part 17

59.1K 2.1K 9
                                    

Dinda pov

Tring...

Tring...

Tring...

Suara bunyi alarm yang nyaring membuatku terbangun dari mimpi indahku. Aku membuka mataku dan betapa kagetnya aku, karna tidur diatas badan si om. Garis bawahi diatas badan si om.

OMG kenapa aku bisa tidur di atas badan si om sih. Aku berusaha melepaskan lilitan tangan si om yang berada di pinggangku.

Jadi aku tidur diatas badan si om dan tangan si om berada di pinggangku alias memeluku

"Sayang jangan gerak-gerak" ucap si om membuka matanya dan memandangku. Duh posisi apaan nih, aku dan si om kek mau melakukan sesuatu yang iya-iya

"Om ih lepas" ucapku merengek

"Diam sayang" ucap si om dengan suara seraknya. Duh si om kenapa sih? Aku berusaha sekuat mungkin melepaskan tubuhku dari kukungan tangan besar si om duda yang sekarang menjadi laki-laki yang sangat-sangat mesum

"Aku tu malu diatas badan om tau ngak" ucapku prustasi

"Jangan malu sayang, kita cuma berdua disini" ucap si om mengeratkan pelukannya dengan mata yang tertutup.

"Aku tu susah nafas om"
"Om kalau ngak mau lepasin aku, aku teriak nih" ancamku

"Teriak aja sayang ngak bakalan ada yang denger" ucap si om santai. Sumpah ni orang nyebelin banget, seandainya ngebunuh orang tidak dipenjara dan tidak dosa, sudah kubunuh laki-laki mesum ini.

"Om nyebelin" ucapku pasrah
"Aku tu pengen pipis om" alasanku tapi sebenarnya aku memang ingin pipis sih sedari tadi aku sudah menahanya.

"Jangan bohong sayang" ucap si om. Ya Allah siapa sih yang bohong om, aku itu tidka pernah berbohong. Aku gadis paling jujur di dunia.

"Astaga om beneran aku pengen pipis"
"Kalau ngak aku pipis di badan om nih" ancamku

"Pipis aja sayang, malah aku senang" ucapnya. Sumpah baru kali ini aku ketemu sama orang yang malah seneng dipipisin. Ni orang sudah bener-bener hilang kewarasannya alias sudah gila. Dan aku tidak mau memiliki pacar yang gila.

"Dasar gila" umpatku.
Tapi kurasakan pelukan si om melemah dia melepaskan tanganya di pinggangku. Aku segera turun dari atas badanya dan ngacir kearah kamar mandi.

"Hufhh lega" ucapku setelah membuang air yang dari tadi kutahan.

"Sayang sini tidur lagi" panggil si om setelah aku keluar dari kamar mandi. Aku melihat kearah jam yang tergantung di dinding dan what sudah jam 7, aku tidur selama itu.

"Om ini itu sudah jam 7 pagi"
"Aku ngak mau tidur lagi"
"Aku mau berangkat kerja" ucapku

"Nanti aku yang antar sayang" ucap si om yang sudah bangun dari berbaringnya dan duduk diatas tempat tidur sambil memandangku. Si om kalau bangun tidur cakep banget, tapi sayang mesum dan nyebelin banget

"Sini sayang, temenin aku tidur lagi"
"Jangan berdiri disitu terus" ucap si om dengan suara yang terdengar manja menurutku

"Emmoh aku om" tolakku

"Yasudah kalau tidak mau"
"Mandi sana nanti aku antar ketempat kerjamu" ucapnya. Nah gitu kan enak ngak kalau ngak maksa-maksa.

.....

"Om katanya mau gantiin ponselku" ucapku kepada si om yang saat ini sedang serius menyetir. Aku mengingatkannya, jangan sampai dia lupa dengan janjinya mengganti ponselku yang kemarin di lemparnya.

Om Duda (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang