part 23

51.9K 1.8K 5
                                    

Regan sesekali melirik gadis yang sedang tertidur di pangkuanya itu. Gadis itu menulusupkan kepalanya di leher regan dan kedua tangan gadis itu memeluk pinggangnya erat.

Regan sama sekali tidak terganggu dengan adanya gadis itu di pangkuanya dia malah sangat senang. sampai-sampai tersenyum-senyum sendiri sepanjang jalan. padahal posisinya sekarang dia sedang menyetir mobilnya.

Tiga hari tidak bertemu dengan gadisnya membuat Regan sangat Rindu. Tiga hari dia berada di luar negeri tepatnya Singapura untuk bertemu dengan salah satu Ceo perusahaan di sana yang bekerja sama dengan perusahaannya.

"Sayang udah sampai" Bisik Regan di telinga Dinda. Dia berusaha untuk membangunkan Dinda yang masih terlelap di pangkuanya.

"Sayang" Regan menciumi pucuk kepala Dinda berkali-kali sambil tanganya mengelus lembut rambut panjang Dinda. tapi Bukanya terbangun Dinda malah semakin menelusupkan kepalanya di leher Regan. dan pelukan kedua tangan Dinda tambah mengerat di pinggang Regan . Lagi-lagi membuat laki-laki 34 tahun itu tersenyum senang.

Siapa laki-laki yang tidak senang jika dipeluk oleh gadis muda dan cantik seperti Dinda. Regan contohnya sangat menyukai pelukan gadis itu. Kalau perlu dia ingin Dinda memeluknya setiap hari.

"Eghhhhh" Dinda terbangun dan menjauhkan kepalanya dari leher regan.

"Hoaaamm" Dinda menguap lalu mengucek-ngucek kedua matanya, membuat regan yang melihatnya terkekeh. Gadis ini benar-benar menggemaskan.

"Maaf om ketiduran di pangkuan om hehe" ucap Dinda tersenyum malu-malu, bisa-bisanya dia tidur di pangkuan si om.

"Ngak apa-apa sayang" ucap regan

"Udah sampai ya di rumah om" dinda memandangi sekelilingnya dan ternyata sudah sampai di depan rumah mewah si om.

"Udah dari tadi sayang, tapi kamu tidurnya lelap banget" ucap regan dan mengelus pipi mulus gadis itu.

"Kok om ngak bangunin aku?"

"Dari tadi juga aku udah bangunin kamu sayang hemmm"

"Hehe maaf ya om" ucap dinda lalu dengan cepat mencium pipi regan. Membuat regan terdiam seketika dan jantungnya berdetak lebih kencang.

"Sekarang suka ya nyosor-nyosor" ucap regan menggoda dinda. Dan mencolek pipi gadis itu.

"Ihh om, nyebelin" ucap dinda malu.
"Om katanya mau ngasih aku oleh-oleh?"

"Ada di kamar sayang"

"Kalau gitu ayo kekamar om, aku penasaran" ucap dinda semangat dan wajah yang berseri-seri.

"Kamu mau di gendong apa jalan sendiri"

"Ihh jalan sendiri lah om"

"Yaudah yuk"

......

"Wow boneka Doraemon" teriak Dinda heboh seperti anak kecil di kamar Regan, karna ia melihat Boneka Doraemon besar tergeletak di atas tempat tidur milik Regan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Om Duda (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang