40. Katakan putus

897 88 18
                                    

Happy Reading ❤

Aku bingung mau nulis quotes apa, ada yang mau menyalurkan quotes?
_
_
_
_

Coba deh play lagu di atas, semoga suka yaa 😆

🎵Stella Jang, Youth These Days

🎵Stella Jang, Youth These Days

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meluncuurrr!!
______________

Entah mengapa​ berita tentang Hannin yang menjadikan Darrel sebagai bahan taruhan tersebar begitu cepat.

Sejauh ini hubungan Darrel dengan Hannin masih baik-baik saja. Tapi Hannin tahu bahwa setelah ini, semuanya tidak akan ada yang baik-baik saja.

Oleh karena itu sebelum Darrel mendengarnya dari mulut orang lain, Hannin harus segera mengakui semua perbuatannya. Hannin sudah siap dengan segala konsekuensi yang​ akan ia terima. Kesalahan bukan untuk dihindari, tapi untuk dihadapi.

Hannin berjalan di koridor menuju kelas Darrel sambil mengumpulkan mental dan keberanian untuk menyatakan hal yang mungkin akan menyakiti hati seseorang yang tulus.

Bisikan-bisikan tentang dirinya menjadi teman Hannin di sepanjang koridor. Tidak. Hannin tidak merasa terganggu, Hannin merasa dirinya pantas mendapatkan itu.

"Gak nyangka cewek model preman kaya dia mainin hati Darrel."

"Dulu gue masih terima dia jadian sama Darrel, tapi sekarang gue gak terima kalau dia nyakitin Darrel."

"Cewek macem apa dia, bisa-bisanya Darrel cinta sama buaya darat kaya dia."

"Emang gak punya perasaan tuh cewek."

Tibalah Hannin di depan pintu kelas Darrel. Hannin menunggu  semua penghuni kelas keluar, karena biasanya cowok itu akan keluar saat kelas sudah sepi.

Hannin hendak masuk ke dalam kelas Darrel, namun langkahnya terhenti saat seseorang yang ia ingin temui sudah berdiri di ambang pintu sambil menatap ke arahnya.

Darrel menghampiri Hannin dan berdiri tepat dihadapan Hannin dengan raut wajah tanpa senyum. Itu membuat Hannin benar-benar yakin kalau Darrel sedang kecewa padanya.

Darrel menatap Hannin lekat-lekat, kemudian meletakkan telapak tangannya di puncak kepala Hannin.

"Rel, ada yang perlu aku bicarakan sama kamu," ucap Hannin mengawali.

Entah kenapa Darrel malah tersenyum. "I trust you" kata Darrel dengan binar penuh kepercayaan. "Aku gak peduli orang lain ngomong apa, cuma kamu yang aku percaya," lanjut Darrel.

"Rel, aku--"

Darrel mengacak rambut Hannin​ kemudian langsung memegang tangan Hannin membawanya berjalan menuju tempat parkir.

MARTABAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang