8. Teman

1.4K 189 26
                                    


"Nyari pacar itu gampang, tinggal tembak terus jadian.
Yang susah itu nyari teman, yang selalu ada dikala susah dan gak munafik dibelakang."

_______________

Happy Reading ...
❤3000

Martabak dan Hannin sudah berteman baik sekarang.

Bahkan sangking akrabnya, hampir setiap hari bareng terus. Main bareng, gila bareng, bego bareng, bobol WiFi bareng, sampe dihukum bareng.

Bahkan, sekarang Hannin bukan lagi anak jaim yang selalu anteng dikelas. Sekarang, Hannin malah jadi sering madol pelajaran akibat ajakan si setan kurang ajar.

"Hidup itu jangan lurus aja, Nin. Belok dikit gak apa-apa lah." Itu adalah ajaran sesat yang dibawa oleh si Martabak.

Tapi malah diikutin, kan Bego.


Dan sekarang, mereka malah bikin geng yang bernama "JOKER" alias JOMBLO KEREN, yang didalamnya gak lain gak bukan isinya JOMBLO semua. Mulai dari Martabak, Hannin, Resya, Udin, Reza dan Ucup.

Di jam-jam istirahat kedua, mereka biasanya standby ditempat paling ujung kantin. Biasanya, Hannin dan Martabak taruhan main catur adu strategi, atau main game offline seperti main Ludo King.

Dipihak Hannin ada Resya dan Ucup. Sedangkan dipihak Martabak, ada Reza dan Udin.

Yang kalah, harus traktir permen satu renteng.

Kenapa, permen??

Karena itu peraturannya.

Kalau peraturannya ditraktir Baso 3 mangkok sekaligus...

Bahaya.

Bisa menyebabkan penyakit Kanker alias Kantong Kering.

Tetapi, dikedua belah pihak gak ada yang unggul.

Hari ini, tim Martabak yang menang. Besoknya, tim Hannin yang menang. Besoknya lagi, tim Martabak yang menang. Besok-besoknya lagi, tim Hannin yang menang, dan seterusnya selalu begitu.

Itu sih sama saja dengan HUTANG DIBAYAR HUTANG.

Gak akan ada kelarnya.

"Kalau begini terus, nyampe lebaran Monyet juga kaga bakal ada yang menang!" Celetuk Udin frustasi.

"Iya. Lo monyetnya," kata Ucup sambil menunjuk kearah Udin.

"Sialan, lo,"

"Udah-udah, bukannya bantuin gua mirir apa kek, malah pada ngebacot kaya Limbadd, lu pada," kata Martabak yang tampak serius bermain catur.

Kemudian, Martabak menyeringai sambil tersenyum miring.

"Skakmat."

Hannin mendadak melongo tak percaya.

"Ck. Kok gue bisa kecolongan, sih," kata Hannin berdecak kesal.

"Hmm," Martabak pun memberi kode sambil berdeham.

"Apa lo, hamhemhamhem. Lo kira​ gue Nisa Sabyan, apa?"

"Permen hot-hot nya, mana?"

"Ck. Sabar, gue beli dulu lah," kata Hannin sambil bangkit membeli permen.

MARTABAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang