi bodo amatlah, yang penting dia bisa naik mobil. Karna sejujurnya dia malas membawa motor apa lagi malam-malam begini. Doni melangkah keluar ia akan menunggu kakaknya diteras saja.

Setelah menunggu beberapa menit Akhirnya kakannya itu keluar juga tapi Penampilannya membuat Doni menaikkan satu alisnya dan memandang aneh kearah kakaknya. Bagaimana tidak Kakaknya itu memakai kemeja biru dipadukan dengan celana kain panjang hitam dan sepatu hitam. Yang menurut doni pakaian itu lebih cocok digunakan untuk ke kantor. Demi tuhan mereka akan pergi Ke pasar malam bukan ke Kantor.

Kakanya memang sekarang terlihat tampan dengan penampilannya. Tapi Sungguh itu tidak cocok untuk digunakan kepasar malam.

"Mas mau kemana?" tanya Doni

"Katanya lu mau kepasar malam" ucap Alven lalu menggulung lengan kemejanya itu.

Doni menghela nafasnya kasar "Mas mau kepasar malam dengan penampilan seperti itu?"

Alven mengeryit mendengar pertanyaan adiknya. Memang apa yang salah dari penampilanya. "Apa yang salah dari penampilan gue?"

"Astaga mas kita ini mau kepasar malam bukan mau ke kantor" ucap Doni kesal

Om Duda (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang