15. Jomblo Couple

1.1K 133 28
                                    

  "Semakin dekat semakin jauh, dan semakin jauh semakin dekat,
Apakah aku?"

🐸🐸🐸🐸

Happy Reading ...
❤3000

     Malam Minggu, malam yang terdengar sangat familiar di telinga. Malam Minggu juga membuat jalanan yang biasanya​ terlihat sepi menjadi mendadak ramai, mulai dari berdagang mencari nafkah, sampai yang mojok berpacaran pun banyak. Tak heran malam minggu kadang sering disebut dengan malam maksiat, ternyata eh ternyata emang kenyataannya begitu. Pasti paham.

Seorang gadis dengan tinggi sekitar 160 cm, berbaju kaos santai lengan pendek berwarna pink, rambut gadis itu di kuncir dengan balutan topi porkpie yang hampir menutupi kening dan matanya, memakai celana Training​ Jogger ditambah dengan memakai sandal yang sangat selow a.k.a swallow. Siapa lagi kalau bukan Hannin Dreandara, si cewek tomboy yang paling bodo amat sama yang namanya style.

Hannin tampak berjalan sendiri. Iya sendiri. Iya Kan jomblo. Makannya sendiri mulu. Ha.ha.

Dengan pop ice bubble ditangannya, Hannin menyeruput langsung satu gelas pop ice itu dalam sekali teguk, padahal es itu barusan ia beli beberapa detik yang lalu.

Hannin pun berjalan lagi sambil asyik memakan bubble yang tersisa dalam wadah pop ice itu.

"Mana sih Martabak, dari tadi gue cari nyampe duit gue menipis gini malah ga ketemu-ketemu," ucap Hannin sambil melihat ke deretan tempat para pedagang.

Tiba-tiba​, ada tiga cowok menghampiri Hannin dengan tatapan penuh selidik membuat Hannin merasa curiga. Ketiga cowok itu memang tidak berpenampilan menyeramkan, namun bisa di bilang cowok stylish ala-ala zaman now dengan tatapan penggoda wanita malam, menjijikan.

Ketiga cowok itu berhenti​ tepat di depan Hannin berdiri, membuat Hannin mengalihkan pandangan dari bubble di gelas pop ice nya ke arah para cowok sengklek di hadapannya.

Salah satu cowok dengan kemeja kotak-kotak merah hitam tersenyum miring memperlihatkan pesonanya bak seorang pangeran berkuda putih dengan penuh percaya diri.

Idih sok kegantengan banget ni orang pake senyum-senyum segala lagi. Masih manisan juga senyum nya Martabak, eh gak juga deng.

"Sendirian aja?" tanya cowok itu.

"Gue gak punya urusan ya sama lo semua, jadi jangan halangi jalan gue," ucap Hannin dengan penuh penekanan pada setiap katanya.

Tampak tidak menghiraukan perkataan Hannin, cowok berjaket ala-ala dilan itu malah ikut angkat bicara, "Jadi cewek gak usah sok jual mahal deh, kayak lo cakep aja," katanya sambil tersenyum membuat emosi Hannin terpancing.

Hellowww punya kaca kaga si ni orang, muka sebelas duabelas sama lap pel di rumah gue aja belagu.

"Udah gak laku sok jual mahal, kalau murahan ya murahan aja," kata cowok yang paling tinggi itu.

DEG.

Ni orang mau ngerasain tendangan jurus sandal swallow gue, ya! Auto mampus lu semua.

Hannin mencoba tetap memasang ekspresi humble dengan tatapan yang tak bisa di artikan sambil tersenyum simpul.

"Misi gue mau lewat," ucap Hannin sambil berbalik, malas berurusan dengan cowok-cowok gak jelas itu.

"Eh main nyelonong-nyelonong aja lu, gak tau sopan santun ye?!" Kata cowok berbadan tinggi itu sambil menarik lengan baju Hannin.

MARTABAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang